Senin, 28 Mei 2018

Pengalaman Ganti Kartu ATM Magnetik menjadi Kartu ATM Chip

Kartu ATM chip sudah dikeluarkan oleh beberapa bank, sehingga nasabah bisa mengganti kartu ATM magnetik yang sebelum sudah dimiliki menjadi kartu ATM Chip. Dari sisi keamanan kartu ATM chip pun lebih aman dan cepat. Hal ini dikarenakan adanya teknologi terbaru yang membuat data kartu tidak mudah digandakan. Terlebih cukup marak aksi kejahatan skimming, penggandaan kartu ATM oleh oknum tertentu untuk digunakan bertransaksi.

Kebetulan beberapa kartu ATM yang saya miliki, sejak awal pembukaan rekening tabungan sudah mendapatkan kartu ATM chip. Namun, pada rekening tabungan Bank Mandiri yang sudah lama saya miliki, masih menggunakan kartu ATM dengan pita magnetik. Sehingga saya berinisiatif untuk mengganti kartu ATM pita magnetik menjadi kartu ATM chip.

Kartu ATM Chip Mandiri Visa
Kartu ATM Chip Mandiri Visa Silver

Persiapkan KTP, buku tabungan, dan kartu ATM, kemudian datang ke kantor cabang bank. Saya pun mendatangi kantor cabang Bank Mandiri yang ada di daerah Tangerang, tetapi sayangnya persediaan kartu ATM chip berjenis Silver sedang habis.

Pada akhirnya saya mengganti kartu pada kantor cabang Bank Mandiri di daerah Jakarta Barat. Saat melakukan penggantian menjadi kartu ATM chip, tersedia pilihan kartu ATM Mandiri berlogo Visa atau kartu ATM berlogo GPN.

Kartu ATM Mandiri Chip GPN
Pilihan Kartu ATM Mandiri Chip GPN

Saya memilih kartu ATM chip Silver dengan Visa Bank Mandiri, karena sudah memiliki kartu ATM chip GPN BCA. Selain itu alasan saya masih setia dengan kartu ATM Silver, karena memang belum memerlukan limit transaksi yang besar dengan administrasi kartu hanya Rp2.500 per bulan (Per 30 September 2018 menjadi Rp4.500) untuk kartu ATM Mandiri Visa. Tersedia juga pilihan lain, kartu ATM Mandiri Visa Gold dan Platinum.

Pilihan Kartu ATM Mandiri Chip Visa
Pilihan Kartu ATM Mandiri Chip GPN

Saya pun lebih sering bertransaksi melalui aplikasi mobile banking dan internet banking, dibandingkan transaksi melalui ATM. Transaksi di ATM sebatas melakukan penarikan tunai dan mengisi saldo kartu e-Money saja.

Proses penggantian kartu ATM magnetik menjadi kartu ATM chip cukup mudah dan cepat, cukup menyerahkan kartu ATM magnetik, buku tabungan, dan KTP. Petugas customer service meminta saya mengisi data-data pada formulir yang disediakan, kemudian melakukan verifikasi data-data pribadi. Setelah proses selesai kartu lama magnetik digintung, kemudian saya diberikan kartu ATM chip.

Petugas customer service mempersilakan menuju counter teller, dilakukan proses pembuatan PIN kartu ATM baru. Setelah proses pembuatan PIN kartu ATM baru selesai, kemudian kembali ke meja customer service untuk aktivasi kartu ATM baru. Saya pun meminta agar kartu ATM chip tercetak nama saya, ternyata hanya bisa dilakukan cetak nama bisa, tidak bisa cetak timbul. Baiklah, tidak apa jika tak bisa tercetak timbul.

Proses penggantian kartu ATM magnetik menjadi kartu ATM chip, cukup mudah dan cepat, serta tidak dikenakan biaya penggantian kartu. Namun, petugas customer service memberitahukan, bahwa kartu ATM chip baru bisa digunakan 15 menit kemudian. Kemudian KTP dan buku tabungan milik saya dikembalikan, selesailah proses penggantian kartu ATM magnetik menjadi kartu ATM chip.

