Senin, 20 Januari 2020

Final Indonesia Predator League 2020 Resmi Digelar, Apa saja yang Berbeda?

Predator League kembali hadir dengan lebih luar biasa, tahun ini memasuki tahun ke-3. Acer mengadakan Predator League sejak 2017 secara konsisten sebagai bukti komitmen dalam membantu dan memfasilitasi para gamers untuk mengembangkan diri.


Herbert Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia menjelaskan hadirnya pra kualifikasi secara online, membuat ebih banyak orang talenta di Indonesia yang berpartisipasi, total sebanyak 554 tim dari berbagai daerah. Tak sekadar dari pulau Jawa, tetapi juga tim yang berasal dari Papua dan Aceh.

Pemanfaatan teknologi mampu menjangkau lebih banyak talenta, hingga terpilihlah 16 tim PUBG dan 8 tim DOTA 2, pemenang pada babak final akan mewakilu Indonesia pada babak Grand Final di Manila pada bulan Februari. Ada kesempatan mendapatkan total hadiah setara Rp 6 Milyar bagi para gamers, selain itu tak sekadar berjaya di regional, tetapi juga internasional.


Acer bekerjasama denyan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuj mewujudkan bahwa gamer adalah hobi dan juga bisa menjadi mata pencaharian, berkerjama juga dengan BRI Institute memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan formal bagi juara 1-4 secara gratis.

Para gamer tetap bisa menjadi gamers, sambil tetap menjalani pendidikan akademis. Hal tersebut merupajan dukungan Acer untuk mendukung perkembangan eSports di Indonesia. Predator League merupakan kompetisi eSports bergensi, para perwakilan yang akan menang di babak final akan bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Prof Widodo Muktiyo, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo menyatakan Predator League merupakan acara yang membanggakan. Banyak masyarakat Indonesia yang menyukai games, tetapi tak sekedar memhabiskan waktu karena bisa menjadi profesi dan  prestasi.

Atlet e-Sports Indonesia di ajang SEA Games membawa medali dan menjadi "pahlawan virtual", kini pahlawan bisa berjuang melalui gadget sebagai pahlawan olahraga (e-Sports) dan masa depannya menjanjijan dengan adanya beasiswa yang diberikan.


Terlebih aspek industri game menjadi ladang bisnis melalui permainan yang dipertandingan secara online. Namun, memang pendapatan dari industri game di Indonesia belum signifikasi, sehingga perlu didorong salah satunya melalui ajang Predator League.

Pemerintah concern mendukung melalui jaringan internet dengan adanya Palapa Ring di daerah timur, tengah, dan barat  Adanya aspek pemeretaaan akses internet yang terjadi dan bisa dijangkau berbagai daerah di Indonesia. Sehingga akan muncul atlet e-Sports berbagai daerah, terlebih akan memasuku era teknologu 5G. Hungga saat ini baru ada sekitar 1.200 talenta atlet e-Sports di Indonesia, masih banyak lagi wilayah yang perlu dijangkau.

Rob Clinton Kardinal, Ketua Umum Asosiasi Olahraga Video Games Indonesia menjelaskan e-Sports saat ini masih baru dan masih butuh dukungan dari pemerintah dan pelaku Indonesia, apresiasi diberikan pada Acer yang konsisten mendukung perkembangan eSports di Indonesi. Berawal dari hobi menjadi prestasi yang membanggakan. Diharapkan kompetisi e-Sports Predator League akan berjalan dengan suportif dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia.


Acer Predator League 2020 diikuti oleh diikuti oleh 17 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Filipina, Singapore, Hong Kong, Macau, India, Australia, Korea, Sri Lanka, Jepang, Myanmar, Bangladesh dan Mongolia. Tim yang berpartisipasi dari Indonesi sebanyak 554 tim.

Pada babak kualifikasi bertanding 16 tim PUBG (InVamouz, TGD DragonZ, Victim Reality, Victim Rise, Dreams, Alter Ego, PowerofWinner, Kuda Hitam, Wasted Player, 4nger WSC, OnePiece – RG, Akagami Mirror, Quantum eSports, BCS Raven, Space, dan Xperts,MEG.

