Kamis, 11 Desember 2014

Mencoba Promo Diskon 25% Mandiri e-cash di Bakmi GM

Setelah beberapa waktu lalu saya mengetahui adanya promo diskon 25 % dioutlet Bakmi GM Jabodetabek dengan Mandiri e-cash, saya tertarik untuk mencobanya. Setelah membaca syarat dan ketentuan promoSi akhirnya padaSenin, 17 November saya mencoba promo tersebut.

Saya tinggal di Tangerang dan memilih mencoba ke outlet bakmi GM di Food Tempation, Summarecon Mall Serpong sekitar jam 11.00 saya sudah sampai disana, Masih cukup sepi, kalau mau tahu caranya dapat diskon. Berikut ini tata cara untuk menikmati promo ini mudah sekali, yaitu:

Pertama: Pilih menu yang diinginkan: ada bakmi, nasi ayam dan minuman dingin yang segar, namun untuk menu paket tidak berlaku diskon 25% e-cashnya. Jadi pilih yang satuan (ala carte) aja ya. Saya memilih pesan pesan Bakmi Pangsit dan Lemon Blush.

Kedua: Beritahukan akan melakukan pembayaran dengan Mandiri e-cash maka akan dipotong diskon 25% untuk harga sebelum PPN ya. Kasir akan meminta kode OTP.

Ketiga: Untuk mendapatkan kode OTP caranya, buka aplikasi Mandiri e-cash di handphone, pilih menu bayar toko, pilih nominal lain. Ketikan nominal harga akhir setelah diskon 25% dari harga normal+PPN. Saya memasukan angka 29.265.

Keempat: Tunggu sampai SMS berisikode OTP sampaidi hp. Lumayan lama sih, bisa 5 menit SMSnya baru sampai.

Kelima: Beritahukan kode OTP ke kasir Nanti kode OTP akan dimasukan di mesin EDC Mandiri.

Keenam: Setelah kasir memasukan kode OTP untuk pembayaran. Maka struk pembelian dan struk EDC sebagai bukti transaksi akan diberikan kepada kita

Ketujuh: Tinggal cari tempat duduk, menunggu pesanan makanan diantar dan makanan siap disantap.Selamat makan!

Selasa, 18 November 2014

Mencoba Promo Mandiri E-cash Diskon 50% di XXI

Setelah beberapa waktu lalu saya mengetahui adanya promo diskon 50% di XXI tertentu dengan Mandiri e-cash, saya tertarik untuk mencobanya. Setelah membaca syarat dan ketentuan, pada akhirnya pada Senin, 17 November saya ingin mencoba promo tersebut.

Dikarenakan saya tinggal di Tangerang ada 2 pilihan antara Alam Sutera XXI dan Sumarecon Mall Serpong XXI. Saya memilih ke Summarecon Mall Serpong XXI, sekitar jam 11.45 saya sudah sampai disana, Tata cara untuk menikmati promo ini mudah sekali, yaitu:

Pertama: Beritahu film, jenis dan pilihan tempat duduk yang kita inginkan ke penjaga loket. Saya memilih menonton film Big Hero 6 jam 12.30 dengan tempat duduk G9.

Kedua: Beritahukan akan melakukan pembayaran dengan Mandiri e-cash. Kasir akan memilih metode pembayarn diskon 50% e-cash di layar.

Ketiga: Buka aplikasi Mandiri e-cash di handphone, pilih menu bayar toko, pilih nominal lain. Ketikan nominal harga tiket setelah diskon 50% dari harga normal. Saya memasukan angka  Rp.17.500 untuk pembayaran film Big Hero 6.

Keempat: Tunggu sampai SMS berisi kode OTP sampai di hp. Lumayan lama sih, bisa 5 menit SMSnya baru sampai.

Kelima: Beritahukan kode OTP ke penjaga loket. Nanti kode OTP akan diketikan di mesin EDC Mandiri.


Keenam: Setelah penjaga loket memasukan kode transaksi untuk pembayaran. Maka tiket bioskop dan struk EDC sebagai bukti transaksi akan diberikan kepada kita

Ketujuh: Tinggal masuk theater dan menikmati film di XXI.


Kamis, 06 November 2014

Promo Diskon 50% Tiket Nonton Mandiri e-cash




Syarat dan Ketentuan per 13 April 2015:
  • Khusus untuk pembayaran menggunakan mandiri e-cash.
  • Promo berlaku setiap hari Senin-Kamis, mulai 3 November 2014 – 3 November 2015
  • Hari jumat-minggu tetap bisa menggunakan mandiri e-cash tanpa promo
  • Pembelian tiket per nomor ecash adalah :
    • Maksimal 1 transaksi per hari dan
    • Maksimal 2 tiket per transaksi dan
    • Maksimal pembelian setelah diskon Rp.50.000,- per hari
  • Berlaku untuk pembelian tiket 2D & 3D
  • Pihak Mandiri e-cash dan Cinema XXI berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak berhak melakukan perubahan syarat dan ketentuan sewaktu-waktu.
  • Berlaku di Cinema XXI dibawah ini : 



Yuk, mari dicoba! Sepertinya minggu depan saya baru akan mencoba promo ini.

Senin, 27 Oktober 2014

Mulai Berivestasi atau Siapkan Dana Darurat Dulu, Ya?

Berawal dari ikut seminar dan workshop seputar investasi, mulai dari reksa dana, saham, properti, emas dan lainnya. Jadi mulai tertarik untuk mulai berinvestasi, terlebih ke reksa dana yang bisa mulai dari 100ribuan saja.

Sungguh menarik, setelah mempelajari sepertinya investasi yang prospektif. Namun tiba-tiba terusik dalam pikiran saya tentang konsep perencanaan keuangan. Kan seharusnya siapkan dana darurat yang cukup dan memiliki asuransi, baru kemudian mulai berinvestasi.

Terlebih bagi saya sebagai pekerja bebas (freelancer) yang disarankan memiliki Dana Darurat 12 pengeluaran bulanan. Penghasilan bulanan tidak menentu, bisa naik bisa turun. Dilanjutkan dengan kegalauan untuk membeli asuransi kesehatan swasta, untuk antisipasi dan berjaga-jaga seandainya saya sakit. Mau beli yang seperti apa ya?

Dana Darurat masih dalam proses mengumpulkan, asuransi kesehatan baru punya BPJS Kesehatan. Saya tidak bisa terlalu mengharapkan BPJS Kesehatan, ya lebih memilih membeli asuransi swasta juga.

Jadi, saya memilih berinvestasi di reksa dana 100ribu-250ribu per bulan atau siapkan dana darurat sampai terkumpul lalu beli asuransi kesehatan swasta ya?

Saya lebih memilih siapkan dana darurat sebesar 12x pengeluaran bulanan. Kalau terjadi hal darurat kan gak lucu, harus cairkan investasi sebelum target waktu. Tidak lucu juga seandainya saya sakit, harus mencairkan investasi karena belum memiliki asuransi kesehatan.