Saya menyarankan menelepon ke kantor cabang yang akan didatangi, memastikan jenis kartu ATM chip yang tersedia. Baik jenis kartu silver, gold, dan platinum ataupun kartu ATM berjenis Visa dan kartu ATM GPN. Selain itu juga lebih baik datang pada pagi hari, sehingga bisa menghindari antrian lama di customer service bank

Jadi, Pakai PIN atau Tanda Tangan ya?

Penggunaan kartu debit dan kartu kredit kini sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia, dengan tersedianya EDC di gerai dan outlet toko, supermarket dan restoran tentu saja memudahkan pembeli dalam membayar.

Lebih aman tentunya dengan pembayaran secara non tunai, dibandingkan dengan tunai yang membawa uang dalam dalam jumlah besar. Suatu ketika di sebuah restoran saya menemukan ada pemberitahuan mulai 1 Januari 2015 transaksi kartu kredit harus menggunakan PIN dan tidak bisa lagi hanya dengan tanda tangan.


Transaksi kartu kredit bukan kartu debit, namun saat saya di beberapa tempat saat saya berbelanja dengan kartu debit bank berlogo Visa dan Master Card saya dimintai untuk memasukan PIN di EDC bank lain(bukan EDC Penerbit kartu debit saya), Padahal kartu debit bukan kartu kredit.

Saya berpikir mungkin karena kartu debit Visa dan Master Card. Tak lama sejak itu saya berbelanja di supermarket lain dan membayar dengan kartu Debit berlogo Visa dan ternyata saya tidak diminta PIN, namun dimintai tanda tangan di struk pembelanjaan. Saya agak bingung ternyata di supermarket itu tidak menggunakan PIN namun cukup dengan tanda tangan.

Ternyata kartu debit berlogo Visa dan Master juga diminta memasukan PIN di EDC bukan bank penerbit kartu, mungkin karena belum semua EDC yang ada mewajibkan penggunaan PIN di EDC. Dari sisi nasabah merasa lebih nyaman bertransaksi tanpa PIN karena merasa lebih nyaman, kartu kredit bisa digunakan oleh anggota keluarga lain untuk berbelanja.Padahal dengan adanya EDC yang tidak memerlukan PIN maka seandainya kartu debit/kredit hilang maka resiko disalahgunakan semankin besar.
Setelah mencari-cari informasi ternyata saya menemukan berita, berikut kutipannya:

"BI juga akan merevisi Surat Edaran No 14/17/DASP tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu, khususnya mengenai implementasi PIN enam digit atas transaksi kartu kredit. ’’Perubahan tersebut, yakni terhitung sejak 1 Juli 2015, seluruh penerbitan kartu baru dan kartu perpanjangan (renewal) oleh penerbit kartu kredit di Indonesia wajib telah menggunakan PIN enam digit,’’ tuturnya.

Eni mengungkapkan, kartu lama yang belum jatuh waktu penggantian tetap dapat digunakan pemegang kartu. Namun, saat jatuh waktu, harus digantikan kartu yang telah mengimplementasikan PIN enam digit. ’’Seluruh kartu kredit wajib mengimplementasikan PIN enam digit paling lambat 30 Juni 2020. Dengan demikian, terhitung sejak 1 Juli 2020, semua kartu kredit harus menggunakan PIN enam digit,’’ ujarnya."

Ternyata ditunda aturannya, pantas saja ada EDC yang mewajibkan pakai PIN dan ada EDC yang tidak memerlukan PIN cukup tanda tangan saja. 

Rabu, 23 Mei 2018

Tips Buka Bersama Nikmat dengan Harga Hemat

Buka puasa bersama atau bukber menjadi kebiasaan pada bulan Ramadan, membangun kebersamaan bersama keluarga dan teman-teman. Mulai buka puasa bersama keluarga besar, teman kantor, teman sekolah, teman kuliah, dan teman komunitas, berlangsung bergantian hampir setiap harinya.  Perlu perencanaan yang matang dalam hal waktu, biaya, dan kemudahan akses lokasi. Sehingga rencana buka bersama, tak sekedar berakhir menjadi wacana.

Kumpul bersama Teman
untuk Mempererat Hubungan


1) Perencanaan Waktu Buka Bersama


Karena tanpa perencanaan yang matang, buka puasa bersama akan berujung wacana semata. Mulai dengan menentukan waktu yang disepakati dan tempat yang diinginkan. Jika memungkinkan rencanakan, sebelum atau pada awal bulan Ramadan, sehingga bisa melakukan pemilihan tempat lebih leluasa. Jika memungkinkan, acara buka bersama dilakukan pada hari libur nasional. Sehingga tingkat keberhasilan buka bersama, bisa menjadi lebih tinggi.

