Suatu siang handphone saya berbunyi, ada telepon dari nomor yang saya tak kenal. Setelah diangkat ternyata telepon dari telemarketing asuransi. Menawarkan aneka ragam produk asuransi, mulai dari asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, dan asuransi kesehatan yang belum saya perlukan saat ini. Itulah salah sati pengalaman yang cukup mengganggu dari penawaran asuransi, siapa yang pernah menerima telepon penawaran asuransi juga?
Saya terakhir kalau menerima telepon, penawaran asuransi dua tahun lalu. Tentu saja kadang menggangu dan terkesan memaksa. Saya pribadi menyadari pentingnya memiliku asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, bukan berdasarkan penawaran. Apalagi saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) punya program peningkatan literasi keuangan, perusahaan jasa keuangan termasuk perusahaan asuransi jiwa ikut serta dalam memberikan edukasi literasi keuangan.
Sehingga penawaran asuransi jiwa kepada masyarakat harus dengan pendekata literasi keuangan. Masyarakat tak sekedar diberikan penawaran produk, tetapi diajak untuk berkonsultasi tentang kebutuhannya. Karena tak semua orang perlu asuransi jiwa, seperti untuk anak-anak dan ibu rumah tangga misalnya. Lain hal jika menawarkan asuransi kesehatan, siapapun pasti membutuhkannya. Sehingga mendapatkan "Peace of Mind" saat memiliki asuransi.
Terlebih di jaman yang serba digital dan masyarakat dengan mobilitas tinggi. Terkadang masyarakat tak punya waktu untuk bertemu agen asuransi, pemasaran berbasis digital menjadi kebutuhan. Kadang ada kendala untuk mencari informasi asuransi yang sesuai kebutuhan, syukurlah saat ini ada layanan live chat dengan customer service. Jika sudah yakin ingin membeli, baru kemudian bisa membuat janji bertemu agen asuransi pada waktu yang diinginkan.
Apalagi saat ini masyarakat Indonesia didominasi oleh generasi milenial yang suka jalan-jalan, kadang terpikirkan untuk memilki asuransi perjalanan. Sayapun saat bepergian pasti membeli asuransi perjalanan, antisipasi hal tak diingkan saat jalan-jalan. Namun, saya masih mengalami kesulita proses pembelian asuransi perjalanan kadang prosesnya lama. Selain itu juga pengecualiannya banyak sekali, kadang tak ada penjelasan mendetailnya.
Saya berharap suatu saat ada perusahaan asuransi menawarkan produk sesuai kebutuhan, tetapi juga memberikan kemudahan saat pembelian dan klaim nantinya. Kadang proses klaim yang saya alami prosesnya cukup lama, siapa tahu ke depannya nasabah bisa tahu sejauh mana proses klaim asuransinya. Selain itu juga layanan dari tenaga pemasar dan layanan pelanggan yang siap membantu, seandainya terjadi hal diinginkan dan harus klaim asuransi.
Pada akhirnya perkembangan dan perubahan perilaku masyarakat, mengharuskan perusahaan asuransi berinovasi lewat produk dan layanan yang berbasis teknologi. Memudahkan masyarakat mengetahui produk yang sesuai kebutuhan, mudah untuk dibeli, layanan prima, dan inovasi produk yang sesuai dengan generasi milenial. Semuanya bisa dilakukan oleh perusahaan asuransi memanfaatkan teknologi yang saat ini terus berkembang.
Apalagi saat ini perusahaan asuransi juga memiliki produk unitlink yang memberikan kesempatan untuk membeli proteksi dan juga berinvestasi. Terkadang sebagai nasabah yang memiliki unitlink ingin tahu juga, besaran unit investasi yang saya miliki berapa ya? Mengingat unit investasi di unitlink harus dilaporkan juga dalam SPT Tahunan untuk pelaporan aset-aset yang dimiliku. Tentu saja bisa saja ada fasilitas, berupa aplikasi atau website yang membuat kita bisa mengetahui besaran unit investasi di unitlink.
Selain itu juga kadang ada asuransi kesehatan yang dijual sebagai rider (asuransi tambahan) pada asuransi jiwa. Tentunya ada limit yang diberikan sesuai dengan pembayaran premi asuransi, sehingga jika diklaim pasti limit penggunaanya berkurang. Apalagi kadang mengharuskan untuk rawat inap cukup lama, berapa sisa besaran limit yang masih ditanggung perusahaan asuransi. Siapa tahu suatu saat, nasabah bisa mengetahui sisa klaim limit asuransi kesehatan sebagai asuransi tambahan dari asuransi jiwa.