Jadi, saya memilih berinvestasi setelah sudah mempunyai dana darurat yang cukup dan asuransi kesehatan. Kalau menurut rekan-rekan bagaimana? Mari berdiskusi!

Kamis, 23 Oktober 2014

10 Bank dengan Aset Terbesar di Juli 2014

Berikut ini adalah 10 Bank dengan Aset terbesar per Juli tahun 2014:

1. Bank Mandiri di posisi pertama dengan total aset Rp 674,74 Triliun
2. BRI di posisi kedua dengan total aset Rp 621,98 Triliun
3. Bank Central Asia (BCA) di posisi ketiga dengan total aset Rp 512,84 Triliun
4. BNI di posisi keempat dengan total aset Rp388,01 Triliun
5. CIMB Niaga di posisi kelima dengan total aset  Rp 224,83 Triliun
6. Bank Permata di posisi keenam dengan total aset Rp 176,57 Triliun
7. Bank Panin di posisi ketujuh dengan total aset  Rp 156,72 Triliun
8. Bank Danamon di posisi kedelapan dengan total aset Rp 154,42 Triliun
9. BII di posisi kesembilan dengan total aset Rp137,79 Triliun
10. BTN di posisi kesepuluh  dengan total aset Rp 135,62 Triliun

Jumat, 17 Oktober 2014

Diskusi UKM dan Koperasi dengan Bapak @BramanSetyo dan @PartaiSocmed

Tweeps! Sebentar lagi kami akan diskusi tentang UKM dan Koperasi dengan Bapak @BramanSetyo. Silakan diikuti!

Seperti biasa, sebelum dimulai kami akan sampaikan tata cara diskusinya terlebih dahulu.
Agar bisa fokus maka selama acara diskusi Pak @BramanSetyo hanya akan merespon pertanyaan/ komentar dari akun kami saja.

Teman-teman yang ingin mengajukan pertanyaan atau uneg-uneg  bisa menitipkan pada kami. Nanti kami yang akan menyampaikan pada pak @BramanSetyo.

Setiap jawaban atau komentarPak @BramanSetyo akan kami  retweet agar tweeps bisa mengikuti proses diskusi secara mudah.

Pertanyaan dari kami atau jawaban dari Pak @BramanSetyo boleh lebih dari satu tweet.
Agar tidak terjadi salah paham maka jika pertanyaan atau jawaban lebih dari satu tweet maka harus ada penomoran @BramanSetyo.
Agar tidak terjadi saling menunggu, maka setiap akhir dari pertanyaan atau jawaban akan diberi tanda dgn tulisan: "END" cc: @BramanSetyo.
Demikian tata cara diskusi twitter antara @PartaiSocmed dan @BramanSetyo tentang UKM dan Koperasi malam ini

Apakah Pak @BramanSetyo sudah siap memulai diskusi ini? Jika sudah siap bisa kami mulai dgn pertanyaan pertama.

Q: 1. @BramanSetyo Andaikan kami seorang pelaku UKM pemula (belum berjalan 1 tahun), namun usaha kami ternyata membutuhkan modal tambahan.
A: 1. Produksi harus kontinu untuk meyakinkan pelanggan (ada pembukuan yang jelas) sehingga lembaga perbankan/non perbankan akan yakin tehadap bisnis anda.

Q: 2. @BramanSetyo Adakah jenis permodalan yg bisa kami akses? Apa saja dan bagaimana cara mendapatkannya?
A: 2. Ada banyak,antara lain:
- KUR, melalui 7 perbankan nasional (Mandiri, Mandiri Syariah, BRI, Bukopin, BNI, BNI Syariah,  BTN) dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD).
- LPDB --> Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir --> akses danabergulir.com
- PNM --> Permodalan Nasional Madani, akses pnm.co.id

Q: 3. Berarti KUR bisa diakses oleh pelaku UKM yang belum berumur 1 tahun ya pak? Bagaimana caranya mendapatkan KUR?
A: 3. Boleh, asal pembukaanya tertib untuk mekanisme mengajukan #KreditUsahaRakyat lihat di link ini bit.ly/YCK7nh

Q: 4. Berapakah bunga KUR dan bagaimana skema cicilannya?
A: 4. -KUR mikro (maksimal 20 juta) bunganya 22% menurun per tahun dan dicicil per bulannya (0,95% flat perbulan).
-KUR retail (maksimal 500 juta) bunganya 13% per tahun setara 0,57% perbulan (lama pinjaman 18 bulan).

Q: 5.  Kami tertarik dengan PNM. Bisakah dijelaskan sedikit tentang itu Pak?
A: 5. PNM merupakan lembaga pengembangan bisnis bisa dalam bentuk pelatihan, pedampingan dan konsultasi. Dalam rangka pengembangan usaha-usaha baik dari sisi manajemen, modal maupun investasi.
Q: 6 .Jika kami ingin membuat gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sistem home industry atau kelompok peternak Adakah fasilitas permodalan dari pemerintah yg dapat diakses warga yang mengikuti program kami tersebut?
A: 6. Ada, bisa dilakukan akses melalui dinas koperasi setempat yang selanjutnya diusulkan ke Kementrian Koperasi dan UKM membuat proposal) ini bisa dilakukan dalam bentuk lembaga koperasi dan sifatnya hibah.

Q: 7. Seberapa kebermanfatan dari program KUR untuk menunjang pelaku UMKM?
A: 7a.KUR untuk pelaku UMKM selama 7 tahun ini memberikan dampak terhadap pengembangan usaha UMKM.  Sebanyak 11.700.000 ribu debitur se-Indonesia dengan target pada akhir Desember 2014 sebesar 37 triliun.

Q: 8 Apa harapan bapak utk program KUR pada masa pemerintahan @jokowi_do2 ?
A: 8.Setelah saya keliling di 33 provinsi mengikuti sosialisasi KUR harapan pelaku UKM pd umumnya masih menginginkan program KUR  terus dilanjutkan di pemerintahan @jokowi_do2 kedepan  karena masyarakat tahu bahwa @jokowi_do2 sangat memperhatikan ekonomi kerakyatan.

Q: 9. Sejauh mana kesiapan UKM dan Koperasi kita menghadapi MEA 2015?
A: 9. Kesiapan UKM dalam menghadapi MEA secara umum baik dari sisi kesiapan SDM, Produktifitas, maupun pangsa pasar sudah siap memasuki era MEA 2015.
Hal ini masing-masing provinsi dan kabupaten kota se-Indonesia sudah seiring dan sejalan dalam mengahadapi MEA 2015. Gubernur dan walikota se-Indonesia secara umum sudah memiliki kreatifitas masing- masing terutama dari sisi peningkatan daya saing produk produk koperasi dan UKM.

Q: 10. Bisakah KUR diakses oleh pelaku UKM dengan lokasi KTP yang berbeda dengan lokasi pengajuan?
A: 10. Tidak bisa, karena ada unsur pembinaan oleh bank pelaksana di daerah tersebut.

