Langsung ke konten utama

Kilas Balik dan Potensi Industri Startup Indonesia: Startup Report 2017

Industri startup teknologi saat ini menjadi topik yang hangat diperbincangan, seperti: startup tech, fintech, dan e-commerce. Secara sadar ataupun tidak, kebiasaan kita dalam kehidupan sehari-hari berubah karena kemudahan yang ditawarkan oleh layanan perusahaan startup.

Hal yang cukup dekat dengan kehidupan kita dalam hal memesan makanan, saat ini kita tak perlu repot-repot untuk keluar rumah atau kantor. Cukup pesan dari aplikasi transportasi online di smartphone kita dan makanan akan diantarkan kepada kita, layanan yang diberikan perusahaan startup memang memudahkan hidup kita.

Mulai dari startup teknologi, financial technology, dan kesehatan. Namun, bagaimana perkembangan perusahaan startup selama tahun 2017 dan prediksi trend industri startup teknologi di tahun 2018? Untuk mengetahuinya, DailySocial merilis Startup Report 2017.


Saya menghadiri acara GDP Power Lunch dengan tema "Startup Review Now and Future" yang berlangsung pada 8 Februari 2018 di Jakarta. Pak Rama Mamuaya, Chief Executive Office (CEO) DailySocial.id menjelaskan bagian demi bagian Startup Report 2017 yang patut dicermati

A. Startup Report 2017 oleh Daily Social

Dalam laporannya DailySocial.id memaparkan keberhasilan startup di tahun 2017, juga prediksi sektor apa saja hang akan berkembang pesat pada tahun 2018, yaitu: fintech, media, dan kesehatan. Startup Report 2017 memiliki empat bagian, inilah beberapa rangkuman dari setiap bagian.

1) Indonesia Internet Market Overview

Dibanding tahun lalu yang hanya memiliki satu startup yang memiliki valuasi senilai lebih dari $1 miliar (Go-Jek), tahun ini secara total Indonesia memiliki empat startup unicorn. Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak berturut-turut mengklaim memperoleh valuasi tersebut setelah perolehan pendanaan putaran terakhir

2) Investment Landscape

Perkembangan startup teknologi di Indonesia meningkat setiap tahunnya, saat ini sudah ada lebih dari 230 startup di Indonesia bahkan 4 diantaranya berhasil menjadi startup unicorns, dengan nilai investasi sebesar US$ 1.6-2.8 juta. Pendanaan untuk putaran awal (seed dan Seri A) mencapai 65% dari total informasi pendanaan yang diungkapkan ke publik, tidak terlalu berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, dengan Fintech dan E-Commerce menjadi vertikal/kategori terpopuler.

Investor paling aktif memberikan pendanaan ke startup (54%) adalah investor lokal, diikuti oleh investor Amerika Serikat, Singapura, dan Tiongkok. Nominal pendanaan makin terkonsentrasi ke startup unicorn (>50% dana yang diserap startup sepanjang tahun diberikan ke empat startup).

3) Exit Strategy

Ada 14 proses merger dan akuisusi, terdapat 2 proses perusahaan startup teknologi yang melakukan IPO dan diumumkan ke publik sebagai bentuk exit strategy. Pada tahun 2018  diprediksi semakin banyak proses konsolidasi.

4) Isu dan Prediksi Sektor Berpotensi

Sektor-sektor yang berpotensi paling besar untuk berkembang pesat di tahun 2018, yaitu Fintech (khususnya peer-to-peer lending), Media (media online), dan teknologi kesehatan (Healthtech atau Medtech) bakal mendapat perhatian lebih besar tahun 2018.

Selain isu regulasi, kekurangan talenta, dan akses ke pemodalan, ditemukan  isu “The Paradox of Unicorns”. Fintech (khususnya peer-to-peer lending), Media (media online), dan teknologi kesehatan (Healthtech atau Medtech) bakal mendapat perhatian lebih besar tahun 2018.

