Senin, 29 September 2014

Bisnis Bank Kutipan Tweet dari @RevolusiRupiah


Ok, saya bantu.. misalnya tingkat suku bunga deposito rata-rata 6% ,tiba-tiba ada bank yg nawarin 15%. Apa yang ada di pikiran kan?

Salah satu komponen pembentuk suku bunga adalah "tingkat resiko". Bank yang dipersepsikan aman tidak perlu ngasih suku bunga tinggi2

Makin tinggi kemungkinan gagal bayar suatu entitas (tidak harus bank)  akan makin besar bunga entitas tersebut jika mau meminjam

Bisnis #Bank ini sebenarnya simpel tapi agak beda dengan bisnis2 lainnya

Dalam kebanyakan bisnis entah itu trading, manufaktur...pebisnis fokuskan modalnya pada asset tetap, inventory...tapi tidak bagi bisnis #Bank 

Bisnis #Bank intinya meminjam dana dari masyarakat dan letakkan dana tersebut ke aset-aset yang berikan bunga seperti pinjaman, obligasi, dsb

#Bank ambil untung dalam dua cara yaitu : 1) Dari bisnis yg berhubungan dengan bunga. 2) Dari bisnis yang tidak berhubungan dengan bunga

Apa contohnya bisnis #bank yang tidak berhubungan dengan bunga2an, Contohnya adalah treasury activities seperti dagang valas 

Ada beberapa cara #bank meminjam dana masyarakat, yaitu : 1) Giro 2) Tabungan 3) Deposito 4) Obligasi
Bagi #bank ... Giro dan Tabungan adalah dan murah...karena bunga untuk giro dan tabungan tidak tinggi.. bank suka banget sama giro/tabungan

Sementara Deposito dan Obligasi bagi #Bank adalah dana mahal... karena bunganya JAUH lebih tinggi dari Giro dan Tabungan

Makin besar komposisi Giro/ Tabungan dalam suatu #Bank maka akan makin kompetitif bank tersebut... ceteris paribus

Untuk punya komposisi Giro/Tabungan yang tinggi bukan perkara enteng buat #bank. Bank tersebut harus menjadi "transactional bank

Transactional #bank adalah bank yang sering digunakan konsumennya untuk melakukan transaksi...tdkhanya untuk simpan uang dan pinjam uang

Syarat jadi transactional #bank biasanya adalah luasnya jaringan ATM, internet banking, dll... pokoknya yg buat orang nyaman transaksi

Untuk jadi transactional #bank tentu saja investasinya besar dan butuh waktu yg tidak sebentar

Beberapa bank yg layak disebut transactional #bank adalah BCA, BRI, Mandiri, BNI dan CIMB Niaga (mungkin) 

Untuk nyari untung... #bank gak hanya berikan kredit... tapi juga investasi ke aset2 kertas.. seperti obligasi negara
Bagi #bank berikan kredit lebih untung daripada investasi ke obligasi... tapi resikonya juga lebih tinggi

#Bank selalu takut sama yang satu ini yaitu kredit macet... atau bahasa kerennya bank adalah Non Performing Loan (NPL)

Suatu kredit dikatakan sebagai Non Performing Loan (NPL) bila sudah tidak tertagih lebih dari 90 hari oleh #Bank

Bagaimana cara #bank mengurangi resiko kredit macet ini ? Bank akan membentuk apa yg dinamakan sbg pencadangan (provisi)

Di aturan akuntansi yg baru pencadangan dikonsepkan sebagai impairment dan bukan provisi... tapi intinya sama2 aja... #bank

Yg ngerti akuntansi akan lebih mudah ikutin kultwit #bank saya... tapi gak apa2.. saya berusaha akan sesederhana mungkin

Beberapa istilah #bank yang akan saya perkenalkan  Loan to Deposit Ratio (LDR) , Net Interest Margin (NIM), Capital Adequacy Ratio (CAR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah perbandingan antara jumlah kredit yg diberikan  #bank dan simpanan masyarakat yg ada pd bank tsb

Misal : jumlah kredit yg diberikan #bank adalah Rp10 triliun, dan simpanan masyarakat di bank tsb adalah Rp15 triliun maka LDR = 10/15 = 66%

Komponen Deposit dalam "Loan to Deposit Ratio" (LDR) #bank hanya perhitungkan Giro, Tabungan dan Deposito.. Obligasi tidak

Lalu lebih bagus mana ? LDR setinggi-tingginya atau serendah-rendahnya utk #bank ? Tidak dua-duanya.. harus dicari keseimbangan

Makin tinggi #LDR ..bank akan makin untung karena makin jor-joran kasih kredit, tapi resikonya likuiditasnya akan berkurang

Saat ini LDR rata2 dari seluruh #bank di Indonesia sudah 90% artinya sudah makin ketat likuiditas bank2 di Indonesia.