Q: 11. Realita di lapangan, KUR tidak tepat sasaran & bunganya d atas 22%/ tahun. Sejauh mana pengawasan dr kemenkop,terhadap koperasi & BPD, agar tidak  disalah gunakan,dana usaha dipakai konsumtif?
A: 11.Sejauh ini laporan yg kami terima bahwa KUR sudah tepat dan bunganya memang 22% untuk mikro. Terima kasih atas saran dan akan kami perhatikan.  Bahwa ditingkat provinsi sudah terbentuk tim pengawasan khusus utk KUR, sehingga permasalahan saat ini jarang kami dapati dari tim tersebut. Perlu ada kesadaran dari pengguna KUR bahwa dana tersebut untuk kebutuhan produktif bukan untuk konsumtif.

Kami rasa cukup untuk malam ini diskusi dengan Pak @BramanSetyo.Terimakasih untuk waktunya Pak, semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk teman-teman lain yang ingin mengajukan pertanyaan langsung pada Pak @BramanSetyo kami persilakan. Salam :)

NB: Bapak Braman Setyo adalah Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi  Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Selasa, 14 Oktober 2014

Buku Tabungan, masih Dibutuhkan di Masa Kini?

Buku tabungan adalah bukti kepemilikan rekening bagi nasabah. Di era dimana masyarakat yang hidup di kota besar memiliki kesibukan dalam bekerja, membuat beberapa nasabah bank tidak ada waktu ke kantor cabang bank untuk mencetak buku tabungan.

Alternatifnya nasabah terkadang menitipkan buku tabungan kepada office boy di kantor atau orang terdekat untuk dicetak di kantor cabang. Namun ternyata hal tersebut  sebenarnya melanggar UU Perbankan tentang Rahasia Bank. Ada bank yang menyediakan layanan Auto Print buku tabungan seperti bank BCA dan bank Mandiri. Bank BCA menyediakan fasilitas mesin auto print bagi nasabah Tahapan Gold, membuat nasabah dapat langsung mencetak sendiri buku tabungannya. Pada kenyataannya di bank BCA akan mencetak buku tabungan sekalipun yang membawa bukan nasabah.

Di bank Mandiri dikenal dengan fasilitas Self Service Passbook Printer, di bank Mandiri berlaku untuk nasabah rekening Mandiri Regular mau  Mandiri Bisnis, dengan sebelumnya menempelkan barcode di belakang buku tabungan. Barcode buku tabungan bisa didapatkan melalui Customer Service kantor cabang bank Mandiri.

Namun terlintas di benak saya, dengan memasuki era digital dan kesibukan masyarakat di kota besar masih perlukah sebenarnya buku tabungan? Menjawab masalah tersebut hal yang bisa menjadi solusi dengan layanan e-statement (layanan rekening koran yang dikirimkan ke email nasabah) yang akan diterima setiap awal bulan. Hal ini mempermudah nasabah sehingga tidak perlu mencetak buku tabungan, namun yang perlu menjadi perhatian adalah kesiapan dalam layanan e-statement. 

Saya kebetulan sudah menggunakan layanan e-statement namun pernah sampai tanggal 7 saya belum menerima email berisi e-statement dari bank. Sampai saya menanyakan kepada Call Centre bank dan email tersebut baru dikirimkan kepada saya.

Alternatif selain buku tabungan maka nasabah bisa mengakses mutasi rekening tabungan melalui internet banking kemudian mendownloadnya, biasanya tersimpan dalam format .csv . Beberapa produk tabungan beberapa bank juga sudah ada yang meniadakan buku tabungan seperti Tahapan Expresi BCA, Taplus Muda BNI dan Tapres BCA. Semua bisa menggunakan akses internet banking, kecuali Tapres BCA yang dikirimkan mutasi bulanan via email yang sudah didaftarkan.

Terkait fungsi buku tabungan sebagai syarat untuk transaksi di Teller bank rasanya sudah bisa diatasi, di teller bank ada PIN Pad seperti EDC untuk verifikasi PIN sebelum transaksi di teller.

Jadi menurut anda masih pentingkah buku tabungan?

Senin, 29 September 2014

Bisnis Bank Kutipan Tweet dari @RevolusiRupiah


Ok, saya bantu.. misalnya tingkat suku bunga deposito rata-rata 6% ,tiba-tiba ada bank yg nawarin 15%. Apa yang ada di pikiran kan?

Salah satu komponen pembentuk suku bunga adalah "tingkat resiko". Bank yang dipersepsikan aman tidak perlu ngasih suku bunga tinggi2

Makin tinggi kemungkinan gagal bayar suatu entitas (tidak harus bank)  akan makin besar bunga entitas tersebut jika mau meminjam

Bisnis #Bank ini sebenarnya simpel tapi agak beda dengan bisnis2 lainnya

Dalam kebanyakan bisnis entah itu trading, manufaktur...pebisnis fokuskan modalnya pada asset tetap, inventory...tapi tidak bagi bisnis #Bank 

Bisnis #Bank intinya meminjam dana dari masyarakat dan letakkan dana tersebut ke aset-aset yang berikan bunga seperti pinjaman, obligasi, dsb

#Bank ambil untung dalam dua cara yaitu : 1) Dari bisnis yg berhubungan dengan bunga. 2) Dari bisnis yang tidak berhubungan dengan bunga

Apa contohnya bisnis #bank yang tidak berhubungan dengan bunga2an, Contohnya adalah treasury activities seperti dagang valas 

Ada beberapa cara #bank meminjam dana masyarakat, yaitu : 1) Giro 2) Tabungan 3) Deposito 4) Obligasi
Bagi #bank ... Giro dan Tabungan adalah dan murah...karena bunga untuk giro dan tabungan tidak tinggi.. bank suka banget sama giro/tabungan

Sementara Deposito dan Obligasi bagi #Bank adalah dana mahal... karena bunganya JAUH lebih tinggi dari Giro dan Tabungan

Makin besar komposisi Giro/ Tabungan dalam suatu #Bank maka akan makin kompetitif bank tersebut... ceteris paribus

Untuk punya komposisi Giro/Tabungan yang tinggi bukan perkara enteng buat #bank. Bank tersebut harus menjadi "transactional bank

Transactional #bank adalah bank yang sering digunakan konsumennya untuk melakukan transaksi...tdkhanya untuk simpan uang dan pinjam uang

Syarat jadi transactional #bank biasanya adalah luasnya jaringan ATM, internet banking, dll... pokoknya yg buat orang nyaman transaksi

Untuk jadi transactional #bank tentu saja investasinya besar dan butuh waktu yg tidak sebentar

Beberapa bank yg layak disebut transactional #bank adalah BCA, BRI, Mandiri, BNI dan CIMB Niaga (mungkin) 

Untuk nyari untung... #bank gak hanya berikan kredit... tapi juga investasi ke aset2 kertas.. seperti obligasi negara
Bagi #bank berikan kredit lebih untung daripada investasi ke obligasi... tapi resikonya juga lebih tinggi

#Bank selalu takut sama yang satu ini yaitu kredit macet... atau bahasa kerennya bank adalah Non Performing Loan (NPL)

