Senin, 27 Oktober 2014

Mulai Berivestasi atau Siapkan Dana Darurat Dulu, Ya?

Berawal dari ikut seminar dan workshop seputar investasi, mulai dari reksa dana, saham, properti, emas dan lainnya. Jadi mulai tertarik untuk mulai berinvestasi, terlebih ke reksa dana yang bisa mulai dari 100ribuan saja.

Sungguh menarik, setelah mempelajari sepertinya investasi yang prospektif. Namun tiba-tiba terusik dalam pikiran saya tentang konsep perencanaan keuangan. Kan seharusnya siapkan dana darurat yang cukup dan memiliki asuransi, baru kemudian mulai berinvestasi.

Terlebih bagi saya sebagai pekerja bebas (freelancer) yang disarankan memiliki Dana Darurat 12 pengeluaran bulanan. Penghasilan bulanan tidak menentu, bisa naik bisa turun. Dilanjutkan dengan kegalauan untuk membeli asuransi kesehatan swasta, untuk antisipasi dan berjaga-jaga seandainya saya sakit. Mau beli yang seperti apa ya?

Dana Darurat masih dalam proses mengumpulkan, asuransi kesehatan baru punya BPJS Kesehatan. Saya tidak bisa terlalu mengharapkan BPJS Kesehatan, ya lebih memilih membeli asuransi swasta juga.

Jadi, saya memilih berinvestasi di reksa dana 100ribu-250ribu per bulan atau siapkan dana darurat sampai terkumpul lalu beli asuransi kesehatan swasta ya?

Saya lebih memilih siapkan dana darurat sebesar 12x pengeluaran bulanan. Kalau terjadi hal darurat kan gak lucu, harus cairkan investasi sebelum target waktu. Tidak lucu juga seandainya saya sakit, harus mencairkan investasi karena belum memiliki asuransi kesehatan.

Jadi, saya memilih berinvestasi setelah sudah mempunyai dana darurat yang cukup dan asuransi kesehatan. Kalau menurut rekan-rekan bagaimana? Mari berdiskusi!

Kamis, 23 Oktober 2014

10 Bank dengan Aset Terbesar di Juli 2014

Berikut ini adalah 10 Bank dengan Aset terbesar per Juli tahun 2014:

1. Bank Mandiri di posisi pertama dengan total aset Rp 674,74 Triliun
2. BRI di posisi kedua dengan total aset Rp 621,98 Triliun
3. Bank Central Asia (BCA) di posisi ketiga dengan total aset Rp 512,84 Triliun
4. BNI di posisi keempat dengan total aset Rp388,01 Triliun
5. CIMB Niaga di posisi kelima dengan total aset  Rp 224,83 Triliun
6. Bank Permata di posisi keenam dengan total aset Rp 176,57 Triliun
7. Bank Panin di posisi ketujuh dengan total aset  Rp 156,72 Triliun
8. Bank Danamon di posisi kedelapan dengan total aset Rp 154,42 Triliun
9. BII di posisi kesembilan dengan total aset Rp137,79 Triliun
10. BTN di posisi kesepuluh  dengan total aset Rp 135,62 Triliun

Jumat, 17 Oktober 2014

Diskusi UKM dan Koperasi dengan Bapak @BramanSetyo dan @PartaiSocmed

Tweeps! Sebentar lagi kami akan diskusi tentang UKM dan Koperasi dengan Bapak @BramanSetyo. Silakan diikuti!

Seperti biasa, sebelum dimulai kami akan sampaikan tata cara diskusinya terlebih dahulu.
Agar bisa fokus maka selama acara diskusi Pak @BramanSetyo hanya akan merespon pertanyaan/ komentar dari akun kami saja.

Teman-teman yang ingin mengajukan pertanyaan atau uneg-uneg  bisa menitipkan pada kami. Nanti kami yang akan menyampaikan pada pak @BramanSetyo.

Setiap jawaban atau komentarPak @BramanSetyo akan kami  retweet agar tweeps bisa mengikuti proses diskusi secara mudah.

Pertanyaan dari kami atau jawaban dari Pak @BramanSetyo boleh lebih dari satu tweet.
Agar tidak terjadi salah paham maka jika pertanyaan atau jawaban lebih dari satu tweet maka harus ada penomoran @BramanSetyo.
Agar tidak terjadi saling menunggu, maka setiap akhir dari pertanyaan atau jawaban akan diberi tanda dgn tulisan: "END" cc: @BramanSetyo.
Demikian tata cara diskusi twitter antara @PartaiSocmed dan @BramanSetyo tentang UKM dan Koperasi malam ini

Apakah Pak @BramanSetyo sudah siap memulai diskusi ini? Jika sudah siap bisa kami mulai dgn pertanyaan pertama.

