Langsung ke konten utama

Inilah Penyebab Maraknya Calo di BPJS Kesehatan

Praktek percaloan terjadi untuk pendaftaran peserta BPJS Kesehatan secara mandiri, seolah menjadi hal biasa melakukan pendaftaran atau pengurusan lain dokumen lain dengan jasa calo. Karena dinilai jasa calo memberikan kemudahan bagi masyarakat, termasuk dalam mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Jasa percaloan tak muncul begitu saja tanpa adanya permintaan akan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan akan jasa calo pendaftaran di kantor BPJS Kesehatan disebabkan hal-hal berikut ini:

1.  Antrian Panjang Pendaftaran
Antrian yang panjang saat datang ke kantor BPJS Kesehatan, bagi masyarakat untuk mendaftarakan diri menjadi peserta perlu menyediakan waktu khusus, bahkan ada yang sampau ambil cuti bekerja. Sekalipun ada pendaftaran via online namun sangat sering sekali terjadi permasalahan di sistem pendaftaran online peserta BPJS Kesehatan. Sudah daftar online kemudian ada masalah dan akhirya diminta datang ke kantor BPJS Kesehatan ujung-ujungnya.

Seperti pengalaman saya yang tidak bisa daftar via online karena anggota keluarga lain sudah didaftarkan oleh perusahaan tempat kakak saya bekerja yang tidak menanggung adik atau kakak. Saya terpakaa harus daftar ke kantor BPJS Kesehatan karena sistem pendaftaran online BPJS Kesehatab terbaru "memaksakan" pendaftaran sekaligus seluruh anggota keluarga yang namanya ada di Kartu Keluarga.

Datang ke kantor BPJS saya dapat no antrian 2 karena antri dari jam 5.30. Banyak yang ingin dapat no antrian yang kecil namun tidak mau datang pagi hari. Munculah kebutuhan akan calo yang pagi-pagi datang dan mengantri. Orang yang ingin memakai jasa calo tinggal membayar uang jasa ambil no antrian.

Ada juga orang yang mau tahunya beres, serahkan dokumen-dokumen ke calo dan diurus pendaftaran peserta ke kantor BPJS Kesehatan. Yang memakai jasa calo sudah terima beres, sudah dapat kartu kepesertaan BPJS Kesehatan dan no virtual account. Jasa calo terima beres bayarannya lebih mahal daripada jasa calo ambil no antrian.

2. Kewajiban Memiliki Rekening Bank BUMN

Awalnya pembayaran iuran peserta mandiri BPJS Kesehatan bisa dibayarkan melalui teller di kantor cabang bank. Namun per November 2014 sudah tidak bisa lagi, hanya bisa melalui ATM, Mobile Banking dan Internet Banking. Kebijakan itu seolah-olah memaksa agar peserta memiliki rekening di bank BUMN agar dapat membayar iuran BPJS Kesehatan. Bagi anggota BPJS Kesehatan yang tidak memiliki rekening bank BUMN yang biasa membayar melalui teller bank, kini tidak bisa membayar lagi via dan mau tak mau harus memiliki rekening bank BUMN.

Mungkin bagi kelas atas dan menengah tinggal buka rekening bank BUMN saja, namun bagi masyarakat kecil setoran awal pembukaan rekening, saldo ditahan dan biaya adminitrasi di rekening bank BUMN memberatkan masyarakat.

Selain itu juga ada masyarakat yang awalnya tak ingin pakai jasa calo namun karena tidak punya rekening di Bank BUMN maka ditolak petugas BPJS Kesehatan dan diminta membuka rekening terlebih dahulu baru kemudian datang lagi dan mendaftar. Akhirnya menggunakan jasa calo yang memiliki no rekening bank BUMN agar pendaftarnnya tidak ditolak lagi.

Memang ada bank BUMN yang memiliki produk tabungan mikro dan bank syariah anak usaha bank BUMN yang bisa membayar iuran bulanan peserta BPJS Kesehatan dengan biaya yang relatif rendah bahkan gratis. Namhan tebtu saha produk mikro dan bank syariah tidak disosialisasikan ke masyarakat.

Jadi, jika ingin praktek percaloan pendaftaran BPJS Kesehatan berhenti maka solusinya adalah:

1. Perbaikan terus-menerus sistem pendaftaran di kantor BPJS Kesehatan dan via online. Sehingga antrian bisa berkurang, jika mungkin juga penambahan jumlah kantor cabang BPJS Kesehatan.