Suatu kredit dikatakan sebagai Non Performing Loan (NPL) bila sudah tidak tertagih lebih dari 90 hari oleh #Bank

Bagaimana cara #bank mengurangi resiko kredit macet ini ? Bank akan membentuk apa yg dinamakan sbg pencadangan (provisi)

Di aturan akuntansi yg baru pencadangan dikonsepkan sebagai impairment dan bukan provisi... tapi intinya sama2 aja... #bank

Yg ngerti akuntansi akan lebih mudah ikutin kultwit #bank saya... tapi gak apa2.. saya berusaha akan sesederhana mungkin

Beberapa istilah #bank yang akan saya perkenalkan  Loan to Deposit Ratio (LDR) , Net Interest Margin (NIM), Capital Adequacy Ratio (CAR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah perbandingan antara jumlah kredit yg diberikan  #bank dan simpanan masyarakat yg ada pd bank tsb

Misal : jumlah kredit yg diberikan #bank adalah Rp10 triliun, dan simpanan masyarakat di bank tsb adalah Rp15 triliun maka LDR = 10/15 = 66%

Komponen Deposit dalam "Loan to Deposit Ratio" (LDR) #bank hanya perhitungkan Giro, Tabungan dan Deposito.. Obligasi tidak

Lalu lebih bagus mana ? LDR setinggi-tingginya atau serendah-rendahnya utk #bank ? Tidak dua-duanya.. harus dicari keseimbangan

Makin tinggi #LDR ..bank akan makin untung karena makin jor-joran kasih kredit, tapi resikonya likuiditasnya akan berkurang

Saat ini LDR rata2 dari seluruh #bank di Indonesia sudah 90% artinya sudah makin ketat likuiditas bank2 di Indonesia.

Apa itu Net Interest Margin (NIM) dari #bank. Sederhananya, NIM adalah margin antara bunga yang diterima bank dan yg dibayarkannya

#Bank akan menerima NIM yg tinggi bila : 1) Suku bunga kreditnya tinggi 2) Suku bunga simpanan rendah) 3) LDR tinggi .. ceteris paribus

Di Indonesia beberapa #bank yang punya NIM (marjin bunga bersih) yang lumayan tinggi adalah Danamon, BTPN, BRI 

#Bank yang punya NIM tinggi biasanya fokus ke kredit mikro atau kredit consumer, dua tipe kredit itu bunganya emang tinggi

Lalu apakah #bank yang focus ke kredit mikro dan kredit consumer selalu superior untungnya ? Belum tentu
Kredit Mikro dan Kredit consumer adalah bisnis yg butuh banyak sumber daya manusia, utk marketing, penagihan dan sebagainya #bank

Walaupun bunga yang dinikmati #bank untuk kredit mikro/ consumer tinggi, tapi komponen gaji yang harus diberikan untuk unit bisnis itu juga tinggi

Tipe kredit #bank lain seperti Corporate Loan gak butuh marketing  dan debt collector banyak. Bunga rendah tapi gak butuh banyak SDM

Sekarang saya akan cerita dikit tentang CAR suatu #bank Capital Adequacy Ratio. CAR gunanya utk ukur resiko yang ditanggung oleh bank

Makin tinggi CAR suatu #bank maka resiko bank tersebut makin kecil

Rumus CAR secara sederhana adalah perbandingan antara Capital yang dimiliki #bank dan aset yg dimiliknya.. makin tinggi makin aman

Dibanding dengan banyak negara..bisa dibilang bank-bank di Indonesia untungnya masih gede, makanya banyak yang pengen bikin #bank disini

Rasio antara laba dan asset (ROA) rata-rata #Bank di Indonesia masih diatas 3%, sementara di negara-negara lain dapet 2% aja udah sukur

Di suatu sistem ekonomi modern.. #bank adalah tulang punggung penggerakekonomi... Makin rendah bunga bank makin semarak ekonomi

Sebaliknya, bunga #bank yg tinggi akan bikin pengusaha malas ekspansi.. akibatnya ekonomi mandeg

Bagaimana di Indonesia ? Di Indonesia bunga #bank masih tinggi kurang kondusif untuk memacu pertumbuhan ekonomi full speed

Dan juga gak sampai 50% angkatan kerja di #Indonesia tersentuh oleh layanan perbankan... ini harus dibenahin

Mengenai bunga #bank di Indo yang tinggi, bos-bos bank tuding pemerintah karena ekonomi biaya tinggi... memaksa mereka ngasih bunga tinggi

Sementara pemerintah sendiri gak mau disalahin, nyalahin bos2 #bank melakukan kartel utk pertahankan bunga yang tinggi

Saya gak tau mana yg salah, yang jelas saya pribadi berpendapat bunga #bank di Indonesia saat ini harusnya bisa lebih rendah

@abysilah Di Basel II (yg masih diadopsi Indonesia) CAR minimum adalah 8%... tapi konvensi disini menyatakan minimum 12% lah.. #bank


Mengapa 97% Orang Tetap Miskin dan 3% Makin Kaya?

Di Sabtu pagi (27/09/2014) jam 9 pagi saya sampai di JCC. Saya "iseng" untuk berkeliling ada acara apa saja yang sedang berlangsung. Ternyata ada Kompas Travel Fair, Nike Warehouse Sale, dan IFEF Kontan.

Di Nike Warehouse Sale, saya terkaget melihat antrian yang sangat panjang untuk masuk ke area expo. Maklum diskon produk Nike 20-40% membuat orang rela antri sejak pagi demi mendapatkan sepatu Nike diskon. Belum selesai kaget saya saat berjalan melewati area tempat Kompas Travel Fair (yang bersebelahan) antriannya tak kalah panjang karena adanya penawaran diskon tiket berlibur dan paket tour ke destinasi wisata baik domestik maupun luar negeri.

Saya telurusi ujung dari antrian pengunjung Kompas Travel Fair sampai ke pintu masuk ruangan expo sebelah, yaitu IFEF Kontan. IFEF Kontan adalah Expo dan Forum Investasi, masyarakat bisa belajar dan membeli produk investasi. Saat mendekati pintu masuk IFEF Kontan ternyata tidak ada antrian, terlihat sepi, kaget untuk ketiga kalinya.

Masyarakat Indonesia yang sebagian besar kelas menengah Indonesia lebih antusias akan diskon sepatu branded dan tiket liburan diskon dibandingkan keinginan berinvestasi. Ironi dan dilematis fakta yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Mungkin inilah penyebab hanya 3% dari masyarakat yang semakin kaya. Saya tidak bermaksud berkata tidak boleh beli sepatu branded diskon dan tiket liburan dikson. Namun saya memandang dari sisi kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi (financial literaty)

Saat membeli sepatu branded ada rasa puas dan bahagia ketika dipakai. Saat membeli tiket liburan, saat sudah berangkat dan menikmati liburan ada rasa bahagia. Berbeda dengan investasi, saat ini tidak terasa rasa puas dan bahagia saat itu juga namun saat memulai investasi secara rutin dan mencapai tujuan keuangan seperti Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, Dana Menikah dan sebagainya. Ada rasa puas dan bahagia di masa depan yang tidak terukur mencapai tujuan keuangan tanpa merepotkan orang lain. Ada rasa bahagia karena milai investasi sudah naik berkali lipat dengan return yang cukup besar.

