Program Anak Cerdas yang didukung HSBC memasuki tahun kedua, program meningkatkan literasi keuangan bagi anak-anak sekolah dasar di 12 kota: Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Denpasar, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Pontianak. Diselenggarakan oleh Prestasi Junior Indonesia dan didukung oleh HSBC. Terjadi penambahan 4 kota pada tahun kedua, pada tahun pertama dilaksanakan di 8 kota.
Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia menyampaikam, HSBC berkomitmen untuk turut serta membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Kesadaran akan keuangan baiknya mulai diajarkan kepada anak.
Melalui program Anak Cerdas edukasi tentang keuangan diajarkan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Sudah 12.000 anak SD yang mengikuti program Anak Cerdas
Robert Gardiner, Executive Director PJI menyampaikan program ditujukan untuk nak SD kelas 3-5 menjadi peserta program Anak Cerdas.
Anak-anak akan diajak untuk berani mulai menentukan pilihan yang bertanggung jawab. "Memilih antara makan sepiring nasi goreng atau dua roti" dan "Memilih memiliki satu kado besar atau dua kado kecil" contoh pentanyaan yang ditanyakan pada anak-anak. Tak ada jawaban yang salah, asalkan anak bisa mengemukakan pendapatnya.
Bertempat di SDN 12 Bendungan Hilir berlangsung kegiatan Anak Cerdas pada 29 November 2016. Anak-anak diajarkan untuk membedakan mana kebutuhan dan keinginan, cara mendapatkan uang, menabung, dan berbagi dengan orang lain. Terdiri dari lima paket bahan pengajaran di setiap kelas yang berbeda-beda menggunakan tablet
Setelah satu program Anak Cerdas berjalan, literasi keuangan anak kelas 3 mencapai 22%, anak kelas 4 mencapai 22%, dan anak kelas 5 mencapai 17%. Pencapaian yang baik diraih di tahun pertama program Anak Cerdas.
HSBC mendukung target pemerintah agar 75% masyarakat Indonesia memiliki akses ke perbankan pada 2019. Saat ini baru 36% masyarakat Indonesia yang memiliki akses perbankan (Data World Bank). Tentu tak hanya HSBC sendiri, dukungan berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Sejalan dengan program Anak Cerdas yang didukung HSBC. Psikolog anak Anna Surti Ariani menyampaikan perlu anak dikenalkan tentang uang, mulai dari manfaat uang. Ketika anak sudah bisa berhitung, mulai ajarkan menabung dan berjualan. Dilakukan secara bertahap sesuai umur anak.
Selain itu jangan biasakan anak mendapatkan keinginannya dengan menangis. Beri pengertian untuk mendapatkan sesuatu, anak bisa melakukan tugas tertentu dahulu. Hal ini membantu anak untuk mengendalikan emosi, ketika dewasa tak lagi berbelanja sekedar hanya karena ingin saja. Namun, bisa menahan diri untuk membeli barang diinginkan.
Aspek pertumbuhan anak di bidang kognitif, bahasa, emosi, dan sosial menjadi semakin baik lewat pengenalan literasi keuangan. Anak yang terbiasa dengan literasi keuangan, bisa terhindar dari sifat tamak. Serupa dengan penyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Korupsi terjadi karena ketamakan.
Selain program untuk anak SD, HSBC juga mendukung program literasi keuangan untuk anak SMP "More Than Money" yang diadakan pada awal tahun bersama Prestasi Junior Indonesia.
Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia menyampaikam, HSBC berkomitmen untuk turut serta membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Kesadaran akan keuangan baiknya mulai diajarkan kepada anak.
Melalui program Anak Cerdas edukasi tentang keuangan diajarkan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Sudah 12.000 anak SD yang mengikuti program Anak Cerdas
Robert Gardiner, Executive Director PJI menyampaikan program ditujukan untuk nak SD kelas 3-5 menjadi peserta program Anak Cerdas.
Anak-anak akan diajak untuk berani mulai menentukan pilihan yang bertanggung jawab. "Memilih antara makan sepiring nasi goreng atau dua roti" dan "Memilih memiliki satu kado besar atau dua kado kecil" contoh pentanyaan yang ditanyakan pada anak-anak. Tak ada jawaban yang salah, asalkan anak bisa mengemukakan pendapatnya.
Bertempat di SDN 12 Bendungan Hilir berlangsung kegiatan Anak Cerdas pada 29 November 2016. Anak-anak diajarkan untuk membedakan mana kebutuhan dan keinginan, cara mendapatkan uang, menabung, dan berbagi dengan orang lain. Terdiri dari lima paket bahan pengajaran di setiap kelas yang berbeda-beda menggunakan tablet
Setelah satu program Anak Cerdas berjalan, literasi keuangan anak kelas 3 mencapai 22%, anak kelas 4 mencapai 22%, dan anak kelas 5 mencapai 17%. Pencapaian yang baik diraih di tahun pertama program Anak Cerdas.
HSBC mendukung target pemerintah agar 75% masyarakat Indonesia memiliki akses ke perbankan pada 2019. Saat ini baru 36% masyarakat Indonesia yang memiliki akses perbankan (Data World Bank). Tentu tak hanya HSBC sendiri, dukungan berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Sejalan dengan program Anak Cerdas yang didukung HSBC. Psikolog anak Anna Surti Ariani menyampaikan perlu anak dikenalkan tentang uang, mulai dari manfaat uang. Ketika anak sudah bisa berhitung, mulai ajarkan menabung dan berjualan. Dilakukan secara bertahap sesuai umur anak.
Selain itu jangan biasakan anak mendapatkan keinginannya dengan menangis. Beri pengertian untuk mendapatkan sesuatu, anak bisa melakukan tugas tertentu dahulu. Hal ini membantu anak untuk mengendalikan emosi, ketika dewasa tak lagi berbelanja sekedar hanya karena ingin saja. Namun, bisa menahan diri untuk membeli barang diinginkan.
Aspek pertumbuhan anak di bidang kognitif, bahasa, emosi, dan sosial menjadi semakin baik lewat pengenalan literasi keuangan. Anak yang terbiasa dengan literasi keuangan, bisa terhindar dari sifat tamak. Serupa dengan penyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Korupsi terjadi karena ketamakan.
Selain program untuk anak SD, HSBC juga mendukung program literasi keuangan untuk anak SMP "More Than Money" yang diadakan pada awal tahun bersama Prestasi Junior Indonesia.
Komentar
Posting Komentar