2. Pengenalan produk tabungan mikro dan bank syariah anak usaha bank BUMN yang memberikan fasilitas pembayaran iuran BPJS Kesehatan.

3. Jika mungkin BPJS Kesehatan bekerjasama dengan bank selain bank BUMN untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Demi kemudahan masyarakat dalam membayar iuran.

BPJS Kesehatan sangat bermanfaat bagi masyarakat karena itu peduli dan percaya BPJS ingin terus memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Dimulai dari hal pendaftaran dan pembayaran iuran BPJS Kesehatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transfer Berbeda Bank, Tak Kunjung Sampai? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Proses transfer berbeda bank berapa lama ya? Pertanyaan yang kerap kali ditanyakan kepada saya. Terlebih bagi freelancer termasuk saya, momen menunggu pembayaran dari pemberi kerja adalah momen menegangkan. Kabar dari bagian keuangan perihal dimulai proses pembayaran, bagaikan menemukan oase di tengah padang gurun yang gersang. Namun, setelah ditunggu-tunggu seraya, memerika mutasi rekening. Kerapkali berujung pada di-PHP-in. Katanya sudah ditransfer, kok belum masuk juga ya? Jangan-jangan bagian keuangannya belum memproses. Perasaan menjadi gundah gulana dan galau, tagihan sudah "mengantri" untuk dibayarkan. Namun, apa daya saldo di rekening tabungan belum bertambah. Sampai suatu hari, saya mengujungi salah bank yang ada di Mal Kota Kasablanka. Untuk melakukan pencetakan buku tabungan. Saya masuk ke bank, satpam meminta saya mengambil nomor antrian. Saya duduk dan menunggu nomor dipanggil. Tiba saat nomor antrian saya dipanggil, saya menuju petugas teller. Saya se

Mencoba Kartu Flazz BCA JakLingko, Tarif Rp5.000 Transjakarta dalam Tiga Jam

Akhirnya tersedia juga kartu Flazz BCA edisi JakLingko. Untuk yang belum tahu, sistem JakLingko memberikan tarif penggunaan Transjakarta maksimal Rp5.000 dalam tiga jam. Selain Flazz BCA sebelumnya sudah tersedia kartu JakLingko kerjasama dengan bank lainnya. Kartu JakLingko Flazz BCA Selain dapat digunakan pada bus Transjakarta, kartu JakLingko dapat digunakan pada angkot atau mikrotrans di Jakarta. Tinggal tap in dan tap out pada alat tap.  Untuk mendapatkan kartu JakLingko Flazz BCA, saya menemukannya tersedia pada vending machine. Harga kartu Flazz BCA JakLingko sebesar Rp40ribu dengan isi saldo Rp15ribu. Pembayaran dapat dilakukan dengan scan QRIS dan uang tunai. Perjalanan saya dimulai dari Kota Tangerang menuju Jakarta menggunakan bus tujuan Poris-Bundaran Senayan. Durasi perjalanan berlangsung sekitar satu jam. Saya turun di halte Gelora Bung Karno, kemudian naik bus tujuan Kota dan turun di halte Bendungan Hilir. Perjalanan berlangsung sekitar sepuluh menit. Saat tap out dike

Apa Perbedaan Tahapan dan Tahapan Expresi?

Tahapan dan Tahapan BCA keduanya produk rekening Tabungan BCA. Namun apa saja perbedaan antara Tahapan dan Tahapan Expresi? Setelah saya mencari-cari informasi dari berbagai sumber, ini dia ternyata perbedaan rekening Tahapan dan Tahapan Expresi: 1. Setoran Awal Setoran awal Tahapan BCA minimal 500 ribu (lumayan besar ya) dan Tahapan Xpresi minimal 50 ribu ( ini lebih sesuai dengan kantong). 2. Jenis Kartu ATM yang Diberikan Kartu ATM Tahapan tersedia dalam 3 (tiga) pilihan, yaitu: Silver, Gold dan Platinum. Setiap kartu berbeda limit transaksinya. Kalau Tahapan Xpresi BCA kartu ATMnya terdiri dari berbagai pilihan multidesain dan juga bisa menggunakan foto pribadi. Kan seru nih kartu ATMnya ada foto sama teman, keluarga atau pacar (abaikan yang terakhir). Saat ini baru bisa pakai desain multidesain di cabang tertentu dan My BCA. Kalau pakai kartu ATM Tahapan Xpresi pernah mau pakai bayar di kasir supermarket dan kartunya ditolak. Katanya sih desain kartunya kok beda, setela