Saya terakhir kalau menerima telepon, penawaran asuransi dua tahun lalu. Tentu saja kadang menggangu dan terkesan memaksa. Saya pribadi menyadari pentingnya memiliku asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, bukan berdasarkan penawaran. Apalagi saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) punya program peningkatan literasi keuangan, perusahaan jasa keuangan termasuk perusahaan asuransi jiwa ikut serta dalam memberikan edukasi literasi keuangan.
Sehingga penawaran asuransi jiwa kepada masyarakat harus dengan pendekata literasi keuangan. Masyarakat tak sekedar diberikan penawaran produk, tetapi diajak untuk berkonsultasi tentang kebutuhannya. Karena tak semua orang perlu asuransi jiwa, seperti untuk anak-anak dan ibu rumah tangga misalnya. Lain hal jika menawarkan asuransi kesehatan, siapapun pasti membutuhkannya. Sehingga mendapatkan "Peace of Mind" saat memiliki asuransi.
Terlebih di jaman yang serba digital dan masyarakat dengan mobilitas tinggi. Terkadang masyarakat tak punya waktu untuk bertemu agen asuransi, pemasaran berbasis digital menjadi kebutuhan. Kadang ada kendala untuk mencari informasi asuransi yang sesuai kebutuhan, syukurlah saat ini ada layanan live chat dengan customer service. Jika sudah yakin ingin membeli, baru kemudian bisa membuat janji bertemu agen asuransi pada waktu yang diinginkan.
Apalagi saat ini masyarakat Indonesia didominasi oleh generasi milenial yang suka jalan-jalan, kadang terpikirkan untuk memilki asuransi perjalanan. Sayapun saat bepergian pasti membeli asuransi perjalanan, antisipasi hal tak diingkan saat jalan-jalan. Namun, saya masih mengalami kesulita proses pembelian asuransi perjalanan kadang prosesnya lama. Selain itu juga pengecualiannya banyak sekali, kadang tak ada penjelasan mendetailnya.
Saya berharap suatu saat ada perusahaan asuransi menawarkan produk sesuai kebutuhan, tetapi juga memberikan kemudahan saat pembelian dan klaim nantinya. Kadang proses klaim yang saya alami prosesnya cukup lama, siapa tahu ke depannya nasabah bisa tahu sejauh mana proses klaim asuransinya. Selain itu juga layanan dari tenaga pemasar dan layanan pelanggan yang siap membantu, seandainya terjadi hal diinginkan dan harus klaim asuransi.
Pada akhirnya perkembangan dan perubahan perilaku masyarakat, mengharuskan perusahaan asuransi berinovasi lewat produk dan layanan yang berbasis teknologi. Memudahkan masyarakat mengetahui produk yang sesuai kebutuhan, mudah untuk dibeli, layanan prima, dan inovasi produk yang sesuai dengan generasi milenial. Semuanya bisa dilakukan oleh perusahaan asuransi memanfaatkan teknologi yang saat ini terus berkembang.
Apalagi saat ini perusahaan asuransi juga memiliki produk unitlink yang memberikan kesempatan untuk membeli proteksi dan juga berinvestasi. Terkadang sebagai nasabah yang memiliki unitlink ingin tahu juga, besaran unit investasi yang saya miliki berapa ya? Mengingat unit investasi di unitlink harus dilaporkan juga dalam SPT Tahunan untuk pelaporan aset-aset yang dimiliku. Tentu saja bisa saja ada fasilitas, berupa aplikasi atau website yang membuat kita bisa mengetahui besaran unit investasi di unitlink.
Selain itu juga kadang ada asuransi kesehatan yang dijual sebagai rider (asuransi tambahan) pada asuransi jiwa. Tentunya ada limit yang diberikan sesuai dengan pembayaran premi asuransi, sehingga jika diklaim pasti limit penggunaanya berkurang. Apalagi kadang mengharuskan untuk rawat inap cukup lama, berapa sisa besaran limit yang masih ditanggung perusahaan asuransi. Siapa tahu suatu saat, nasabah bisa mengetahui sisa klaim limit asuransi kesehatan sebagai asuransi tambahan dari asuransi jiwa.
Sampe sekarang ngga ngurusin Asuransi jiwa, tapi klo ada yang mau bantu ngurusin sekalian iuran bulanannya boleh lah :D
BalasHapus