Mungkin inilah jawaban dari pertanyaan "Mengapa 97% orang tetap miskin dan 3% makin kaya?" karena masyarakat lebih rela mengeluarkan uang untuk membeli sepatu branded dan tiket liburan daripada untuk berinvestasi. Padahal investasi bisa dimulai dari nominal 100ribu per bulan saja. Beli sepatu branded 1,5 juta dibela-belain berhutang dan pakai cicilan. Ironi yang saya lihat antian masuk menuju diskonan sepatu dan tiket liburan sangat panjang, di pintu masuk menuju IFEF bebas antrian cenderung sepi. 

Kenapa hanya 3% yang semakin kaya? Karena mereka berorintasi pada masa depan, bahwa dengan uang yang mereka miliki digunakan untuk hal yang memiliki return dan uangnya bertumbuh agar dapat mencapai tujuan keuangan. Berbeda dengan 97% yang memikirkan hanya masa kini tanpa berpikir masa depan. Dalam penggunaan uang memikirkan kesenangan saat ini tanpa berpikir mempersiapkan masa depan seperti dana pensiun, belum terpikir untuk berinvestasi. Boro-boro investasi, punya tabungan saja belum tentu punya.

Jadi, jadi golongan si 3% atau 97%. Sudahkan memiliki budget untuk berinvestasi secara rutin? Atau lebih banyak untuk berburu barang diskon dan membayar cicilannya?



Selasa, 23 September 2014

#KUchat Financial Planning for College Students bersama @mrshananto @KampusUpdate

+ Kampus Update @KampusUpdate  : Updaters, 10 menit lagi kita mulai #KUchat Financial Planning fo College Students bersama @mrshananto

- Ligwina Hananto @mrshananto : I believe in financial stability. Tp gak ada jalan pintas ya. Musti ikutin prosesnya duong :)) silakan simak #KUChat gw bareng

@KampusUpdate: 1. Halo sekarang ini sedang sibuk apa aja? #KUchat
 
- Ligwina Hananto @mrshananto  Kerjaan gw : financial literacy. Tiap thn berkembang ketemu orang yang beda RT @KampusUpdate: 1. Halo sekarang ini sedang sibuk apa aja?#KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate  2. Boleh ceritakan singkat kenapa mahasiswa perlu mengelola keuangan sejak dini? @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto   2.a) semua org berhubungan dengan uang. Bisa dipelajari. Dan harusnya jadi life skills juga. @KampusUpdate#KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto : b) urus uang itu = habit. Kalau dari kuliah gak terbiasa, begitu punya kerjaan ya amburadul. Start early! END. @KampusUpdate #KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate: 3. Bagaimana cara mengatur keuangan untuk mahasiswa yang sambil kerja @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto: 3.a) belajar atur dulu = ada brp pos pengeluaran kita. Buat apa aja sih uangnya? @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto: 3.b) misalnya= kos, makan, transport, perkuliahan, pulsa dan hura2 : nonton/konser/mkn di luar dll. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   3.c) habis itu pisahin mana yang "bulanan" VS "harian/mingguan". Bedain keluarin duitnya. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto: 3.d) contoh: kos makan dan pulsa bulanan. Yang lain harian/mingguan. Tentukan perlu berapa cash harian/mingguan. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   3.e) jadi bisa kehitung. Buat survive hanya boleh keluar brp / hari atau /minggu. Basic cashflow saja dulu diurus. END. @KampusUpdate #KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate:   4. Apabila mahasiswa dapat uang jajan 50 ribu/hari,bagaimana ia bisa memanfaatkan uang jajannya untuk bisa diinvestasikan @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.a) IMO gak perlu investasi dulu. Belajar nabung aja dulu yang bener yah :)) @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.b) nabung yang bener itu ada Tujuan nya. Uang dikumpulin utk Tujuan apa? Harus jelas untuk apa. Gak sekadar ingin return @KampusUpdate#KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.c) "ya buat nabung aja" tanpa Tujuan = naik pesawat gak tau harus mendarat dimana :p @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.d) jd nabung untuk apa? Untuk konser, HP baru, liburan seru. BOLEH! Ini latihan belajar "menunggu dampe duit cukup" :) @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.e) nabung=return rendah, tapi pola cashlow terbentuk, fokus tujuan jelas dan gak hancur-hancuran sok kaya segala dibeli. END @KampusUpdate#KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto: Tanya diri sendiri duooong. I don't decide for your life :) RT @KampusUpdate: 5. Mahasiswa punya uang lebih sebaiknya dipakai utukk apa? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:  Jd mahasiswa itu ttg selfdiscovery. Reinventing yourself. Hati2. Jgn mikirin duit mulu lalu lupa hidup ;) @KampusUpdate #KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate : 6. Menurut mbak, instrumen investasi yang cocok untuk mahasiswa apa @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  : 6.a) tergantung Tujuan. Pemula perlu kenalan dengan Reksadana, tapi banyak mengharuskan NPWP. Mahasiswa belum tentu punya @KampusUpdate#KUchatLihat percakapan


-Ligwina Hananto @mrshananto :  6.b) Tujuan Lo Apa? Investasi ini kayak pesawat. Mau mendarat di mana? Apakah mahasiswa sudah punya tujuan >5thn? @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  : 6.c) mahasiswa yang gw ketemu lebih banyak yang cocok belajar dagang. Bukan investasi. Bukan tentang return,tentangg belajar hidup.END @KampusUpdate#KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto :  Jangan berharap jawaban gampang dari gw ya :) semua orang harus berkeputusan sendiri tentang hidup dan uangnya. Bukan disuapin jawaban. @KampusUpdate #KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate  7. Terakhir nih, adakah pesan-pesan untuk mahasiswa yang masih bingung ingin memulai mengelola keuangan @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  7.a) how u manage ur money = how u manage ur money! Semua borok keliatan kalau mau bikin fin check up. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  7.b) Tolong dari mahasiswa belajar hidup sesuai kemampuan diri, bukan kemampuan ortu. Gw aja kaget lho ;) @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  7.c) Khusus mahasiswa : today is your training day, the future ia your real battlefield. Prepare yourself! @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  The next gen to carry on. 50% penduduk umur<50. Bayangin kalau dari mahasiswa money habit bagus, impact 1 generation! END. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  Sama2 :) *bowdown* RT @KampusUpdate: Wah terima kasih untuk sharing-nya yang menginspirasi di #KUchat kali ini. Sukses ya utk kegiatannya :)

-Ligwina Hananto @mrshananto   Gw pengen mahasiswa bisa bilang ke diri sendiri "anjrit gw gak punya duit gw harus tahu diri." Well untuk semua orang sih bukan cuma mahasiswa LOL

-Ligwina Hananto @mrshananto   Makasih ya #KUchat nya @KampusUpdate ! Tungguin buku #Under30s ya... terbitnya kapan? Nah gelap deh LOL
 
Dikutip dari tweet akun  Ligwina Hananto dan Kampus Update

Selasa, 16 September 2014

Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya?