Apa itu Net Interest Margin (NIM) dari #bank. Sederhananya, NIM adalah margin antara bunga yang diterima bank dan yg dibayarkannya

#Bank akan menerima NIM yg tinggi bila : 1) Suku bunga kreditnya tinggi 2) Suku bunga simpanan rendah) 3) LDR tinggi .. ceteris paribus

Di Indonesia beberapa #bank yang punya NIM (marjin bunga bersih) yang lumayan tinggi adalah Danamon, BTPN, BRI 

#Bank yang punya NIM tinggi biasanya fokus ke kredit mikro atau kredit consumer, dua tipe kredit itu bunganya emang tinggi

Lalu apakah #bank yang focus ke kredit mikro dan kredit consumer selalu superior untungnya ? Belum tentu
Kredit Mikro dan Kredit consumer adalah bisnis yg butuh banyak sumber daya manusia, utk marketing, penagihan dan sebagainya #bank

Walaupun bunga yang dinikmati #bank untuk kredit mikro/ consumer tinggi, tapi komponen gaji yang harus diberikan untuk unit bisnis itu juga tinggi

Tipe kredit #bank lain seperti Corporate Loan gak butuh marketing  dan debt collector banyak. Bunga rendah tapi gak butuh banyak SDM

Sekarang saya akan cerita dikit tentang CAR suatu #bank Capital Adequacy Ratio. CAR gunanya utk ukur resiko yang ditanggung oleh bank

Makin tinggi CAR suatu #bank maka resiko bank tersebut makin kecil

Rumus CAR secara sederhana adalah perbandingan antara Capital yang dimiliki #bank dan aset yg dimiliknya.. makin tinggi makin aman

Dibanding dengan banyak negara..bisa dibilang bank-bank di Indonesia untungnya masih gede, makanya banyak yang pengen bikin #bank disini

Rasio antara laba dan asset (ROA) rata-rata #Bank di Indonesia masih diatas 3%, sementara di negara-negara lain dapet 2% aja udah sukur

Di suatu sistem ekonomi modern.. #bank adalah tulang punggung penggerakekonomi... Makin rendah bunga bank makin semarak ekonomi

Sebaliknya, bunga #bank yg tinggi akan bikin pengusaha malas ekspansi.. akibatnya ekonomi mandeg

Bagaimana di Indonesia ? Di Indonesia bunga #bank masih tinggi kurang kondusif untuk memacu pertumbuhan ekonomi full speed

Dan juga gak sampai 50% angkatan kerja di #Indonesia tersentuh oleh layanan perbankan... ini harus dibenahin

Mengenai bunga #bank di Indo yang tinggi, bos-bos bank tuding pemerintah karena ekonomi biaya tinggi... memaksa mereka ngasih bunga tinggi

Sementara pemerintah sendiri gak mau disalahin, nyalahin bos2 #bank melakukan kartel utk pertahankan bunga yang tinggi

Saya gak tau mana yg salah, yang jelas saya pribadi berpendapat bunga #bank di Indonesia saat ini harusnya bisa lebih rendah

@abysilah Di Basel II (yg masih diadopsi Indonesia) CAR minimum adalah 8%... tapi konvensi disini menyatakan minimum 12% lah.. #bank


Mengapa 97% Orang Tetap Miskin dan 3% Makin Kaya?

Di Sabtu pagi (27/09/2014) jam 9 pagi saya sampai di JCC. Saya "iseng" untuk berkeliling ada acara apa saja yang sedang berlangsung. Ternyata ada Kompas Travel Fair, Nike Warehouse Sale, dan IFEF Kontan.

