Herbert Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia menjelaskan hadirnya pra kualifikasi secara online, membuat ebih banyak orang talenta di Indonesia yang berpartisipasi, total sebanyak 554 tim dari berbagai daerah. Tak sekadar dari pulau Jawa, tetapi juga tim yang berasal dari Papua dan Aceh.
Pemanfaatan teknologi mampu menjangkau lebih banyak talenta, hingga terpilihlah 16 tim PUBG dan 8 tim DOTA 2, pemenang pada babak final akan mewakilu Indonesia pada babak Grand Final di Manila pada bulan Februari. Ada kesempatan mendapatkan total hadiah setara Rp 6 Milyar bagi para gamers, selain itu tak sekadar berjaya di regional, tetapi juga internasional.
Acer bekerjasama denyan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuj mewujudkan bahwa gamer adalah hobi dan juga bisa menjadi mata pencaharian, berkerjama juga dengan BRI Institute memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan formal bagi juara 1-4 secara gratis.
Para gamer tetap bisa menjadi gamers, sambil tetap menjalani pendidikan akademis. Hal tersebut merupajan dukungan Acer untuk mendukung perkembangan eSports di Indonesia. Predator League merupakan kompetisi eSports bergensi, para perwakilan yang akan menang di babak final akan bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
Prof Widodo Muktiyo, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo menyatakan Predator League merupakan acara yang membanggakan. Banyak masyarakat Indonesia yang menyukai games, tetapi tak sekedar memhabiskan waktu karena bisa menjadi profesi dan prestasi.
Atlet e-Sports Indonesia di ajang SEA Games membawa medali dan menjadi "pahlawan virtual", kini pahlawan bisa berjuang melalui gadget sebagai pahlawan olahraga (e-Sports) dan masa depannya menjanjijan dengan adanya beasiswa yang diberikan.
Terlebih aspek industri game menjadi ladang bisnis melalui permainan yang dipertandingan secara online. Namun, memang pendapatan dari industri game di Indonesia belum signifikasi, sehingga perlu didorong salah satunya melalui ajang Predator League.
Pemerintah concern mendukung melalui jaringan internet dengan adanya Palapa Ring di daerah timur, tengah, dan barat Adanya aspek pemeretaaan akses internet yang terjadi dan bisa dijangkau berbagai daerah di Indonesia. Sehingga akan muncul atlet e-Sports berbagai daerah, terlebih akan memasuku era teknologu 5G. Hungga saat ini baru ada sekitar 1.200 talenta atlet e-Sports di Indonesia, masih banyak lagi wilayah yang perlu dijangkau.
Rob Clinton Kardinal, Ketua Umum Asosiasi Olahraga Video Games Indonesia menjelaskan e-Sports saat ini masih baru dan masih butuh dukungan dari pemerintah dan pelaku Indonesia, apresiasi diberikan pada Acer yang konsisten mendukung perkembangan eSports di Indonesi. Berawal dari hobi menjadi prestasi yang membanggakan. Diharapkan kompetisi e-Sports Predator League akan berjalan dengan suportif dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia.
Acer Predator League 2020 diikuti oleh diikuti oleh 17 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Filipina, Singapore, Hong Kong, Macau, India, Australia, Korea, Sri Lanka, Jepang, Myanmar, Bangladesh dan Mongolia. Tim yang berpartisipasi dari Indonesi sebanyak 554 tim.
Pada babak kualifikasi bertanding 16 tim PUBG (InVamouz, TGD DragonZ, Victim Reality, Victim Rise, Dreams, Alter Ego, PowerofWinner, Kuda Hitam, Wasted Player, 4nger WSC, OnePiece – RG, Akagami Mirror, Quantum eSports, BCS Raven, Space, dan Xperts,MEG.
Sedangkan 8 tim DOTA 2 (BOOM Esports, PG BarracX, PG Godlike, Breakbeat Squad, Hans Pro Gaming, Mugiwara x Miracle, PRFS, dan Team Wolf). Terpilihlah tim Victim Rise dan BOOM Esports sebagai juara pertama babak Finala Predator League di Indonesia, mereka akan mewakili di babak Grand Final nantinya.