Pernyataan:

Anda pengunjung setia situs ini tentu sudah sering membaca artikel kami tentang cara berinvestasi di reksadana. Bagi Anda yang tinggal di kota besar tentu tidak masalah untuk merealisaksikan keinginan Anda untuk berinvestasi di reksadana. Tinggal datang ke bank atau perusahaan sekuritas, mengisi form registrasi, form profil nasabah, lalu setor uang dan cringgg… Anda bisa langsung melihat uang Anda diinvestasikan.
Bagaimana dengan Anda yang berada di kota kecil yang tidak cabang sekuritas ataupun bank yang melayani penjualan reksadana? Lupa ya sekarang zamannya internet?

Sejak internet memasyarakat dan bisa diakses via smartphone, rasanya akses ke sekuritas dan bank yang menjual reksadana menjadi sangat mudah.
Kini reksadana online bukanlah hal aneh lagi. Setiap Anda yang punya akses ke internet dan memiliki rekening bank sudah bisa dilayani tanpa harus ke kantor cabang sekuritas atau bank.

Sekuritas besar yang ada di Indonesia saat ini umumnya sudah memperkenalkan aplikasi yang memungkinkan Anda bertransaksi dari jarak jauh. Demikian juga bank, tak mau ketinggalan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah nasabah mengakses portfolionya.

Bedanya adalah sekuritas umumnya hanya menjual produk milik mereka sendiri dan dikelola oleh fund manager mereka. Sedangkan bank bisa menjual produk dari berbagai sekuritas yang bekerja sama dengan bank. Bank berfungsi sebagai perantara. Minusnya, fee jual beli reksadana di bank sedikit lebih mahal daripada jika Anda membeli langsung di sekuritas. Namun dari pengalaman kami, secara administrasi bank lebih rapi dan teratur dalam memberikan laporan perkembangan investasi kita.
Contoh sekuritas yang menyediakan layanan reksadana online adalah PT. Danareksa yang merupakan salah satu sekuritas milik pemerintah (BUMN).

Wait… Anda bisa
Sebelum lanjut ke contoh sekuritas lain yang menyediakan layanan transaksi reksadana online, perlu kami jelaskan bahwa Investorindo.com tidak bekerja sama dan otomatis tidak mendapat bayaran dari sekuritas ataupun bank yang kami sebutkan di sini. Kami hanya memberikan informasi dan segala resiko yang timbul dari keputusan Anda berinvestasi adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya.
OK, lanjut…

Sekuritas lainnya adalah PT. Trimegah Asset Management. Produk-produk reksadana dari Trimegah ini pernah merajai pasar reksadana di Indonesia yang performance-nya cukup bagus dan memiliki banyak keunggulan. Dulu produk reksadana dari Trimegah malah bisa dibeli via ATM.

Yang cukup menghebohkan saat ini adalah IPOTFund milik PT. Indopremier. Berbeda dengan sekuritas lainnya yang hanya menjual produk mereka sendiri, di IPOTFund Anda bisa juga membeli produk dari fund manager lain. Bahkan ada beberapa produk reksadana tanpa biaya jual beli sama sekali alias zero fee.

Nah, kalau untuk bank memang harus diakui bank asing lebih siap memasarkan produk reksadana secara online. Yang paling giat menawarakan jual beli reksadana secara online adalah Bank Commomwealth. Anda tidak saja bertransaksi dengan PC atau laptop, namun juga bisa melalui table dan smartphone. Produk reksadana yang ditawarakan pun beragam dan umumnya dari fund manager yang kredibilitasnya sudah teruji, seperti Schroder. Lebihnya lagi, jika Anda bertransaksi secara online, maka fee transaksi akan didiskon 50%.

Namun ada sedikit kekurangan. Untuk proses registrasi dan transaksi reksadana pertama sekali, Anda harus datang mengunjungi kantor cabang Bank Commonwealth terdekat. Ini dikarenakan adanya aturan yang mengharuskan staff bank bertatap muka langsung dengan nasabah.

Bagaimana? Masih bingung bagaimana memulai transkasi reksadana? Mari kita berdiskusi.

Dikutip dari tulisan blog pemilik akun twitter @investorindo dari

Tanggapan:

Dalam wawancara via What Apps, seorang wartawan bertanya begini kepada saya. "Pak, sekarang kan sudah zaman Online. Banyak penjual reksa dana online yg tersedia. Apakah Panin AM juga akan bergabung dalam fasilitas online tsb?"

Well pertanyaannya tidak tepat seperti di atas. Tp kurang lebih seperti itulah. Sebetulnya pertanyaan ini bukan hanya dari wartawan, bahkan nasabah ataupun calon nasabah bahkan perusahaan yg menawarkan platform online juga sering bertanya demikian.

Apakah reksa dana Panin AM akan tersedia di fasilitas supermarket reksa dana online seperti Indopremier (IPOT), Philip Capital (Poems) atau banyak perusahaan lain yg saya tahu tidak lama lagi akan menyelenggarakan platform serupa?

Well.... Saya sendiri tidak punya jawaban pasti. Lagipula keputusannya bukan terletak di saya he he

Yg jelas kemungkinan selalu terbuka. Apabila ada platform yg memiliki keunggulan kompetitif yg tidak dimiliki oleh Panin AM, bisa saja.

Namun menurut saya pribadi, yg namanya platform online tersebut memiliki kekurangan yg bisa mengganggu perkembangan industri meskipun dari sudut pandang investor justru hal tersebut dilihat sebagai keunggulan.

Memang benar, transaksi di platform online mudah. Beli dan jual tinggal klik. Tp bukankah hal tersebut memicu investor utk berpindah-pindah reksa dana dan mentradingkannya seperti halnya saham?

Memang benar, di platform online tersedia banyak pilihan reksa dana, tapi bukankah hal tersebut malah semakin membingungkan. Sebab pertanyaannya selalu begini, beli yg mana? Kapan dipindah?

Tp kedua hal tersebut menurut saya bukanlah kekurangan. Dengan mengambil contoh di Panin AM saja, sudah tersedia fasilitas di website www.panin-am.co.id dimana nasabah dapat melakukan top up secara online, fasilitas virtual account yg memudahkan transaksi pembelian. Memang benar, transaksi penjualan belum tersedia secara online, namun hal ini krn hal ini dalam proses pengembangan dan jika terlalu gampang menjual dikhawatirkan nasabah jadi gampang profit taking atau cutloss. Padahal supaya reksa dana menunjukkan hasilnya sometimes butuh beberapa tahun. Tidak bisa short term.

