Langsung ke konten utama

Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi

Dapat kesempatan menghadiri acara Pra-Acara Pasar Rakyat Syariah 2015. BNI Syariah mengundang komunitas Yuk Bisnis Jakarta tempat saya menjadi anggota. Salah satu pembicaranya pak Ahmad Gozali, perencana keuangan. Pak Ahmad sharing cara mudah mengatur keuangan bisnis dan pribadi.



Pak Ahmad Gozali menganalogikan pelajaran akuntansi  secara sederhana menjadi "Aturan 3 kantong" yaitu: Cashflow, Aset dan Hutang. Setiap bulan saat mendapatkan penghasilan senilai 100 maka 100 digunakan semua dan begitu terus terulang berbulan-bulan.

Yang benar saat menerima 100 maka 80 untuk cashflow dan 20 untuk aset. Namun ada yang menerima 100 tapi mengeluarkan 150, 50 lagi berasal dari hutang. Ini tidak boleh, jangan berhutang untuk cashflow. Boleh berhutang untuk aset, bahkan lebih buruk lagi berhutang untuk gaya hidup (Gak Gaya Gak Hidup).



Mengapa perlu membangun asset? Karena di masa depan ada saatnya kita tidak bisa lagi bekerja ketad karena batasan usia dan batasan fisik. Dengan memiliki aset maka saat kita sudah tidak bida bekerja keras lagi maka  aset hang akan bekerja keras untuk memenuhi cashflow kita. Bisa dari uang kost, kupon sukuk, nilai tunai asuransi kita, menjual emas dan kentungan dari menjual properti.

Setelah pengenalan dan pengatar sekarang mulai masuk ke pembahasan pengaturan keuangan bisnis dan pribadi (individu):

1. Perbedaan Sifat dan Karakter
Dalam keuangan kita cenderung lebih rasional, dalam pengeluaran keperluan bisnis kita akan mencari harga terendah asalkan spesifikasinya masih sesuai. Berbeda dengan keuangan pribadi kita cenderung tidak rasional dan emosional. Saat beli kendaraan dan baju, kita akan memilih merk terkenal dan yang nyaman kita gunakan sekalipun fungsinya sama kita tudak akan memilih yang tidak terkenal dan nyaman.Pada saat mengeluarkan uang untuk diri sendiri kita mencarj yang lebih nyaman dan lebih bagus bagi diri kita. Keputusan kita dipengaruhi faktor psikologis.

2. Pertanggungjawabannya Berbeda
Keuangan bisnis kita punya pertanggungjawaban penggunaan kepada owner, karyawan bahkan konsumen. Keuangan pribad saat kita boris makan kita sendori yang merasakan. Pertanggung jawaban kita hanya pertanggungjawabkan pada diri sendiri. Oleh karena hal itu maka keuangan bisnis dan pribadi harus dipisahkan.

Penggunaan uang bisnis untuk keperluan pribadi itu namanya korupsi. Dari bisnis pendapatan kita bisa dari berbagai cara gaji, bagi hasil atau pinjaman. Pada keuangan bisnis, fokuslah pada memperbesar omset. Dengan naiknya omset cenderung profit juga naik.Pada keuangan pribadi, fokus pasa memperbesar aset bukan penghadilan. Saat penghasilan naik, belum tentu asetnya ikut naik, malahan pengeluarannya yang naik.

3. Kenali Siklus Bisnis
Dengan mengenali siklus bisnis kita dapat mengetahui "bocor" dan "macet" ada di mana. Bisa saja sales bagus namun penagihannya jelek. Maka kita harus mempercepat siklus bisnis. Bisnis cash tidak apa-apa asalkan perputarannya cepat.

Dalam bisnis jasa pelatihan misalnya bisnis yang tidak cash, contohnya dari mengikuti tender, menang tender, tampil sebagai narasumber dan menagih biaya. Tentu prosesnya cukup panjang dan belum tentu juga mudah untung menagihnya. Dengan jumlah aset bisnis yang kecil tidak masalah asalkan perputarannya cepat. Lebih baik uang 1 juta dalam 1 bulan berputar 100 kali daripada uang 100 juta dalam 1 bulan hanya berputar 1 kali.