Q: 1. @BramanSetyo Andaikan kami seorang pelaku UKM pemula (belum berjalan 1 tahun), namun usaha kami ternyata membutuhkan modal tambahan.
A: 1. Produksi harus kontinu untuk meyakinkan pelanggan (ada pembukuan yang jelas) sehingga lembaga perbankan/non perbankan akan yakin tehadap bisnis anda.

Q: 2. @BramanSetyo Adakah jenis permodalan yg bisa kami akses? Apa saja dan bagaimana cara mendapatkannya?
A: 2. Ada banyak,antara lain:
- KUR, melalui 7 perbankan nasional (Mandiri, Mandiri Syariah, BRI, Bukopin, BNI, BNI Syariah,  BTN) dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD).
- LPDB --> Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir --> akses danabergulir.com
- PNM --> Permodalan Nasional Madani, akses pnm.co.id

Q: 3. Berarti KUR bisa diakses oleh pelaku UKM yang belum berumur 1 tahun ya pak? Bagaimana caranya mendapatkan KUR?
A: 3. Boleh, asal pembukaanya tertib untuk mekanisme mengajukan #KreditUsahaRakyat lihat di link ini bit.ly/YCK7nh

Q: 4. Berapakah bunga KUR dan bagaimana skema cicilannya?
A: 4. -KUR mikro (maksimal 20 juta) bunganya 22% menurun per tahun dan dicicil per bulannya (0,95% flat perbulan).
-KUR retail (maksimal 500 juta) bunganya 13% per tahun setara 0,57% perbulan (lama pinjaman 18 bulan).

Q: 5.  Kami tertarik dengan PNM. Bisakah dijelaskan sedikit tentang itu Pak?
A: 5. PNM merupakan lembaga pengembangan bisnis bisa dalam bentuk pelatihan, pedampingan dan konsultasi. Dalam rangka pengembangan usaha-usaha baik dari sisi manajemen, modal maupun investasi.
Q: 6 .Jika kami ingin membuat gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sistem home industry atau kelompok peternak Adakah fasilitas permodalan dari pemerintah yg dapat diakses warga yang mengikuti program kami tersebut?
A: 6. Ada, bisa dilakukan akses melalui dinas koperasi setempat yang selanjutnya diusulkan ke Kementrian Koperasi dan UKM membuat proposal) ini bisa dilakukan dalam bentuk lembaga koperasi dan sifatnya hibah.

Q: 7. Seberapa kebermanfatan dari program KUR untuk menunjang pelaku UMKM?
A: 7a.KUR untuk pelaku UMKM selama 7 tahun ini memberikan dampak terhadap pengembangan usaha UMKM.  Sebanyak 11.700.000 ribu debitur se-Indonesia dengan target pada akhir Desember 2014 sebesar 37 triliun.

Q: 8 Apa harapan bapak utk program KUR pada masa pemerintahan @jokowi_do2 ?
A: 8.Setelah saya keliling di 33 provinsi mengikuti sosialisasi KUR harapan pelaku UKM pd umumnya masih menginginkan program KUR  terus dilanjutkan di pemerintahan @jokowi_do2 kedepan  karena masyarakat tahu bahwa @jokowi_do2 sangat memperhatikan ekonomi kerakyatan.

Q: 9. Sejauh mana kesiapan UKM dan Koperasi kita menghadapi MEA 2015?
A: 9. Kesiapan UKM dalam menghadapi MEA secara umum baik dari sisi kesiapan SDM, Produktifitas, maupun pangsa pasar sudah siap memasuki era MEA 2015.
Hal ini masing-masing provinsi dan kabupaten kota se-Indonesia sudah seiring dan sejalan dalam mengahadapi MEA 2015. Gubernur dan walikota se-Indonesia secara umum sudah memiliki kreatifitas masing- masing terutama dari sisi peningkatan daya saing produk produk koperasi dan UKM.

Q: 10. Bisakah KUR diakses oleh pelaku UKM dengan lokasi KTP yang berbeda dengan lokasi pengajuan?
A: 10. Tidak bisa, karena ada unsur pembinaan oleh bank pelaksana di daerah tersebut.