Di Nike Warehouse Sale, saya terkaget melihat antrian yang sangat panjang untuk masuk ke area expo. Maklum diskon produk Nike 20-40% membuat orang rela antri sejak pagi demi mendapatkan sepatu Nike diskon. Belum selesai kaget saya saat berjalan melewati area tempat Kompas Travel Fair (yang bersebelahan) antriannya tak kalah panjang karena adanya penawaran diskon tiket berlibur dan paket tour ke destinasi wisata baik domestik maupun luar negeri.

Saya telurusi ujung dari antrian pengunjung Kompas Travel Fair sampai ke pintu masuk ruangan expo sebelah, yaitu IFEF Kontan. IFEF Kontan adalah Expo dan Forum Investasi, masyarakat bisa belajar dan membeli produk investasi. Saat mendekati pintu masuk IFEF Kontan ternyata tidak ada antrian, terlihat sepi, kaget untuk ketiga kalinya.

Masyarakat Indonesia yang sebagian besar kelas menengah Indonesia lebih antusias akan diskon sepatu branded dan tiket liburan diskon dibandingkan keinginan berinvestasi. Ironi dan dilematis fakta yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Mungkin inilah penyebab hanya 3% dari masyarakat yang semakin kaya. Saya tidak bermaksud berkata tidak boleh beli sepatu branded diskon dan tiket liburan dikson. Namun saya memandang dari sisi kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi (financial literaty)

Saat membeli sepatu branded ada rasa puas dan bahagia ketika dipakai. Saat membeli tiket liburan, saat sudah berangkat dan menikmati liburan ada rasa bahagia. Berbeda dengan investasi, saat ini tidak terasa rasa puas dan bahagia saat itu juga namun saat memulai investasi secara rutin dan mencapai tujuan keuangan seperti Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, Dana Menikah dan sebagainya. Ada rasa puas dan bahagia di masa depan yang tidak terukur mencapai tujuan keuangan tanpa merepotkan orang lain. Ada rasa bahagia karena milai investasi sudah naik berkali lipat dengan return yang cukup besar.

Mungkin inilah jawaban dari pertanyaan "Mengapa 97% orang tetap miskin dan 3% makin kaya?" karena masyarakat lebih rela mengeluarkan uang untuk membeli sepatu branded dan tiket liburan daripada untuk berinvestasi. Padahal investasi bisa dimulai dari nominal 100ribu per bulan saja. Beli sepatu branded 1,5 juta dibela-belain berhutang dan pakai cicilan. Ironi yang saya lihat antian masuk menuju diskonan sepatu dan tiket liburan sangat panjang, di pintu masuk menuju IFEF bebas antrian cenderung sepi. 

Kenapa hanya 3% yang semakin kaya? Karena mereka berorintasi pada masa depan, bahwa dengan uang yang mereka miliki digunakan untuk hal yang memiliki return dan uangnya bertumbuh agar dapat mencapai tujuan keuangan. Berbeda dengan 97% yang memikirkan hanya masa kini tanpa berpikir masa depan. Dalam penggunaan uang memikirkan kesenangan saat ini tanpa berpikir mempersiapkan masa depan seperti dana pensiun, belum terpikir untuk berinvestasi. Boro-boro investasi, punya tabungan saja belum tentu punya.

Jadi, jadi golongan si 3% atau 97%. Sudahkan memiliki budget untuk berinvestasi secara rutin? Atau lebih banyak untuk berburu barang diskon dan membayar cicilannya?



Selasa, 23 September 2014

#KUchat Financial Planning for College Students bersama @mrshananto @KampusUpdate

+ Kampus Update @KampusUpdate  : Updaters, 10 menit lagi kita mulai #KUchat Financial Planning fo College Students bersama @mrshananto

- Ligwina Hananto @mrshananto : I believe in financial stability. Tp gak ada jalan pintas ya. Musti ikutin prosesnya duong :)) silakan simak #KUChat gw bareng