Sedangkan 8 tim DOTA 2 (BOOM Esports, PG BarracX, PG Godlike, Breakbeat Squad, Hans Pro Gaming, Mugiwara x Miracle, PRFS, dan Team Wolf). Terpilihlah tim Victim Rise dan BOOM Esports sebagai juara pertama babak Finala Predator League di Indonesia, mereka akan mewakili di babak Grand Final nantinya.

Selasa, 07 Januari 2020

Kemudahan Pembayaran dengan QRIS di Jakarta Food & Park Thamrin 10

Terlihat ada yang berbeda ketika melewati Park And Ride Thamrin 10, tak jauh dari Wisma Mandiri dan Hotel Sari Pasific. Saya yang berada dalam bus Transjakarta, sekilas melihat ada pohon Natal dan beberapa tenda. Ternyata Park And Ride Thamrin 10 kini sudah berubah menjadi Jakarta Food & Park Thamrin 10, kawasan kuliner baru di Jakarta.

Jakarta Food & Park Thamrin 10
Jakarta Food & Park Thamrin 10

Rasa keingintahuan membuat saya untuk datang pada Minggu, 29 Desember 2019. Kesan ketika pertama kali sampai cukup teduh dan luas tempatnya, terlihat ada kerangka pohon Natal. Hal penting yang perlu diketahui bahwa tidak ada tempat parkir di Jakarta Food & Park Thamrin 10, disarankan menggunakan transportasi umum, bisa turun di Halte Bank Indonesia. Operasionalnya buka setiap hari pukul 10.00-22.00.

Saat memasuki Jakarta Food & Park Thamrin 10, terlihat ada banyak booth makanan dan minuman yang tersedia. Beberapa yang sempat saya kunjungi Es Kopi Takie, Mie Bandung Kejaksaan, Kopi Satu, dan Cakwe Master. Harga yang tercantum pada daftar menu, belum termasuk PPN 10%.

Suasana Jakarta Food & Park Thamrin 10
Suasana Jakarta Food & Park Thamrin 10

Suasana Jakarta Food & Park Thamrin 10

Suasana Jakarta Food & Park Thamrin 10

Urusan transaksi pembayaran serba nontunai (less cash): kartu JakCard Bank DKI dan aplikasi yang mendukung QRIS (JakOne Mobile, GoPay, OVO, LinkAja, DANA, BCA Mobile, Go Mobile CIMB Niaga, dan aplikasi lainnya). Sederhananya penggina plikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, dan mobile banking bisa melakukan pembayaran dengan QR Code dari berbagai layanan aplikasi.

Cara Transaksi di Kawasan Kuliner Thamrin 10
Cara Transaksi di Kawasan Kuliner Thamrin 10

Adanya pembayaran yang mendukung QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) tentunya memudahkan transaksi, satu QR bisa digunakan transaksi pembayaran drngan aplikasi layanan lainnya. QRIS merupakan standar pembayaran QR yang diatur oleh Bank Indonesia dan berlaku diberlakukan secera wajib mulai 1 Januari 2020.

QR Code yang tersedia pada Jakarta Food & Park Thamrin adalah QR Code dari Bank DKI, tetapi bisa dibaca dan melakukan transaksi pembayaran dengan aplikasi yang mendukung QRIS. Saya sudah mencoba sendiri pembayaran dengan QRIS menggunakan BCA Mobile, PermataMobile X, dan OVO.

Pembayaran QRIS dengan BCA Mobile
Pembayaran QRIS dengan BCA Mobile

Pembayaran QRIS dengan OVO

Jadi, tak perlu cemas akan repot melakukan pembayaran di Jakarta Food & Park Thamrin dengan adanya pembayaran QR yang mendukung QRIS. Tak punya JakCard Bank DKI, tetap bisa melakukan pembayaran. Selamat kulineran dan merasakan kemudahan pembayaran dengan QRIS!


Pakaian Menawan Ramah Lingkungan, Cerita Batik Ecoprint KBA Pekayon

Langkah kecil yang kita lakukan, sedikit banyak akan berdampak pada lingkungan. Kain dari bahan pakaian yang dikenakan saat ini, mungkin mel...