2) Perencanaan Tempat dan Biaya Buka Bersama

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah tempat berlangsungnya bukber. Tentunya buka puasa bersama di rumah, restoran, dan hotel nantinya akan berbeda besaran biayanya. Terlebih biasanya acara buka puasa bersama, berlangsung beberapa kali selama bulan Ramadan.

Pilihan Tempat Berbuka Bersama

Jika berencana buka puasa bersama di rumah teman,  bisa saja dengan memasak sendiri ataupun membeli makanan yang ada di daerah sekitar rumah. Sehingga bisa menghemat biaya. Jika berencana buka puasa bersama di restoran dan hotel, biaya yang dikeluarkan tentunya lebuh besar. Namun, ada tips berikutnya, jika memilih berbuka bersama di restoran atau hotel.

3) Manfaatkan Promosi untuk Bersama

Agar tetap bisa hemat dalam berbuka bersama di restoran, manfatkan paket keluarga dan paket Ramadan yang tersedia. Biaya yang dikeluarkan bisa lebih hemat, jika dibandingkan membeli satuan (ala carte).
Contoh Promosi Paket di Restoran
Contoh Promosi Paketan di Restoran

Selain itu juga cari tahu juga promosi bank di restoran dan hotel, biasanya ada diskon atau promo buy 1 get 1 yang bisa dimanfatkan untuk bukber. Bisa ditanyakan ke teman-teman, pemilik kartu debit/kredit dengan promosi makanan di restoran. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk buka bersama, bisa diperkirakan besarannya.

Contoh Promosi Bank di Restoran
Contoh Promo Bank
 di Restoran
Setelah menyepakati waktu, tempat, dan biaya, harusnya rencana buka bersama tidak sekedar wacara. Namun, buka bersama bisa terlaksana dengan baik, sehingga terjalin hubungan baik dengan teman dan kerabat. Buka bersama bisa terlaksana sesuai dengan kemampuan, makanan yang disantap nikmat, tetapi dengan harga hemat.

Senin, 21 Mei 2018

Mengenal Potensi, Tantangan, dan Pencapaian Keuangan Syariah di Indonesia

Keuangan syariah di Indonesia saat ini menyimpan potensi yang besar, tetapi belum dimaksimalkan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat inklusi keuangan syariah mencapai 11,06% dan khususnya pada sektor asuransi syariah mencapai 1,92%. Untuk itu maka berlangsung acara Rembuk Republik yang diselenggarakan oleh Republika, didukung OJK, Kementerian Perencanaan Pembangunan, dan Prudential Indonesia.

Rembuk Republik Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah


Melalui acara Rembuk Republik "Memacu Inklusi Keuangan Syariah", secara bersama-sama berbagai pihak untuk mengetahui tantangan, peluang, dan solusi dari pemerintah dan industri jasa keuangan syariah, sehingga masyarakat Indonesia bisa menggunakan layanan keuangan syariah. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah, sehingga dibentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) untuk meningkatkan pangsa pasar industri keuangan syariah melalui terobosan program yang dilakukan.

Potensi, Prestasi dan Upaya Mendorong Inklusi Keuangan Syariah

Pak Nur Hasan Murtiaji, Wakil Pimpinan Redaksi Republika menyatakan melalui acara Rembuk Republik dukungan berbagai pihak diperlukan untuk menemukan, cara pendekatan untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah masyarakat Indonesia. Berlanjut dengan pemaparan data-data tentang perkembamgan ekonomi syariah di Indonesia, khususnya pada keuangan syariah di Indonesia oleh pak Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 1 OJK.

Indonesia saat sudah menduduki peringkat ke-7, jika dilihat dari aspek pertumbuhan aset lembaga keuangan syariah. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan sistem keuangan syariah terlengkap, terdiri atas: Ekonomi Syariah, Filantropi Syariah, dan Keuangan Syariah. Dalam upaya pemerataan akses keuangan syariah kepada masyakarat, OJK mendorong peningkatan literasi keuangan melalui berbagai cara:

1) Fasilitas Pendirian Bank Wakaf Mikro.

