Langsung ke konten utama

Digitalisasi Pemasaran dan Dukungan Layanan Keuangan Pariwisata Indonesia

Menjelang akhir tahun biasanya kita sudah merencanakan untuk berlibur, baik di dalam kota ataupun luar kota. Dalam masa liburan dihabiskan untuk berwisata ke berbagai tempat, pastinya aktivitas yang tak terlupakan saat berada di tempat wisata adalah mengambil gambar. Terlebih generasi milenial usai mengambil foto di tempat wisata, kemudian melakukan posting di berbagai media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Path, Instagram Story dan Status Whatsapp.
.
Perilaku masyarakat yang mulai berubah, jeli dilihat oleh pak Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Sejak tahun 2014 Kementerian Pariwisata mengampayekan "Go Digital be The Best". Pada momen HUT ke-6 Indo Telko diselenggarakan acara diskusi dengan tema "Digitalizing Wonderful Indonesia" di Jakarta.


Diawal dengan welcome speech dari pak Doni Ismanto, Founder IndoTelko Forum dan Pemimpin Redaksi IndoTelko com menyampaikan apresiasi atas strategi pemasaran pariwisata Indonesia secara digital. Lewat slogan Wonderful
l Indonesia meraih pencapaian yang baik, salah satunya Top 20 "Fastest Growing Travel Destination in the World". Bagaimana proses  strategi digitalisasi pariwisata?



Pak Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia memaparkan bagaimana Wonderful Indonesia bisa dikenal dan meriah pencapaian demi pencapaian dengan lima strategi: Marketing Performance, Toursime Digital, Digital Destination: Esteeem Economy, Join or Beat AirBnB, dan Towards Digital Company. Pertumbuhan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia mencapai 24% pada Januari-Oktober 2017 sehingga meriah peringkat 47 pada World Economy Forum 2017.


Kontribusi sektor pariwisata mencapai 13.568 juta USD Dollar pada perolehan devisa Indonesia pada 2016 dan menduduki peringkat kedua setelah CPO (Crude Palm Oil). Sehingga pariwisata masuk dalam sektor prioritas pembangunan 2017 sesuai nawacita. Didukung perubahan transformasi wisata, saat ini 70% masyarakat melakukan pencarian informasi menggunakan teknologi sebelum pergi untuk berwisata, bahkan 63% pembelian tiket dilakukan secara online.


Generasi Milenial punya kebiasaan berfoto dan posting foto di media sosial, saat ini adalah hal yang sangat wajar. Sebanyak 70% generasi milenial eksis di dunia digital, sehingga tempat-tempat wisatapun harus "Instagramable" saat diposting ke media sosial mendapatkan banyak likes dan komentar. Sehingga tempat-tempat wisata turut dipromosikan lewat media sosial dan dikenal oleh masyarakat. Ditutup dengan pernyataan pak Arief Yahya, "Target 20 juta wisatawan asing adalah hasil yang luar biasa, hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa."



Pada momen diskusi diluncurkan juga kartu BRI Brizzi edisi Digitalizing Wonderful Indonesia, sektor jasa keuangan menjadi pendukung sektor pariwisata. Pak Indra Utoyo, Direktur Teknologi dan Digital Banking menjelaskan bahwa  Bank BRI sebagai bank yang memiliki jaringan hingga ke daerah-daerah di seluruh Indonesia siap mendukung pariwisata Indonesia. Terdapat 216.000 Agen BRILink, 10.000 cabang, 121.000 EDC, 5 cabang di luar negeri, 24.000 ATM, dan 3 Teras Kapal yang siap melayani masyarakat Indonesia.