@KampusUpdate: 1. Halo sekarang ini sedang sibuk apa aja? #KUchat
 
- Ligwina Hananto @mrshananto  Kerjaan gw : financial literacy. Tiap thn berkembang ketemu orang yang beda RT @KampusUpdate: 1. Halo sekarang ini sedang sibuk apa aja?#KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate  2. Boleh ceritakan singkat kenapa mahasiswa perlu mengelola keuangan sejak dini? @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto   2.a) semua org berhubungan dengan uang. Bisa dipelajari. Dan harusnya jadi life skills juga. @KampusUpdate#KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto : b) urus uang itu = habit. Kalau dari kuliah gak terbiasa, begitu punya kerjaan ya amburadul. Start early! END. @KampusUpdate #KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate: 3. Bagaimana cara mengatur keuangan untuk mahasiswa yang sambil kerja @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto: 3.a) belajar atur dulu = ada brp pos pengeluaran kita. Buat apa aja sih uangnya? @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto: 3.b) misalnya= kos, makan, transport, perkuliahan, pulsa dan hura2 : nonton/konser/mkn di luar dll. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   3.c) habis itu pisahin mana yang "bulanan" VS "harian/mingguan". Bedain keluarin duitnya. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto: 3.d) contoh: kos makan dan pulsa bulanan. Yang lain harian/mingguan. Tentukan perlu berapa cash harian/mingguan. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   3.e) jadi bisa kehitung. Buat survive hanya boleh keluar brp / hari atau /minggu. Basic cashflow saja dulu diurus. END. @KampusUpdate #KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate:   4. Apabila mahasiswa dapat uang jajan 50 ribu/hari,bagaimana ia bisa memanfaatkan uang jajannya untuk bisa diinvestasikan @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.a) IMO gak perlu investasi dulu. Belajar nabung aja dulu yang bener yah :)) @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.b) nabung yang bener itu ada Tujuan nya. Uang dikumpulin utk Tujuan apa? Harus jelas untuk apa. Gak sekadar ingin return @KampusUpdate#KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.c) "ya buat nabung aja" tanpa Tujuan = naik pesawat gak tau harus mendarat dimana :p @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.d) jd nabung untuk apa? Untuk konser, HP baru, liburan seru. BOLEH! Ini latihan belajar "menunggu dampe duit cukup" :) @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:   4.e) nabung=return rendah, tapi pola cashlow terbentuk, fokus tujuan jelas dan gak hancur-hancuran sok kaya segala dibeli. END @KampusUpdate#KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto: Tanya diri sendiri duooong. I don't decide for your life :) RT @KampusUpdate: 5. Mahasiswa punya uang lebih sebaiknya dipakai utukk apa? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto:  Jd mahasiswa itu ttg selfdiscovery. Reinventing yourself. Hati2. Jgn mikirin duit mulu lalu lupa hidup ;) @KampusUpdate #KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate : 6. Menurut mbak, instrumen investasi yang cocok untuk mahasiswa apa @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  : 6.a) tergantung Tujuan. Pemula perlu kenalan dengan Reksadana, tapi banyak mengharuskan NPWP. Mahasiswa belum tentu punya @KampusUpdate#KUchatLihat percakapan


-Ligwina Hananto @mrshananto :  6.b) Tujuan Lo Apa? Investasi ini kayak pesawat. Mau mendarat di mana? Apakah mahasiswa sudah punya tujuan >5thn? @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  : 6.c) mahasiswa yang gw ketemu lebih banyak yang cocok belajar dagang. Bukan investasi. Bukan tentang return,tentangg belajar hidup.END @KampusUpdate#KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto :  Jangan berharap jawaban gampang dari gw ya :) semua orang harus berkeputusan sendiri tentang hidup dan uangnya. Bukan disuapin jawaban. @KampusUpdate #KUchat

+Kampus Update @KampusUpdate  7. Terakhir nih, adakah pesan-pesan untuk mahasiswa yang masih bingung ingin memulai mengelola keuangan @mrshananto? #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  7.a) how u manage ur money = how u manage ur money! Semua borok keliatan kalau mau bikin fin check up. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  7.b) Tolong dari mahasiswa belajar hidup sesuai kemampuan diri, bukan kemampuan ortu. Gw aja kaget lho ;) @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  7.c) Khusus mahasiswa : today is your training day, the future ia your real battlefield. Prepare yourself! @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  The next gen to carry on. 50% penduduk umur<50. Bayangin kalau dari mahasiswa money habit bagus, impact 1 generation! END. @KampusUpdate #KUchat

-Ligwina Hananto @mrshananto  Sama2 :) *bowdown* RT @KampusUpdate: Wah terima kasih untuk sharing-nya yang menginspirasi di #KUchat kali ini. Sukses ya utk kegiatannya :)

-Ligwina Hananto @mrshananto   Gw pengen mahasiswa bisa bilang ke diri sendiri "anjrit gw gak punya duit gw harus tahu diri." Well untuk semua orang sih bukan cuma mahasiswa LOL

-Ligwina Hananto @mrshananto   Makasih ya #KUchat nya @KampusUpdate ! Tungguin buku #Under30s ya... terbitnya kapan? Nah gelap deh LOL
 
Dikutip dari tweet akun  Ligwina Hananto dan Kampus Update

Selasa, 16 September 2014

Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya?

