Dompet ketinggalan bukanlah hal yang perlu dicemaskan. Namun, handphone yang tertinggal adalah masalah serius pada masa kini. Bahkan rela untuk segera kembali ke rumah, hanya demi mengambil handphone. Tidak hanya sekedar alat komunikasi, tetapi handphone yang ada di dalam genggaman. Handphone sudah menjelma menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Termasuk dalam hal transaksi pembayaran. Generasi muda saat ini, seringkali disebut Gen-Z. Begitu lahir sudah mengenal internet dan kecanggihan teknologi. Sehingga tidak punya banyak pengalaman saat bertransaksi dengan uang kertas secara fisik. Sudah terbiasa dengan pembayaran serba nontunai. Segala permasalahan Gen-Z, ternyata solusinya sudah tersedia pada aplikasi BRImo dari Bank BRI. Bank yang memiliki perhatian lebih pada usaha berskala kecil dan mikro. Namun, tetap terus berinovasi menghadirkan layanan transaksi digital. Setelah memiliki rekening BRI, barulah bisa mengakses berbagai fitur keren dari aplikasi BRImo. Jika be
Lembaran uang kertas berwarna biru, memiliki faedah yang besar di tangan yang tepat. Betapa tidak, bermodalkan uang Rp50ribu pada lahan 4x5 meter dengan tiga karyawan. Kini UMKM yang satu itu, sudah memiliki enam puluh karyawan dengan dua pabrik. Setelah mendapatkan pembinaan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berstatus UMKM Mandiri. UMKM manufaktur ini yang memproduksi komponen otomotif terus berkembang. Bahkan memasok komponen otomotif tier dua kepada perusahaan di grup Astra, salah satunya komponen pada jok motor. UMKM manufaktur itu bernama, CV Anugerah Jaya Mandiri. Usaha yang berdiri sejak 2012 di Jakarta Timur. Berawal dari cerita inspiratif di Galeri YDBA Sunter, saya berkesempatan melihat langsung perkembangan pesat UMKM manufaktur binaan YDBA, pabrik kedua di daerah Kabupaten Bogor. CV Anugerah Jaya Mandiri, UMKM Mandiri binaan YDBA. Tulisan yang terpampang begitu memasuki area lobi kantor. Bapak Agus Mulyana, Direktur CV Anugerah Jaya Mandiri bercerita dukungan yang YD