Transaksi kartu kredit BRI di sektor wisata mencapai 42% dan 20% kartu kredit BRI dimiliki generasi milenial, BRI pun memiliki kartu kredit co-Branding Wonderful Indonesia #BRI10BaliBaru dengan desain kartu tempat-tempat wisata 10 Bali Baru (Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara)


Melihat bagaimana pencapaian Wonderful Indonesia dengan strategi digital dan didukung layanan keuangan hingga pelosok oleh BRI. Tak lupa mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-6 untuk IndoTelko dan acara diskusi yang menarik dan bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transfer Berbeda Bank, Tak Kunjung Sampai? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Proses transfer berbeda bank berapa lama ya? Pertanyaan yang kerap kali ditanyakan kepada saya. Terlebih bagi freelancer termasuk saya, momen menunggu pembayaran dari pemberi kerja adalah momen menegangkan. Kabar dari bagian keuangan perihal dimulai proses pembayaran, bagaikan menemukan oase di tengah padang gurun yang gersang. Namun, setelah ditunggu-tunggu seraya, memerika mutasi rekening. Kerapkali berujung pada di-PHP-in. Katanya sudah ditransfer, kok belum masuk juga ya? Jangan-jangan bagian keuangannya belum memproses. Perasaan menjadi gundah gulana dan galau, tagihan sudah "mengantri" untuk dibayarkan. Namun, apa daya saldo di rekening tabungan belum bertambah. Sampai suatu hari, saya mengujungi salah bank yang ada di Mal Kota Kasablanka. Untuk melakukan pencetakan buku tabungan. Saya masuk ke bank, satpam meminta saya mengambil nomor antrian. Saya duduk dan menunggu nomor dipanggil. Tiba saat nomor antrian saya dipanggil, saya menuju petugas teller. Saya se

Mencoba Kartu Flazz BCA JakLingko, Tarif Rp5.000 Transjakarta dalam Tiga Jam

Akhirnya tersedia juga kartu Flazz BCA edisi JakLingko. Untuk yang belum tahu, sistem JakLingko memberikan tarif penggunaan Transjakarta maksimal Rp5.000 dalam tiga jam. Selain Flazz BCA sebelumnya sudah tersedia kartu JakLingko kerjasama dengan bank lainnya. Kartu JakLingko Flazz BCA Selain dapat digunakan pada bus Transjakarta, kartu JakLingko dapat digunakan pada angkot atau mikrotrans di Jakarta. Tinggal tap in dan tap out pada alat tap.  Untuk mendapatkan kartu JakLingko Flazz BCA, saya menemukannya tersedia pada vending machine. Harga kartu Flazz BCA JakLingko sebesar Rp40ribu dengan isi saldo Rp15ribu. Pembayaran dapat dilakukan dengan scan QRIS dan uang tunai. Perjalanan saya dimulai dari Kota Tangerang menuju Jakarta menggunakan bus tujuan Poris-Bundaran Senayan. Durasi perjalanan berlangsung sekitar satu jam. Saya turun di halte Gelora Bung Karno, kemudian naik bus tujuan Kota dan turun di halte Bendungan Hilir. Perjalanan berlangsung sekitar sepuluh menit. Saat tap out dike

Apa Perbedaan Tahapan dan Tahapan Expresi?

Tahapan dan Tahapan BCA keduanya produk rekening Tabungan BCA. Namun apa saja perbedaan antara Tahapan dan Tahapan Expresi? Setelah saya mencari-cari informasi dari berbagai sumber, ini dia ternyata perbedaan rekening Tahapan dan Tahapan Expresi: 1. Setoran Awal Setoran awal Tahapan BCA minimal 500 ribu (lumayan besar ya) dan Tahapan Xpresi minimal 50 ribu ( ini lebih sesuai dengan kantong). 2. Jenis Kartu ATM yang Diberikan Kartu ATM Tahapan tersedia dalam 3 (tiga) pilihan, yaitu: Silver, Gold dan Platinum. Setiap kartu berbeda limit transaksinya. Kalau Tahapan Xpresi BCA kartu ATMnya terdiri dari berbagai pilihan multidesain dan juga bisa menggunakan foto pribadi. Kan seru nih kartu ATMnya ada foto sama teman, keluarga atau pacar (abaikan yang terakhir). Saat ini baru bisa pakai desain multidesain di cabang tertentu dan My BCA. Kalau pakai kartu ATM Tahapan Xpresi pernah mau pakai bayar di kasir supermarket dan kartunya ditolak. Katanya sih desain kartunya kok beda, setela