Didirikan oleh pesantren dengan konsep pembiayaan tanggung renteng, diberikan paket pembiayaan 1-3 juta kepada kelompok masyarakat produktif. Tak hanya pembiayaan, tetapi juga dilakukan pendampingan usaha dan pelatihan. Per 15 April 2018 pilot project Bank Wakaf Mikro sudah memiliki 4.152 nasabah dengan total penyaluran pembiayaan sebesar 4,18 Milyar.

2) Sinergi Fintech dengan Sektor Riil dan Sektor Filantropi Syariah.

Fintech bisa menjadi inovasi untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan syariah. Sehingga OJK mendukung fintech dan inovasi lainnya yang berbasis teknologi, menjadi solusi terhadap keterbatasan infrastuktur untuk mengakses keuangan syariah.

Perananan Pemerintah dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah

Pak Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia menjelaskan peranan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dalam mengembangkan potensi dan menjawab tantangan keuangan & ekonomi syariah di Indonesia. Berbagai pencapaian dan prestasi sudah diraih dalam periode dua dasawarsa ekonomi syariah di Indonesia, seperti: pertumbuhan yang stabil, jumlah lembaga keuangan syariah terbanyak, jumlah nasabah ritel terbesar, satu-satunya negara yang menerbitkan sukuk untuk ritel (perorangan), dan pencipta sistem online trading syariah.

Terdapat sebanyak 34 bank syariah, 58 operator takaful (asuransi syariah), 7 modal ventura, dan 5.000 koperasi syariah di Indonesia. Namun, pak Bambang Brodjonegoro mengingatkan agar tak hanya fokus dalam pengembangan kuantitas, tetapi juga dalam hal kualitas lembaga keuangan syariah. Masyarakat dilibatkan menjadi bagian dari keuangan syariah, melalui sukuk ritel yang memberikan imbal hasil memuaskan dan membantu pembiayaan negara.

Pada sektor keuangan syariah mikro dan filantropi syariah melalui akses pembiayaan Bank Wakaf Mikro sudah baik. Diharapkan suatu saat ada lembaga keuangan syariah yang memiliki skala usaha yang cukup besar, terlebih baru saja ada dua bank syariah yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Sehingga perlu ada sinergi antara lembaga keuangan syariah mikro dan bank syariah, memberikan kemudahan akses keuangan syariah kepada masyarakat.

Inklusi keuangan memiliki peranan penting dana mengetaskan kemiskinan di Indonesia. Termasuk inklusi keuangan syariah, membantu seseorang bisa keluar dari jurang kemiskinn dengan pemahanan terhadap keuangan syariah. Masyarakat yang masih belum memiliki akses keuangan syariah, menjadi kelompik utama yang perlu dibantu dahulu.

Pak Bambang Brodjonegoro menutup pemaparan dengan pengalamannya, semasa masih menjadi dekan di univeritas. Sekitar sebelas tahun lalu, saat mencari asuransi untuk pegawai universitas. Belum ada keunikan secera spesifik, bisa ditemukan antara asuransi konvensional dan asuransi syariah.  Tentunya saat ini asuransi syariah semakin berkembang, sehingga sudah mulai menemukan keunikan yang spesifik seperti Prudential Indonesia melalui PRUlink Syariah. Antara sektor riil dan sektor keuangan syariah harus diperkuat melalui pembuatan ekosistem ekonomi syariah.

Solusi dan Pendekatan untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan Syariah

Untuk mendukung program dan solusi yang dilakukan pemerintah. Pada sesi selanjutnya tentang mengenali, tantangan dan solusi dalam peningkatan literasi keuangan syariah di Indonesia. Pak Adiwarman Karim, Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional MUI memberi penjelasan tiga jenis tantangan dan solusi yang dihadapi dalam peningkatan literasi keuangan syariah, serta pendekatan berbeda yang perlu dilakukan.

Pada masalah inklusi geografis, maka teknologi menjadi solusi, pada masalah psikografis, maka perlu pendekatan dan pemahaman tentang keuangan syariah, dan masalah inklusi keuangan administratif dilakukan dengan merangkul, bukan dengan melarang penggunaan layanan keuangan non syariah.

