Suatu pagi dalam perjalanan saya menuju ke Tanah Abang. Saat ada di dalam bus menghadapi kemacetan. Hal itu membuat saya memilih mendengarkan radio, sambil sesekali mengakses akun Twitter. Salah satu kemudahan saat membaca timeline Twitter, saya bisa mengetahui berbagai berita. Tanpa saya harus berkunjung ke semua situs berita.
Di dalam bus saya asyik membaca membaca berita, juga timeline postingan akun yang saya follow. Namun tiba-tiba saya terkaget, saat membaca postingan beberapa berita online. Belum selesai sampai di situ, teman-teman ikut berkomentar dengan sahut-menyahut. Berita itu tentang masker N95 yang "katanya" tidak diperbolehkan untuk digunakan oleh Bu Nila F.Moelek, selaku Menteri Kesehatan. Dari berbagai media menjelaskan pernyataan Bu Nila, yang "seolah-olah" kontroversial. Berikut ini contoh beritanya
Ditambah dengan komentar-komentar atas berita tersebut, yang memojokan Bu Nila Moelek. Seakan-akan Bu Nila Moelek "tidak ada kerjaan" memberikan pernyataan tentang masker N95. Namun saya yang di dalam bus tidak mau percaya begitu saja.
Yang saya tahu Bu Nila Moelek, dipilih pak presiden Joko Widodo untuk bekerja. Tidak bijak jika saya hanya mendapatkan informasi dari satu sisi. Saya juga ingin tahu seperti apa tanggapan Kementrian Kesehatan, atas segala berita yang beredar di berbagai media.
Tak lama akhirnya bus yang saya tumpangi sampai di Jalan Biak. Saya memasukan handphone saya ke dalam tas, lalu turun bus. Saya lanjutkan perjalanan menuju Tanah Abang dengan mobil angkot. Karena mobil angkot yang cukup lama "ngetem", akhirnya saya mengeluarklan handphone. Saya yang tadi sudah membaca di Twitter, rasanya ingin membuka akun Facebook.
Saat saya membuka akun Facebook, tiba-tiba saya melihat ada pemberitahuan di grup Facebook "Sahabat JKN". Ada informasi akan adanya acara tentang "Nusantara Sehat". Seolah ini sebuah "jawaban" atas keingintahuan saya atas apa yang dilakukan Kementrian Kesehatan. Secepatnya saya mendaftar, saya ingin tahu program "Nusantara Sehat" seperti apa.
Ada yang Luput Diberitakan Media
Akhirnya pada hari Selasa, 13 Oktober 2015 di Artotel, Jalan Sunda. Kementrian Kesehatan menjelaskan pada saya dan peserta lainnya, program Nusantara Sehat. Program Nusantara Sehat, program dari Kementrian Kesehatan.
Diskusi Nusantara Sehat |
Pembahasan terkait program Nusantara Sehat, memberikan saya sebuah jawaban. Di berita yang beredar di media "seolah-olah" Kementrian Kesehatan tidak bekerja. Namun ternyata itu semua salah, buktinya program Nusantara Sehat. Sepanjang saya membaca timeline di media sosial. Rasanya tak pernah ada yang berkomentar tentang Nusantara Sehat..
Program Nusantara Sehat |
Seolah-olah program "Nusantara Sehat" luput dari pemberitaan media. Seolah bagi masyarakat program Nusantara Sehat, rasanya tidak keren. Lebih keren kalau membuat acara di perkotaan. Padahal edukasi kesehatan di pesolok adalah hal yang penting. Yang mungkin luput dari pemberitaan media dan perhatian masyarakat.Yang diekspos berlebihan terkait, Bu Nila Moelek "tampak" hanya memberikan pernyataan terkait makser N95 saja.
Kurangnya Publikasi, Namun...
Dalam kesempatan sesi tanya jawab dengan Kementrian Kesehatan. Saya menanyakan perihal publikasi program Nusantara Sehat. Pihak Kementrian Kesehatan mengakui bahwa, memang program Nusantara Sehat kurang publikasi. Ternyata program Nusantara Sehat tidak ingin "heboh di awal". Setelah program Nusantara Sehat berjalan, tim Nusantara Sehat yang akan berbagi kisah kepada masyarakat.
Program Nusantara Sehat sudah mengirmkan dua puluh tim ke daerah pelosok dan terpencil.Yang dilakukan oleh anggota tim Nusantara Sehat, rasanya tak pernah saya temukan di media. Kementrian Kesehatan bersama dengan tim Nusantara Sehat, bekerja dalam diam. Tanpa liputan dan pemberitaan di media.
Mungkin lebih menarik pemberitaan di perkotaan, dibandingkan pemberitaan di daerah pelosok Indonesia.
Bekerja dalam diam, tanpa sorotan kamera, dan tanpa heboh pemberitaan di awal. Saya akhirnya mengapresiasi pilihan Kementrian Kesehatan. Kerja, kerja dan kerja sesuai slogan pak Presiden Joko Widodo.
Yang terpenting ternyata bukanlah pemberitaan di media. Bukti nyatanya adalah program Nusantara Sehat, bukti nyata kerja dari bu Nila Moelek. Bu Nila Moelek tak bersantai-santai. Hanya memang program Nusantara Sehata kurang dipublikasikan. Sehingga timbul kesan Kementrian Kesehatan tidak bekerja.
Lebih Dekat Mengenal Program Nusantara Sehat
Lebih lanjut tentang program Nusantara Sehat, ternyata ada cerita dan kisah yang dialami moleh tim Nusantara Sehat. Bayangkan kehidupan di daerah terpencil, sulitnya akses kendaraan dan tidak adanya tempat hiburan.
Untuk transportasi dengan speedboat yang dipinjam dari kepala daerah, selain itu juga dengan ketinting. Bayangkan betapa mahalnya biaya transportasi, belum lagi kalau kehabisan bahan bakar. Apa jadinya saat kehabisan bahan bakar, terkatung-kantung di sungai. Menjadi hal mungkin saja dialami.
Di pedalaman tidak ada mal atau pusat perbelanjaan. Bayangkan dua tahun rekan-rekan tim Nusantara Sehat, seperti apa pengorbanannya. Belum cukuyp di situ, ada hal lain yang lebih dari itu. Selama dua tahun tidak bertemu dengan orang tua dan keluarga yang dicintai. Betapa tulusnya anggota tim Nusantara Sehat, sebagai relawan untuk membantu masyarakat.
Saat ini dibuka pendaftaran lagi untuk menjadi anggota tim Nusantara Sehat. Dengan ikut berpartisipasi menjadi tim Nusanatara Sehat, menjadi bukti kecintaan kita pada Indonesia (dikutip dari pernyataan Mas Maman Suherman).
Masih belum percaya dengan program Nusantara Sehat? Mari kita lihat foto dari salah satu anggota Tim Nusantara Sehat,bernama mba Putri Indah Nirmala
Penyuluhan Jajanan Sehat di Posyandu |
Pemberian Kapsul Vitamin A kepada Masyarakat |
Disttibusi Kapsul Vitamin A kepada Masyarakat |
Puskesmas di Long Pahangai, Kalimantan Timur |
Jadi, pada akhirnya mari kita menilai. Pernyataan Bu Nila Moelek yang "dikutip dan dipotong" media, sehingga timbul kesan Kementrian Kesehatan ":tidak bekerja" Ataukah lebih percaya pada foto dari salah satu anggota tim Nusantara Sehat, sebagai bukti kerja dari Kementrian Kesehatan. Silahkan dinilai sendiri! Saya lebih percaya pada foto anggota Nusantara Sehat, kalau Anda bagaimana?