Pernyataan:

Anda pengunjung setia situs ini tentu sudah sering membaca artikel kami tentang cara berinvestasi di reksadana. Bagi Anda yang tinggal di kota besar tentu tidak masalah untuk merealisaksikan keinginan Anda untuk berinvestasi di reksadana. Tinggal datang ke bank atau perusahaan sekuritas, mengisi form registrasi, form profil nasabah, lalu setor uang dan cringgg… Anda bisa langsung melihat uang Anda diinvestasikan.
Bagaimana dengan Anda yang berada di kota kecil yang tidak cabang sekuritas ataupun bank yang melayani penjualan reksadana? Lupa ya sekarang zamannya internet?

Sejak internet memasyarakat dan bisa diakses via smartphone, rasanya akses ke sekuritas dan bank yang menjual reksadana menjadi sangat mudah.
Kini reksadana online bukanlah hal aneh lagi. Setiap Anda yang punya akses ke internet dan memiliki rekening bank sudah bisa dilayani tanpa harus ke kantor cabang sekuritas atau bank.

Sekuritas besar yang ada di Indonesia saat ini umumnya sudah memperkenalkan aplikasi yang memungkinkan Anda bertransaksi dari jarak jauh. Demikian juga bank, tak mau ketinggalan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah nasabah mengakses portfolionya.

Bedanya adalah sekuritas umumnya hanya menjual produk milik mereka sendiri dan dikelola oleh fund manager mereka. Sedangkan bank bisa menjual produk dari berbagai sekuritas yang bekerja sama dengan bank. Bank berfungsi sebagai perantara. Minusnya, fee jual beli reksadana di bank sedikit lebih mahal daripada jika Anda membeli langsung di sekuritas. Namun dari pengalaman kami, secara administrasi bank lebih rapi dan teratur dalam memberikan laporan perkembangan investasi kita.
Contoh sekuritas yang menyediakan layanan reksadana online adalah PT. Danareksa yang merupakan salah satu sekuritas milik pemerintah (BUMN).

Wait… Anda bisa
Sebelum lanjut ke contoh sekuritas lain yang menyediakan layanan transaksi reksadana online, perlu kami jelaskan bahwa Investorindo.com tidak bekerja sama dan otomatis tidak mendapat bayaran dari sekuritas ataupun bank yang kami sebutkan di sini. Kami hanya memberikan informasi dan segala resiko yang timbul dari keputusan Anda berinvestasi adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya.
OK, lanjut…

Sekuritas lainnya adalah PT. Trimegah Asset Management. Produk-produk reksadana dari Trimegah ini pernah merajai pasar reksadana di Indonesia yang performance-nya cukup bagus dan memiliki banyak keunggulan. Dulu produk reksadana dari Trimegah malah bisa dibeli via ATM.

Yang cukup menghebohkan saat ini adalah IPOTFund milik PT. Indopremier. Berbeda dengan sekuritas lainnya yang hanya menjual produk mereka sendiri, di IPOTFund Anda bisa juga membeli produk dari fund manager lain. Bahkan ada beberapa produk reksadana tanpa biaya jual beli sama sekali alias zero fee.

Nah, kalau untuk bank memang harus diakui bank asing lebih siap memasarkan produk reksadana secara online. Yang paling giat menawarakan jual beli reksadana secara online adalah Bank Commomwealth. Anda tidak saja bertransaksi dengan PC atau laptop, namun juga bisa melalui table dan smartphone. Produk reksadana yang ditawarakan pun beragam dan umumnya dari fund manager yang kredibilitasnya sudah teruji, seperti Schroder. Lebihnya lagi, jika Anda bertransaksi secara online, maka fee transaksi akan didiskon 50%.

Namun ada sedikit kekurangan. Untuk proses registrasi dan transaksi reksadana pertama sekali, Anda harus datang mengunjungi kantor cabang Bank Commonwealth terdekat. Ini dikarenakan adanya aturan yang mengharuskan staff bank bertatap muka langsung dengan nasabah.