4. Jangan Tempatkan Semua Aset dalam Satu Tempat
Setelah aset bisnis sudah besar, perlahan-lahan mulai berinvestasi di investasi non bisnis seperti properto, emas dan sebagainya. Bisnis punya resiko sendiri, dengan membagi-bagi aset maka akan mengurangi resiko investasi.

Sharing singkat namun bermanfaat dari pak Ahmad Gozali, untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis dengan mudah. Semoga bermanmfaat! :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transfer Berbeda Bank, Tak Kunjung Sampai? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Proses transfer berbeda bank berapa lama ya? Pertanyaan yang kerap kali ditanyakan kepada saya. Terlebih bagi freelancer termasuk saya, momen menunggu pembayaran dari pemberi kerja adalah momen menegangkan. Kabar dari bagian keuangan perihal dimulai proses pembayaran, bagaikan menemukan oase di tengah padang gurun yang gersang. Namun, setelah ditunggu-tunggu seraya, memerika mutasi rekening. Kerapkali berujung pada di-PHP-in. Katanya sudah ditransfer, kok belum masuk juga ya? Jangan-jangan bagian keuangannya belum memproses. Perasaan menjadi gundah gulana dan galau, tagihan sudah "mengantri" untuk dibayarkan. Namun, apa daya saldo di rekening tabungan belum bertambah. Sampai suatu hari, saya mengujungi salah bank yang ada di Mal Kota Kasablanka. Untuk melakukan pencetakan buku tabungan. Saya masuk ke bank, satpam meminta saya mengambil nomor antrian. Saya duduk dan menunggu nomor dipanggil. Tiba saat nomor antrian saya dipanggil, saya menuju petugas teller. Saya se

Mencoba Kartu Flazz BCA JakLingko, Tarif Rp5.000 Transjakarta dalam Tiga Jam

Akhirnya tersedia juga kartu Flazz BCA edisi JakLingko. Untuk yang belum tahu, sistem JakLingko memberikan tarif penggunaan Transjakarta maksimal Rp5.000 dalam tiga jam. Selain Flazz BCA sebelumnya sudah tersedia kartu JakLingko kerjasama dengan bank lainnya. Kartu JakLingko Flazz BCA Selain dapat digunakan pada bus Transjakarta, kartu JakLingko dapat digunakan pada angkot atau mikrotrans di Jakarta. Tinggal tap in dan tap out pada alat tap.  Untuk mendapatkan kartu JakLingko Flazz BCA, saya menemukannya tersedia pada vending machine. Harga kartu Flazz BCA JakLingko sebesar Rp40ribu dengan isi saldo Rp15ribu. Pembayaran dapat dilakukan dengan scan QRIS dan uang tunai. Perjalanan saya dimulai dari Kota Tangerang menuju Jakarta menggunakan bus tujuan Poris-Bundaran Senayan. Durasi perjalanan berlangsung sekitar satu jam. Saya turun di halte Gelora Bung Karno, kemudian naik bus tujuan Kota dan turun di halte Bendungan Hilir. Perjalanan berlangsung sekitar sepuluh menit. Saat tap out dike

Apa Perbedaan Tahapan dan Tahapan Expresi?

Tahapan dan Tahapan BCA keduanya produk rekening Tabungan BCA. Namun apa saja perbedaan antara Tahapan dan Tahapan Expresi? Setelah saya mencari-cari informasi dari berbagai sumber, ini dia ternyata perbedaan rekening Tahapan dan Tahapan Expresi: 1. Setoran Awal Setoran awal Tahapan BCA minimal 500 ribu (lumayan besar ya) dan Tahapan Xpresi minimal 50 ribu ( ini lebih sesuai dengan kantong). 2. Jenis Kartu ATM yang Diberikan Kartu ATM Tahapan tersedia dalam 3 (tiga) pilihan, yaitu: Silver, Gold dan Platinum. Setiap kartu berbeda limit transaksinya. Kalau Tahapan Xpresi BCA kartu ATMnya terdiri dari berbagai pilihan multidesain dan juga bisa menggunakan foto pribadi. Kan seru nih kartu ATMnya ada foto sama teman, keluarga atau pacar (abaikan yang terakhir). Saat ini baru bisa pakai desain multidesain di cabang tertentu dan My BCA. Kalau pakai kartu ATM Tahapan Xpresi pernah mau pakai bayar di kasir supermarket dan kartunya ditolak. Katanya sih desain kartunya kok beda, setela