Fintech atau financial technology di Indonesia, kini menjadi
kategori terbesar kedua dalam hal bisnis digital. Peringkat pertama adalah
bisnis e-commerce. Namun ketika mendengar kata fintech yang terlintas adalah
fasilitas pembayaran. Tentu tidak salah, namun fintech tidak hanya berhubungan
dengan pembayaran. Ada cakupan yang lebih luas daripada sekedar pembayaran.
Fintech dalam artian luas adalah seluruh bisnis digital yang
menyangkut uang. Pemain di industri Fintech
di Indonesia, bukan hanya perusahaan jasa keuangan, namun juga perusahaan non
jasa keuangan. Siapa sajakah pemain di bisnis fintech di Indonesia, saya
merangkumnya menjadi tujuh manfaIat dan kemudahan dari fintech:
1. Mendorong Inklusi Keuangan Masyarakat Unbanked
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki program Laku Pandai
(Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif). Beberapa bank
sudah berpatisipasi dalam program Laku Pandai OJK. Salah satunya adalah Bank
BTPN dengan layanan BTPN Wow.
BTPN Wow adalah layanan perbankan yang memanfaatkan telepon genggam/ponsel dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan bank.
BTPN Wow adalah layanan perbankan yang memanfaatkan telepon genggam/ponsel dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan bank.
Dengan layanan pembukaan rekening, tarik, setor tanpa biaya
pulsamelalui agen. Menggunakan layanan unstructured supplementary service data
(USSD)di ponsel berbasis GSM. Masyarakat yang belum memiliki rekening di bank
dan akses keuangan bisa dilayani oleh agen. Jumlah agen BTPN Wow hingga kini
sudah memiliki 35.000 agen dengan total nasabah 700.000.
Dengan layanan fintech dari bank yang memanfaatkan
USSD di ponsel berbasis GSM. Ada 700.000 nasabah yang mendapatkan akses
keuangan. Menurut data World Bank, Global Financial Inclusion Index pada tahun
2014,hanya 36% orang Ide dewasa di Indonesia yang memiliki rekening.
Tak hanya Bank BTPN, baik lainnya memiliki layanan serupa. Sentuhan fintech di bisnis perbankan
menghasilkan pertambahan nasabah dan disertai mendorong inklusi keuangan sesuai
program OJK.
2. Kemudahan Masyarakat Perkotaan untuk Membuka Rekening
Layanan Fintech di bidang perbankan, bukan “monopoli” masyarakat
yang tidak memiliki akses pada layanan keuangan. Masyarakat bisa memiliki akses keuangan, namun
dengan padatnya kegiatan harian dan pekerjaan. Masyarakat tidak memiliki waktu
untuk ke bank di hari dan jam buka kantor cabang bank.
Kehadiran fintech di bidang perbankan memberikan kemudahan
untuk melakukan pembukaan rekening.
Saat ini layanan pembukaan rekening masih terbatas pada daerah tertentu saja. Namun seiring perkembangan fintech perbankan, memungkinkan perluasan area pelayanan Tentunya layanan fintech,
juga tetap mematuhi peraturan OJK tentang
Know Your Customer (KYC) dan simpanan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan(LPS). Sehingga masyarakat merasa aman karena uang yang ada di bank terjamin keamananya.
3. Kemudahan Memilih Produk Keuangan Sesuai Kebutuhan
Bank saat ini memiliki banyak produk baik dari produk
tabungan, kartu kredit, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dan KTA (Kredit Tanpa
Agunan). Dengan banyaknya produk yang dimiliki bank, nasabah harus pintar
memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui produk yang
sesuai dengan kebutuhan, bisa saja dengan melihat informasi di website bank.
Namun tetap saja kadang nasabah bingung di antara banyaknya pilihan produk
bank.
Fintech tidak hanya dimanfaatkan oleh bank. Perusahaan
rintisan (startup)di bidang teknologi,melihat ada peluang bisnis yang potensial
namun belum digarap dengan baik oleh bank. Website yang menyediakan infromasi,
juga perbandingan antara produk bank yang satu dengan yang lain.
Website CekAja.com contoh perusahaan startup yang menyediaka
layanan tersebut. Ingin memiliki kartu kartu
kredit, tinggal memilih beberapa pilihan di website dan akan tampil
hasil kartu kredit yang sesuai dengan kebutuhan. Bahkan bisa melakukan pengajuan
aplikasi kartu kredit. CekAja tentunya bekerjasama dengan bank, setiap
pengajuan dari masyarakat adalah imbalan atas hal tersebut. Bank mendapatkan
nasabah baru, nasabah mendapatkan produk yang sesuai kebutuhan, dan CekAja
sebagai bisnis fintech mendapatkan keuntungan.
4. Kemudahan Melakukan Investasi
Tak hanya produk perbankan yang menjadi potensi bisnis fintech.