Bagaimana? Masih bingung bagaimana memulai transkasi reksadana? Mari kita berdiskusi.

Dikutip dari tulisan blog pemilik akun twitter @investorindo dari

Tanggapan:

Dalam wawancara via What Apps, seorang wartawan bertanya begini kepada saya. "Pak, sekarang kan sudah zaman Online. Banyak penjual reksa dana online yg tersedia. Apakah Panin AM juga akan bergabung dalam fasilitas online tsb?"

Well pertanyaannya tidak tepat seperti di atas. Tp kurang lebih seperti itulah. Sebetulnya pertanyaan ini bukan hanya dari wartawan, bahkan nasabah ataupun calon nasabah bahkan perusahaan yg menawarkan platform online juga sering bertanya demikian.

Apakah reksa dana Panin AM akan tersedia di fasilitas supermarket reksa dana online seperti Indopremier (IPOT), Philip Capital (Poems) atau banyak perusahaan lain yg saya tahu tidak lama lagi akan menyelenggarakan platform serupa?

Well.... Saya sendiri tidak punya jawaban pasti. Lagipula keputusannya bukan terletak di saya he he

Yg jelas kemungkinan selalu terbuka. Apabila ada platform yg memiliki keunggulan kompetitif yg tidak dimiliki oleh Panin AM, bisa saja.

Namun menurut saya pribadi, yg namanya platform online tersebut memiliki kekurangan yg bisa mengganggu perkembangan industri meskipun dari sudut pandang investor justru hal tersebut dilihat sebagai keunggulan.

Memang benar, transaksi di platform online mudah. Beli dan jual tinggal klik. Tp bukankah hal tersebut memicu investor utk berpindah-pindah reksa dana dan mentradingkannya seperti halnya saham?

Memang benar, di platform online tersedia banyak pilihan reksa dana, tapi bukankah hal tersebut malah semakin membingungkan. Sebab pertanyaannya selalu begini, beli yg mana? Kapan dipindah?

Tp kedua hal tersebut menurut saya bukanlah kekurangan. Dengan mengambil contoh di Panin AM saja, sudah tersedia fasilitas di website www.panin-am.co.id dimana nasabah dapat melakukan top up secara online, fasilitas virtual account yg memudahkan transaksi pembelian. Memang benar, transaksi penjualan belum tersedia secara online, namun hal ini krn hal ini dalam proses pengembangan dan jika terlalu gampang menjual dikhawatirkan nasabah jadi gampang profit taking atau cutloss. Padahal supaya reksa dana menunjukkan hasilnya sometimes butuh beberapa tahun. Tidak bisa short term.

Di Panin AM juga utk reksa dana saham terdiri sampai 4. Ada Panin Dana Maksima, Prima, Ultima dan Syariah Saham. Kadang2 sampai marketing juga tidak bisa menjelaskan apa beda antara keempat reksa dana saham tersebut dan secara sederhana memberikan saran beli saja yg harganya paling murah. Kalau jawaban yg benar, memang strategi yg digunakan 4 reksa dana ini agak berbeda sehingga investor bisa memilih yg paling sesuai dgn karakternya. Utk perbedaan keempat reksa dana tsb anda bisa

Jadi kalau banyak reksa dana saham dgn manajer investasi dan strategi yg berbeda disebut supermarket, maka 4 reksa dana saham bisa saya sebut sebagai "Minimarket Reksa Dana"

Artinya kemudahan jual beli dan banyaknya produk yg tersedia bukan merupakan kekurangan.

Trus, apa dong kekurangan dari Platform Online yg katanya bagus utk investor tp tidak bagus untuk industri reksa dana? Jawabannya FEE atau BIAYA INVESTASI.

Krn dipasarkan secara online, effort untuk memasarkan tidak terlalu besar (paling tidak ini menurut pandangan orang awam), oleh krn itu biaya transaksi dibuat serba gratis. Hal ini tentu membuat para investor dan calon investor senang. Alasan kenapa mereka bertanya2 kapan reksa dana Panin AM dijual online saya duga krn mereka mengharapkan fee lebih murah atau bahkan gratis di platform tsb.