Peranan Prudential Indonesia, Mendukung Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah

Kini saatnya mengenal lebih dalam layanan asuransi syariah dari Prudential Indonesia. Jens Reish, Presiden Direktur Prudential Indonesia menyatakan komitmen untuk mendukung literasi keuangan Indonesia. Prudential Indonesia, sudah hadir selama 22 tahun, juga sudah selama 10 tahun memberikan layanan asuransi syariah di Indonesia.

Jens Reish Presiden Direktur Prudential Indonesia

Saat ini kontribusi asuransi syariah dari sisi aset mencapai 5,8% dari sisi premi dan 6,1% dari sisi aset asuransi jiwa di Prudential Indonesia. Dengan jumlah masyarakat Indonesia berjumlah 260 juta dengan 87% muslim, baru sekitar 7% yang memiliki polis asuransi jiwa. Sehingga masig besar potensi pertumbuhan asuransi jiwa syariah. Prudential Indonesia pun menargetkan juga akan melakukan spin off unit usaha syariah.

Aset asuransi jiwa syariah Prudential Indonesia meraih pertumbuhan 13% menjadi 9,9 Triliun. Hasil investasi Syariah Asia Pasific Equity Fund mencapai 26,6%, peserta baru tumbuh 14%, dan peserta non muslim tumbuh 98%. Layanan asuransi jiwa syariah dari Prudential Indonesia, PRUlink Syariah mengusung positioning produk "PruSyariah untuk Semua" dengan fokus perusahan menyasar milenial, digital, dan gaya hidup syariah.

Dalam perjalanan Prudential Indonesia memberikan layanan asuransi syariah. Tentu saja masih ada kendala, Jens Reish, Presiden Direktur Prudential Indonesia, menyampaikan masih terbatasnya sumber daya manusia yang memiluki spesialisasi di bidang keuangan syariah. Seiring  perkembangan industri keuangan syariah, diikuti dengan kebutuhan sumber daya manusia yang meningkat. Dalam peningkatan literasi asuransi syariah.

Prudential Indonesia bekerjasama dengan staf & tenaga pemasar, kemitraan dengan berbagai lembaga, dan media baik digital & konvensional. Untuk memacu inklusi keuangan syariah, perwujudan nilai Syariah untuk Semua. Prudential Indonesia terus melakukan edukasi, kebaikan produk dan layanan keuangan syariah untuk memperkuat ekonomi Indonesia.

Pak Irfan Syauqi Beik, Ketua 1 IAEI menjelaskan, inklusi keuangan syariah perlu didorong agar terjadumu pemertaaan ekonomi di Indonesia. Inklusi keuangan syariah pun terdiri atas, layanan keuangan perbankan dan funding (pendanaan). Melalui funding yang disalurkan melalui pembiayaan dan bisa meningkatkan trend ritel syariah, sehingha terjadi perkembangan ekonomi syariah pada sektor riil, sektor keuangan syariah, dan sektor ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf).

Dukungan Prudential Indonesia dalam Peningkatan Literasi Keuangan


Perlu dukungan berbagai pihak untuk mendorong, peningkatan literasi keuangan syariah di Indonesia. Baik pemerintah, pelaku industri keuangan, dan masyarakat bersama-sama punya peranan dalam upaya peningkatan masyarakat. Pendekatan-pendekatan berbeda, dalam pengenalan produk-produk keuangan syariah, menjadikan masyarakat merasakan manfaatnya, sehingga pada saat yang sama menjadi bagian dari keuangan syariah. #PrudentialIndonesia #PRUlinkSyariah

Rabu, 09 Mei 2018

Pengalaman Ganti Kartu ATM BCA menjadi Paspor BCA GPN

Setelah pada bulan April 2018 BCA memperkenalkan kartu Paspor BCA GPN, sebagai wujud dukungan terhadap kebijakan Bank Indonesia tentang Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Keuntungan menggunakan kartu Debit GPN, kartu debit dari suatu bank, bisa digunakan di EDC (mesin gesek) milik lain.
Beberapa bank lainnya, selain Bank BCA pun sudah memperkenalkan kartu debit GPN, pada lain kesempatan saya pun akan menuliskan pengalaman mengganti kartu debit menjadi kartu GPN. Saat ini kepemilikan kartu Paspor GPN belum diwajibkan, tetapi kabarnya nanti setiap nasabah diwajibkan memiliki satu kartu Paspor GPN.