Bidang investasi menjadi peluang yang potensial bagi startup fintech. Bareksa
perusahaan startup fintech di bidang investasi reksa dana secara online. Dengan
keunikan adanya data market, alat investasi, berita dan analisis yang
membedakannya dari perusahaan sejenis.
Tentu untuk mendapatkan fitur unik tersebut, ada biaya
berlangganan yang dibayarkan. Namun dengan data market, alat investasi, berita
dan analisis pengambilan keputusan investasi reksa dana bisa lebih baik karena
berdasarkan pada data. Bareksa memudahkan masyarakat berinvestasi reksa dana
dengan keputusan yang benar.
5. Kemudahan Melakukan Donasi
Fintech tidak saja selaku berhubungan dengan hal komersial
saja. Ada perusahaan fintech dengan semangat wirausaha social (social entrepreneur)
di bidang penggalangan dana (crowdfunding) dari masyarakat.
Hasil dari dana yang terkumpul digunakan sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan sejak awal. Bisa untuk donasi kepada orang yang
membutuhkan, bisa jadi proyek komersial, dan kegiatan lainnya yang menyangkut
kehidupan masyarakat banyak.
Di Indonesia salah
satu contoh fintech bidang crowdfunding adalah kitabisa.com. Lewat kitabisa.com
masyarakat bisa membuat campaign dan berdonasi. Untuk setiap donasi yang
terkumpul, kitabisa.com mengenakan biaya administrasi 5%. Pengecualian untuk
kategori bantuan medis (2,5%, bencana alam (0%), khusus Zakat ke Lembaga Amil
Zakat (0%).
Di satu sisi masyarakat bisa ikut berkontribusi lewat donasi
dan membuat campaign donasi. Kitabisa.com sebagai social enterprise bisa tetap
menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
6. Kemudahan Pembayaran
Masyarakat saat ini saat berbelanja dimudahkan untuk
melakukan pembayaran secara non tunai. Tak perlu repot untuk membawa uang tunai
dalam jumlah besar. Salah satu platform pembayaran adalah EDC (Electronic Data
Capture), tidak hanya melakukan pembayaran dengan kartu. Cara lain pembayaran
seperti dengan NFC (Near Field Communication) dan Pay by QR Code saat ini
menjadi alternatif pilihan.
Penyedia jasa pembayaran yang digunakan di EDC tidak hanya
bank, namun juga operator telekomunikasi. Untuk mendukung berbagai alternatif
pilihan pembayaran, fasilitas EDC juga harus tersedia untuk menerima berbagai
pilihan pembayaran.
Salah satu perusahaan fintech di bidang platform tersebut
adalah Kartuku. Dengan layanan EDC yang mengakomodir berbagai pilihan
pembayaran, kartu debit, kartu kredit, NFC, Pay by QR Code dan pilihan lainnya
yang berkembang.
Tak hanya melakukan transaksi pembayaran. Kini bahkan untuk
melakukan donasi dengan Pay by QR
Code. Bayangkan dengan kemudahan
transaksi pembayaran lewat platform yang melayani berbagai pilihan pembayaran.
Tak hanya pembayaran di outlet fisik, dalam berbelanja
secara onlin. Ada perusahaan startup fintech di bidang jasa pembayaran online, seperti Doku.
Lewat Doku masyarakat bisa melakukan pembayaran di merchant yang
bekerjsama dengan Doku.
Terutama bagi masyarakat yang belum memiliki kartu kredit.
Di merchant seperti Ali Express Indonesia, selain pembayaran dengan kartu
kredit hanya menerima pembayaran dengan Doku Wallet. Dengan layanan Doku Wallet,
masyarakat dengan mudah melakukan pembayaran belanja online dengan mudah.
7. Kemudahan Pengelolaan Keuangan
Fintech di bidang pengelolaan keuangan saat ini sangat
membantu masyarakat. Untuk pengelolaan keuangan pribadi, terlebih untuhkmengatasi
penyakit “tanggal tua” Startup fintech di bidang pengelolaan keuangan seperti Jojonomics
yang menyediakan layanan pengelolaan keuangan pribadi dan pencatatan
pengeluaran untuk keperluan klaim.
Aplikasi Jojo Personal Finance membantu untuk mencatata
pengeluaran dan pendapataan kita untuk berbagai kategori, seperti makanan,
belanja, transportasi dan keperluan lainnya.
Bagi perusahaan ada fintech yang membantu proses perhitungan
,penyetoran dan pelaporan pajak perusahaan bernama OnlinePajak.com. Layanan
dari satu website untuk kemudahan pelaporan bagi perusahaan secara gratis. Pengelolaan keuangan secara pribadi dan
perusahaan terbantu dengan adanya fintech.
Fintech baik di dunia perbankan ataupun di perusahaan bukan jasa keuangan, sangat membantu masyarakat.