Tangan para ibu kelompok wanita tani, menebar benih sayuran di ladang. Berbekal aspirasi, suatu ketika akan tumbuh subur dan siap untuk dipanen.
Ada yang berbeda dengan Kelompok Wanita Tani di Malakasari, Jakarta Timur bernama D'Shafa. Tak sekadar bertani untuk mendulang keuntungan. Namun, membawa manfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya saat masih masa pandemi.
Berawal dari kegiatan penghijauan di sekitar gang pada 2018, hingga meraih Gang Hijau Nasional. Tak berhenti di situ, kegiatan terus berlanjut dengan memberdayakan lahan pertanian.
Tidak disangka pandemi datang tanpa diundang. Meningkatnya jumlah pengangguran, membuat Kelompok Wanita Tani mengembangkan tempat budidaya di halaman masjid pada Agustus 2020. Ada aneka tanaman berupa sayuran, buah, dan tanaman obat untuk keluarga.
Kemudian dimulailah produksi olahan oleh Kelompok Wanita Tani D'Shafa. Dalam bentuk makanan seperti: nasi kotak, snack box, keripik, dan sayuran segar. Ada juga dalam bentuk minuman seperti: bir pletok, smoothies, lemon serai, timun serut, dan teh bunga teleng.
Sungguhlah hasilnya membawa berkah, warga sekitar yang menganggur turut andil dalam mengolah ladang pertanian dan produk olahan sayur yang sudah dipanen.
Ibu Haryati, Ketua Kelompok Wanita Tani D'Shafa menjelaskan niatnya yang tulus bersama tiga belas anggota lainnya. Menawarkan produk olahan sayur, berupa catering nasi kotak kepada berbagai perusahaan. Berbekal keyakinan dan niat baik, naik KRL. Kemudian mendatangi berbagai kantor perusahaan dan instansi pemerintahan.
Tak disangka disambut baik dan diberikan saran, hingga akhirnya dipercaya untuk menyediakan nasi kotak di berbagai perusahaan dan instansi pemerintah. Semangat para ibu untuk terus belajar, tidak berpuas diri untuk berkembang dan bermanfaat. Bahkan terus meningkatkan kapasitas produksi dengan menggandeng mitra binaan.
Dalam upaya pengembangan kapasitas produksi, Kelompok Wanita Tani D'Shafa mendapatkan berbagai dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada 2023, memberikan pembinaan dalam penyusunan laporan keuangan, penerapan budaya 5R, dan komunikasi pemasaran. Sehingga dapat #SiapBeraksiUntukNegeri dengan dukungan dari YDBA
Dukungan dari perusahaan dan instansi pemerintahan, memerlukan dokumen administrasi. Berkat adanya pembinaan dari YDBA, Kelompok Wanita Tani D'Shafa dapat memenuhi persyaratan administrasi untuk menerima bantuan, hingga kini memiliki green house pertanian hidroponik. Sehingga pemberdayaan masyarakat sekitar bisa terus berkelanjutan.
Dalam proses produksi produk pasca panen. dari pertanian hidroponik, sudah diterapkan budaya Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan Rajin (5R) mampu meningkatkan produktivitas dalam proses produksi pengolahan sayur. Bahkan kini mencapai omset Rp125juta setiap bulan.
Hal sederhana dengan mengembalikan alat produksi sesuai label, penggunaan gunting dikembalikan pada tempat gunting. Dalam proses pengolahan sayur, buah, dan tanaman obat tidak repot mencari-cari alat produksi yang tercecer atau hilang. Alhasil proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Dalam aspek komunikasi pemasaran, proses pengemasan produk pasca panen merupakan hasil dari pembinaan yang dilakukan YDBA. Sehingga kemasan produk dan materi produk lebih menarik untuk dibeli.
Saat ini Kelompok Wanita Tani D'Shafa sudah menjadi UMKM Pra Mandiri, binaan YDBA. Inovasi produk pasca panen terus dilakukan, berkat pembinaan yang diberikan hingga memasarkan ke beberapa platform pemasaran hidroponik seperti seperti Hydrofam, Tanihub, dan Linotani.
Bahkan pada 2023, mewakili provinsi DKI Jakarta dalam ajang Pekan Nasional Petani Nelayan Indonesia 2023 di Padang. Saat ini dalam proses inovasi membangun agroeduwisata berbasis smart farming. Ada berbagai paket wisata edukasi pertanian hidponik yang ditawarkan.
Komentar
Posting Komentar