Q: 11. Realita di lapangan, KUR tidak tepat sasaran & bunganya d atas 22%/ tahun. Sejauh mana pengawasan dr kemenkop,terhadap koperasi & BPD, agar tidak  disalah gunakan,dana usaha dipakai konsumtif?
A: 11.Sejauh ini laporan yg kami terima bahwa KUR sudah tepat dan bunganya memang 22% untuk mikro. Terima kasih atas saran dan akan kami perhatikan.  Bahwa ditingkat provinsi sudah terbentuk tim pengawasan khusus utk KUR, sehingga permasalahan saat ini jarang kami dapati dari tim tersebut. Perlu ada kesadaran dari pengguna KUR bahwa dana tersebut untuk kebutuhan produktif bukan untuk konsumtif.

Kami rasa cukup untuk malam ini diskusi dengan Pak @BramanSetyo.Terimakasih untuk waktunya Pak, semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk teman-teman lain yang ingin mengajukan pertanyaan langsung pada Pak @BramanSetyo kami persilakan. Salam :)

NB: Bapak Braman Setyo adalah Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi  Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Selasa, 14 Oktober 2014

Buku Tabungan, masih Dibutuhkan di Masa Kini?

Buku tabungan adalah bukti kepemilikan rekening bagi nasabah. Di era dimana masyarakat yang hidup di kota besar memiliki kesibukan dalam bekerja, membuat beberapa nasabah bank tidak ada waktu ke kantor cabang bank untuk mencetak buku tabungan.

Alternatifnya nasabah terkadang menitipkan buku tabungan kepada office boy di kantor atau orang terdekat untuk dicetak di kantor cabang. Namun ternyata hal tersebut  sebenarnya melanggar UU Perbankan tentang Rahasia Bank. Ada bank yang menyediakan layanan Auto Print buku tabungan seperti bank BCA dan bank Mandiri. Bank BCA menyediakan fasilitas mesin auto print bagi nasabah Tahapan Gold, membuat nasabah dapat langsung mencetak sendiri buku tabungannya. Pada kenyataannya di bank BCA akan mencetak buku tabungan sekalipun yang membawa bukan nasabah.

Di bank Mandiri dikenal dengan fasilitas Self Service Passbook Printer, di bank Mandiri berlaku untuk nasabah rekening Mandiri Regular mau  Mandiri Bisnis, dengan sebelumnya menempelkan barcode di belakang buku tabungan. Barcode buku tabungan bisa didapatkan melalui Customer Service kantor cabang bank Mandiri.

Namun terlintas di benak saya, dengan memasuki era digital dan kesibukan masyarakat di kota besar masih perlukah sebenarnya buku tabungan? Menjawab masalah tersebut hal yang bisa menjadi solusi dengan layanan e-statement (layanan rekening koran yang dikirimkan ke email nasabah) yang akan diterima setiap awal bulan. Hal ini mempermudah nasabah sehingga tidak perlu mencetak buku tabungan, namun yang perlu menjadi perhatian adalah kesiapan dalam layanan e-statement. 

Saya kebetulan sudah menggunakan layanan e-statement namun pernah sampai tanggal 7 saya belum menerima email berisi e-statement dari bank. Sampai saya menanyakan kepada Call Centre bank dan email tersebut baru dikirimkan kepada saya.

Alternatif selain buku tabungan maka nasabah bisa mengakses mutasi rekening tabungan melalui internet banking kemudian mendownloadnya, biasanya tersimpan dalam format .csv . Beberapa produk tabungan beberapa bank juga sudah ada yang meniadakan buku tabungan seperti Tahapan Expresi BCA, Taplus Muda BNI dan Tapres BCA. Semua bisa menggunakan akses internet banking, kecuali Tapres BCA yang dikirimkan mutasi bulanan via email yang sudah didaftarkan.

Terkait fungsi buku tabungan sebagai syarat untuk transaksi di Teller bank rasanya sudah bisa diatasi, di teller bank ada PIN Pad seperti EDC untuk verifikasi PIN sebelum transaksi di teller.

Jadi menurut anda masih pentingkah buku tabungan?

Pakaian Menawan Ramah Lingkungan, Cerita Batik Ecoprint KBA Pekayon

Langkah kecil yang kita lakukan, sedikit banyak akan berdampak pada lingkungan. Kain dari bahan pakaian yang dikenakan saat ini, mungkin mel...