Di Panin AM juga utk reksa dana saham terdiri sampai 4. Ada Panin Dana Maksima, Prima, Ultima dan Syariah Saham. Kadang2 sampai marketing juga tidak bisa menjelaskan apa beda antara keempat reksa dana saham tersebut dan secara sederhana memberikan saran beli saja yg harganya paling murah. Kalau jawaban yg benar, memang strategi yg digunakan 4 reksa dana ini agak berbeda sehingga investor bisa memilih yg paling sesuai dgn karakternya. Utk perbedaan keempat reksa dana tsb anda bisa

Jadi kalau banyak reksa dana saham dgn manajer investasi dan strategi yg berbeda disebut supermarket, maka 4 reksa dana saham bisa saya sebut sebagai "Minimarket Reksa Dana"

Artinya kemudahan jual beli dan banyaknya produk yg tersedia bukan merupakan kekurangan.

Trus, apa dong kekurangan dari Platform Online yg katanya bagus utk investor tp tidak bagus untuk industri reksa dana? Jawabannya FEE atau BIAYA INVESTASI.

Krn dipasarkan secara online, effort untuk memasarkan tidak terlalu besar (paling tidak ini menurut pandangan orang awam), oleh krn itu biaya transaksi dibuat serba gratis. Hal ini tentu membuat para investor dan calon investor senang. Alasan kenapa mereka bertanya2 kapan reksa dana Panin AM dijual online saya duga krn mereka mengharapkan fee lebih murah atau bahkan gratis di platform tsb.

Pendapat para investor ini tidak salah, demikian juga perusahaan yg menyelenggarakan platform tersebut. Namun sebagai salah satu orang yg mempromosikan reksa dana baik di dunia maya via blog dan twitter serta baru baru ini via facebook serta di dunia nyata melalui serangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi yg tidak ada abisnya (hampir setiap minggu ada 2-3 event) ini, yg namanya meyakinkan orang utk berinvestasi reksa dana itu tidak mudah dan sudah pasti tidak murah..

Perlu tenaga marketing yg banyak, karena abis presentasi yg mengesankan seperti apapun, nasabah harus di follow up. Kamu tidak bisa mengandalkan robot atau mesin utk follow up orang satu persatu dan sudah pasti jarang orang akan datang sendiri.

Kalau nasabah dan transaksi sudah mulai banyak, kamu butuh jumlah customer service yg banyak dan sistem back office yg solid. Kamu mau, kalau telp ga diangkat dan transaksi tidak diproses??

Kalau jumlah marketing, cs dan back office sudah banyak kamu perlu ruang office yg besar. Sewa office ga bisa pakai daun bukan?? Belum lagi biaya kenaikan gaji dan overhead setiap tahunnya..

Kalau pernah ikut acara yg diselenggarakan Panin AM pasti menyadari bahwa materi cetak full colour, dapat snack dan makan serta ada souvenir dan hadiah menariknya. Semua itu diberikan tidak mengenal apakah kamu nasabah atau bukan.

Pertanyaannya saya kalau semua biaya beli digratiskan bagaimana mungkin semua hal yg saya sebutkan di atas bisa dilakukan? Kalaupun perusahaan penyedia platform dan manajer investasi mau nombok itu mungkin saja tp bisa sampai kapan??

Bottom line, industri reksa dana ini masih baru sehingga butuh biaya utk bisa maju. Toh pada dasarnya investor tidak keberatan membayar biaya sepanjang nilainya wajar dan servicenya bagus. Terlepas dari plus minusnya, harus diakui bahwa industri asuransi yg jauh lebih maju dari reksa dana ini bisa terjadi krn fee yg mereka hasilkan besar sehingga inovasi mereka juga lebih canggih.

Membuat platform yg bebas biaya, dalam pandangan saya akan lebih banyak memindahkan investor dari bank dan agen penjual yg kena biaya ke platform online yg gratis saja.
Membuat orang yg tidak tahu atau tidak mengerti reksa dana menjadi investor? Hmm.... Dari pengalaman saya, ini sulit..

Pernah suatu kali ada penyedia platform yg beranggapan bahwa mereka mau mulai dari kecil dahulu. Rp 250.000 atau Rp 500.000 gpp, yg penting orang paham dulu nanti bisnis akan besar dengan sendirinya.

Dalam dunia bisnis yg tidak mengenal belas kasihan dan berorientasi profit, konsep di atas hanya bagus di atas kertas. Bagaimanapun karyawan mulai dari OB hingga CEO harus digaji, utk bisa BEP setidaknya anda butuh dana kelolaan > 100 milliar. Berapa tahun baru bisa mencapai angka tsb kalau jualannya kecil2 spt itu? Dalam pandangan saya sbg seorang business development menurut saya itu bukan bisnis yg baik. Bisnis yg baik butuh profit agar bisa terus berkembang dan karyawan bertambah makmur.

Beberapa cabang yg berhasil mencapai nilai penjualan tsb sepengetahuan saya sudah berjibaku dalam upaya pemasarannya yg tidak mengenal lelah. Kalau online berarti hanya duduk di meja tunggu nasabah datang. Bahkan dengan reksa dana Panin AM yg sudah memiliki track record baikpun kamu tidak akan berhasil jika hanya duduk menunggu orang datang saja. Bisnis reksa dana adalah bisnis berbasis kepercayaan, dan kamu butuh orang atau interaksi oleh manusia utk membangun kepercayaan tsb.

Demikian sharing saya, semoga bermanfaat. Feel free jika kamu tidak sependapat. Terima kasih


Dikutip dari tulisan di akun Facebook Bapak Rudiyanto.

Jadi setujukah dengan Reksa Dana Online? Kembali ke masing-masing individu 

Rabu, 20 Agustus 2014

Transaksi E-Ticketing Transjakarta

Sejak 11 Agustus 2014 PT Tranportasi Jakarta yang dikenal dengan bus Transjakata memberlakukan e-ticketing di koridor 1 Blok M-Kota dan 11 koridor utama lainnya.  Hal mendukung kampanye lesscash society yang digalangkan Bank Indonesia. Dalam e-ticketing ada 6 bank yang bekerja sama yaitu: Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank DKI dan Bank Mega. Selama masa promosi 11-17 Agustus 2014 penumpang yang ingin membeli kartu prepaid bank hanya dengan harga 20ribu (biaya kartu digratiskan). Mulai 18 Agustus maka akan menjadi 40ribu (isi saldo 20ribu dan biaya kartu sebesar 20ribu).

Rencananya Januari 2015 semua koridor saat ini sudah menggunakan full e-ticketing, saat ini ada 2 koridor yang belum menerima pembayaran dengan e-ticketing seperti koridor 4 dan 6 karena belum adanya kerjasama dalam pengadaan gate e-ticketing. Dengan transaksi e-ticketing tentunya memudahkan pengguna tranportasi Transjakarta, tidak perlu mengantri membeli tiket kertas. Namun memang saat hari Selasa (12/08/14) penumpang masih ada yang belum tahu harus menggunakan kartu prepaid bank mitra.
Masih ada calon penumpang yang menyodorkan uang Rp 5.000 kepada petugas di loket, segera petugas  memberi tahu bahwa harus membeli kartu prepaid bank seharga 20ribu dengan isi saldo 20ribu. Ada yang membeli, ada juga yang menolak dan beralih ke transportasi lain. 