Secara sedehana kartu Paspor BCA GPN adalah kartu Paspor Domestik, dikarenakan kartu debit GPN hanya bisa digunakan di Indonesia. Sehingga bagi nasabah yang berencana menggunakan kartu debit di luar negeri, tetap bisa memilih kartu debit berlogo prinsipal asing seperti Visa dan Mastecard. Kebetulan saya menggunakan kartu debit BCA lebih sering di Indonesia, seandainya perlu transaksi di luar negeri saya masih bisa menggunakan kartu bank lain yang berlogo Visa/Mastercard. Selain itu juga saya tertarik dengan penawaran promosi khusus Paspor BCA GPN, seperti diskon dan Pay 1 For 2.

Kebetulan sedang ada keperluan di Jakarta, sebelum kembali pulang ke Tangerang dengan KRL di Stasiun Sudirman, saya sejenak mampir ke Menara BCA. Terdapat Kantor Cabang Utama (KCU) Thamrin yang berada di lantai bawah, saat memasuki lobi Menara BCA berjalan dan disambut satpam yang mempersilahkan agar saya bisa turun dengan eskalator. Saat sampai di bawah, ada satpam yang menayakan keperluan dan saya sampaikan untuk mengganti kartu debit GPN. Saya pun dipersilahkan langsung menuju customer service, ada counter berwarna kuning menuju antrian customer service dan berwarna biru menuju antrian teller.

Sesampainya saya di customer service BCA, saya langsung dilayani tanpa menunggu lama, kebetulan ada jam makan siang relatif lebih lengang antriannya. Setelah menyampaikan keinginan untuk mengganti Paspor BCA dengan Flazz menjadi kartu Paspor BCA GPN, petugas customer service menjelaskan bahwa kartu Paspor BCA GPN saat ini belum bisa tercetak nama (kebetulan Kartu Paspor BCA dengan Flazz yang saya miliki, terdapat cetak timbul dengan nama). Saya pun menyetujui kartu yang saya dapatkan adalah kartu Paspor BCA GPN instan (tanpa cetak timbul dengan nama).

Petugas customer service menjelaskan bahwa kartu Paspor BCA GPN hanya bisa digunakan di Indonesia, biaya administrasi rekening lebih rendah Rp 1.000 setiap bulannya. Kemudian saya menyerahkan KTP untuk verifikasi data-data, lalu diminta menandatangani surat pernyataan permintaan kartu kartu, kemudian saya diminta memasukan PIN kartu lama. Lalu kartu Paspor BCA GPN digesek dan saya diminta memasukan PIN untuk kartu baru. Setelah semua proses selesai petugas customer service menyerahkan KTP, kartu Paspor BCA dengan Flazz (kartu lama), dan kartu Paspor BCA GPN (kartu baru).

Ganti Kartu ATM BCA ke Paspor BCA GPN
Paspor BCA GPN dan
Paspor BCA dengan Flazz

Kemudian petugas customer service menjelaskan fungsi fitur Flazz pada kartu lama, masih bisa digunakan hingga masa berlaku kartu Paspor BCA berakhir. Setelah itu petugas customer service meminta saya untuk membuka aplikasi BCA Mobile dan melakukan cek saldo, ternyata usai pergantian kartu Paspor BCA diminta mengganti PIN BCA Mobile. Kemudian saya mencoba akses Klik BCA dan ternyata juga diminta mengganti PIN login Klik BCA.

Proses pergantian kartu Paspor BCA dengan Flazz menjadi Paspor BCA GPN berlangsung sekitar 10 menit. Saat sampai di Stasiun Sudirman, saya mencoba bertransaksi, kartu Paspor BCA GPN bisa digunakan di minimatket tanpa ada masalah. Mungkin selanjutnya saya akan mencoba, berbelanja dengan promo-promo khusus kartu Paspor BCA GPN di beberapa tempat.

Fasilitasi UMKM Manufaktur ke Jepang, Wujud Pembinaan Berkelanjutan Astra melalui YDBA

Terus konsisten dan berkelanjutan dalam membina UMKM, hal itu yang diwujudkan oleh Astra melalui YDBA. Pada kesempatan kali ini, UMKM Manufa...