Pendapat para investor ini tidak salah, demikian juga perusahaan yg menyelenggarakan platform tersebut. Namun sebagai salah satu orang yg mempromosikan reksa dana baik di dunia maya via blog dan twitter serta baru baru ini via facebook serta di dunia nyata melalui serangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi yg tidak ada abisnya (hampir setiap minggu ada 2-3 event) ini, yg namanya meyakinkan orang utk berinvestasi reksa dana itu tidak mudah dan sudah pasti tidak murah..

Perlu tenaga marketing yg banyak, karena abis presentasi yg mengesankan seperti apapun, nasabah harus di follow up. Kamu tidak bisa mengandalkan robot atau mesin utk follow up orang satu persatu dan sudah pasti jarang orang akan datang sendiri.

Kalau nasabah dan transaksi sudah mulai banyak, kamu butuh jumlah customer service yg banyak dan sistem back office yg solid. Kamu mau, kalau telp ga diangkat dan transaksi tidak diproses??

Kalau jumlah marketing, cs dan back office sudah banyak kamu perlu ruang office yg besar. Sewa office ga bisa pakai daun bukan?? Belum lagi biaya kenaikan gaji dan overhead setiap tahunnya..

Kalau pernah ikut acara yg diselenggarakan Panin AM pasti menyadari bahwa materi cetak full colour, dapat snack dan makan serta ada souvenir dan hadiah menariknya. Semua itu diberikan tidak mengenal apakah kamu nasabah atau bukan.

Pertanyaannya saya kalau semua biaya beli digratiskan bagaimana mungkin semua hal yg saya sebutkan di atas bisa dilakukan? Kalaupun perusahaan penyedia platform dan manajer investasi mau nombok itu mungkin saja tp bisa sampai kapan??

Bottom line, industri reksa dana ini masih baru sehingga butuh biaya utk bisa maju. Toh pada dasarnya investor tidak keberatan membayar biaya sepanjang nilainya wajar dan servicenya bagus. Terlepas dari plus minusnya, harus diakui bahwa industri asuransi yg jauh lebih maju dari reksa dana ini bisa terjadi krn fee yg mereka hasilkan besar sehingga inovasi mereka juga lebih canggih.

Membuat platform yg bebas biaya, dalam pandangan saya akan lebih banyak memindahkan investor dari bank dan agen penjual yg kena biaya ke platform online yg gratis saja.
Membuat orang yg tidak tahu atau tidak mengerti reksa dana menjadi investor? Hmm.... Dari pengalaman saya, ini sulit..

Pernah suatu kali ada penyedia platform yg beranggapan bahwa mereka mau mulai dari kecil dahulu. Rp 250.000 atau Rp 500.000 gpp, yg penting orang paham dulu nanti bisnis akan besar dengan sendirinya.

Dalam dunia bisnis yg tidak mengenal belas kasihan dan berorientasi profit, konsep di atas hanya bagus di atas kertas. Bagaimanapun karyawan mulai dari OB hingga CEO harus digaji, utk bisa BEP setidaknya anda butuh dana kelolaan > 100 milliar. Berapa tahun baru bisa mencapai angka tsb kalau jualannya kecil2 spt itu? Dalam pandangan saya sbg seorang business development menurut saya itu bukan bisnis yg baik. Bisnis yg baik butuh profit agar bisa terus berkembang dan karyawan bertambah makmur.

Beberapa cabang yg berhasil mencapai nilai penjualan tsb sepengetahuan saya sudah berjibaku dalam upaya pemasarannya yg tidak mengenal lelah. Kalau online berarti hanya duduk di meja tunggu nasabah datang. Bahkan dengan reksa dana Panin AM yg sudah memiliki track record baikpun kamu tidak akan berhasil jika hanya duduk menunggu orang datang saja. Bisnis reksa dana adalah bisnis berbasis kepercayaan, dan kamu butuh orang atau interaksi oleh manusia utk membangun kepercayaan tsb.

Demikian sharing saya, semoga bermanfaat. Feel free jika kamu tidak sependapat. Terima kasih


Dikutip dari tulisan di akun Facebook Bapak Rudiyanto.

Jadi setujukah dengan Reksa Dana Online? Kembali ke masing-masing individu 

Nikmat Makanannya, Lengkap Fasilitasnya di Hokben+ Alam Sutera

HokBen kembali menghadirkan gerai HokBen+ kedua di Flavor Bliss, Alam Sutera. Setelah membuka gerai pertama HokBen+ pertama di Kota Bintang,...