Mengenai pembelian kartu prepaid bank di loket saya melihat ada beberapa hal yang menjadi perhatian saya, yaitu:
- Di halte besar petugas di loket menanyakan calon penumpang ingin membeli kartu apa? Ditanyakan nasabah bank apa? jika di halte kecil petugas biasanya memberikan kartu prepaid BCA yang dikenal dengan Flazz BCA.
-Persediaan kartu prepaid bank tertentu yang habis atau terlambat distribusinya. Di salah satu halte ada yang ingin membeli kartu prepaid Mandiri namun karena yang tersedia tinggal Flazz BCA. Mau tidak mau dibeli, agar bisa naik bus Transjakarta
- Antrian panjang di loket pembelian kartu prepaid bank yang mencapai 1 m (tangga menuju loket). Mungkin masih dalam tahap membiasakan dan belum banyak yang memiliki kartu prepaid. Semoga ke depannya tidak terjadi antrian pembelian kartu prepaid.

[UPDATE]
Setelah berjalan beberapa hari ternyata muncul kendala dari dilaksanakannya gerakan e-ticketing bus Trans Jakarta seperti
-Mati lampu di halte Transjakarta di Sarinah, Semanggi dan Harmoni. Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Pak Antonius Kosasih melalui akun twitter, meminta maaf kepada penumpang Transjakarta dan menjelaskan hal yang terjadi sebenarnya. Di halte Transjakarta tersedia UPS namun sudah tidak kuat sehingga terjadi mati lampu dan masyarakat tidak bisa melakukan tapping. Sebagai solusinya dijual tiket kertas yang dijual di loket sebagai upaya penyelesaian masalah mati lampu di halte Transjakarta.

- Kurang sigapnya petugas dalam segera merespon dan mengambil tindakan saat terjadi mati lampu. Saya mengalami sendiri saat mati lampu di halte Harmoni, sudah terjadi antrian untuk tapping namun tidak bisa. Saya menyarankan kepada petugas agar dijual saja tiket kertas, daripada terjadi antrian panjang dan kerusuhan. Setelah penumpang sudah menumpuk dan penumpang mengeluh cenderung rusuh akhirnya petugas memberi tahu bisa membeli tiket kertas di loket. Saya segera berlari ke loket dan membeli tiket kertas dan segera masuk untuk menunggu blok ke arah Blok M.
Semoga ada perbaikan dan langkah antisipasi serta memberikan layanan yang lebih baik lagi!

Jumat, 15 Agustus 2014

10 Bank dengan Laba Terbesar di Semester 1 2014

Berikut ini 10 Bank Besar dengan Laba Terbesar di Semester 1 tahun 2014:

1. Bank BRI mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 11,72  Triliun terjadi peningkatan sebesar 17,11% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 10, 012 Triliun (2013)

2. Bank Mandiri mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 9,13  Triliun terjadi peningkatan sebesar 16% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 8,3 Triliun (2013)

3. Bank BCA mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 7,9 Triliun terjadi peningkatan sebesar 24,2% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 6,3 Triliun (2013)

4. Bank BNI mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 4,97 Triliun terjadi peningkatan sebesar 15,4% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 4,28 Triliun (2013)

5. Bank CIMB Niaga mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 1,95 Triliun terjadi penurunan sebesar 8,5 % dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 2,13 Triliun (2013)

6. Bank Danamon mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 1,48 Triliun terjadi penurunan sebesar 25% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 1,98 Triliun (2013)

7. Bank Panin mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 1,37 Triliun terjadi peningkatan sebesar 38,4% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 987 Milyar (2013)

8. Bank Permata mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 1,34  Triliun terjadi peningkatan sebesar 13% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 1,19 Triliun (2013)

9. Bank BTPN mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 997,94  Triliun terjadi penurunan sebesar 9,94 % dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 1,1 Triliun (2013)

10. Bank OCBC NISP mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 632 Milyar terjadi peningkatan sebesar 18% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 536 Milyar (2013)

Demikian 10 Besar Bank dengan Laba Terbesar namun ada bonus tambahan peringkat 11-15 yaitu:

11. Bank BTN mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 539 Milyar terjadi penurunan sebesar 20,03% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 674 Milyar (2013)

12. Bank Jatim mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 543,28 Milyar terjadi penurunan sebesar 26,76% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 428,57 Milyar (2013)

13. Bank Mega mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 502 Milyar terjadi peningkatan sebesar 105% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 257 Milyar (2013)

14. Bank BJB mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 478 Milyar terjadi penurunan sebesar 36% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 747 Milyar (2013)

15. Bank BII mencetak laba bersih di semester I 2014 sebesar 336,02 Milyar terjadi penurunan sebesar 50,65% dibandingkan semester I di tahun sebelumnya 680,86 Milyar (2013)

Demikian tulisan yang saya kumpulkan datanya dari berbagai sumber. Silahkan koreksinya jika ada yang salah! @Giovanni_ID

Selasa, 22 Juli 2014

Data Mengenai Tabunganku

Tabunganku adalah program yang digalang oleh pemerintah pada 20 Februari 2010. Untuk menumbuhkan kebiasaan menabung masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data dari 240 juta masyarakat Indonesia, ada 148 juta rekening. Dimana seseorang bisa memiliki lebih dari 1 rekening.

Baru sekitar 5% masyarakat Indonesia yang memiliki akses ke perbankan.

Dengan produk #Tabunganku dapat mempermudah masyarakat memiliki akses ke perbankan.

Produk #Tabunganku adalah produk yang diwajibkan bank Indonesia kepada bank agar masyarakat dapat memiliki kebiasaan menabung.

Seperti ini buku dan kartu ATM Tabunganku. Yang saya miliki adalah TabungankuIB di Bank Syariah Mandiri. pic.twitter.com/qY5uUfoB3z

Buku tabungan isinya lebih sedikit dan kartu ATM nama&no kartu mudah pudar. Cetak kartu ATM #TabunganKu butuh waktu 14 hari kerja

Produk #Tabunganku ada di bank konvensional, bank syariah dan BPR. Namun biasanya produk #Tabunganku kurang dipromosikan oleh bank.

Per Triwulan I 2014 pemilik rekening #TabunganKu ada 11,74 juta rekening. Dengan saldo rata-rata sebesar Rp 800 ribu= 9,392 Triliun.

Data cukup baik mengenai jumlah rekening dan total dana di rekening #TabunganKu

Semoga saja terus digalangkan program #TabunganKu agar masyarakat memiliki akses perbankan! Sekalipun kurang dipromosikan oleh bank.
 

Nikmat Makanannya, Lengkap Fasilitasnya di Hokben+ Alam Sutera

HokBen kembali menghadirkan gerai HokBen+ kedua di Flavor Bliss, Alam Sutera. Setelah membuka gerai pertama HokBen+ pertama di Kota Bintang,...