B. Insight Angel Investor Terhadap Trend Startup

Setelah mengetahui hal yang sudah terjadi pada tahun 2017 dan prediksi di tahun 2018. Pak Danny Wirianto, Chief Marketing Officer GDP Venture menyatakan bahwa, "Data adalah yang Utama" dan "Data Tidak Berbohong" sehingga Startup Report 2018 bisa menjadi pedoman dalam keputusan berinvestasi di perusahaan startup.



Selain itu juga sebagai investor harus bisa membaca trend perkembangan startup dari dalam dan luar negeri. Selain sektor startup teknologi, financial technology, dan kesehatan investor juga patut mencermati sektor Internet of Things (IoT), Block Chain, media berbasis komunitas, agritech dan Artificial Intellegent yang mempunyai trend dan potensi yang besar untuk berkembangan di tahun 2018.

CMO GDP Venture, Danny Wirianto
dan CEO, DailySocial.id Rama Mamuaya
 merilis Laporan Startup 2017

Untuk pertama kalinya saya menghadiri acara GDP Power Lunch, bisa mendapatkan pengetahuan dan informasi yang penting tentang perkembangan startup di Indonesia. Terima kasih untuk acara y bermanfaat dan Startup Report 2017 yang

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transfer Berbeda Bank, Tak Kunjung Sampai? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Proses transfer berbeda bank berapa lama ya? Pertanyaan yang kerap kali ditanyakan kepada saya. Terlebih bagi freelancer termasuk saya, momen menunggu pembayaran dari pemberi kerja adalah momen menegangkan. Kabar dari bagian keuangan perihal dimulai proses pembayaran, bagaikan menemukan oase di tengah padang gurun yang gersang. Namun, setelah ditunggu-tunggu seraya, memerika mutasi rekening. Kerapkali berujung pada di-PHP-in. Katanya sudah ditransfer, kok belum masuk juga ya? Jangan-jangan bagian keuangannya belum memproses. Perasaan menjadi gundah gulana dan galau, tagihan sudah "mengantri" untuk dibayarkan. Namun, apa daya saldo di rekening tabungan belum bertambah. Sampai suatu hari, saya mengujungi salah bank yang ada di Mal Kota Kasablanka. Untuk melakukan pencetakan buku tabungan. Saya masuk ke bank, satpam meminta saya mengambil nomor antrian. Saya duduk dan menunggu nomor dipanggil. Tiba saat nomor antrian saya dipanggil, saya menuju petugas teller. Saya se

Mencoba Kartu Flazz BCA JakLingko, Tarif Rp5.000 Transjakarta dalam Tiga Jam

Akhirnya tersedia juga kartu Flazz BCA edisi JakLingko. Untuk yang belum tahu, sistem JakLingko memberikan tarif penggunaan Transjakarta maksimal Rp5.000 dalam tiga jam. Selain Flazz BCA sebelumnya sudah tersedia kartu JakLingko kerjasama dengan bank lainnya. Kartu JakLingko Flazz BCA Selain dapat digunakan pada bus Transjakarta, kartu JakLingko dapat digunakan pada angkot atau mikrotrans di Jakarta. Tinggal tap in dan tap out pada alat tap.  Untuk mendapatkan kartu JakLingko Flazz BCA, saya menemukannya tersedia pada vending machine. Harga kartu Flazz BCA JakLingko sebesar Rp40ribu dengan isi saldo Rp15ribu. Pembayaran dapat dilakukan dengan scan QRIS dan uang tunai. Perjalanan saya dimulai dari Kota Tangerang menuju Jakarta menggunakan bus tujuan Poris-Bundaran Senayan. Durasi perjalanan berlangsung sekitar satu jam. Saya turun di halte Gelora Bung Karno, kemudian naik bus tujuan Kota dan turun di halte Bendungan Hilir. Perjalanan berlangsung sekitar sepuluh menit. Saat tap out dike

Apa Perbedaan Tahapan dan Tahapan Expresi?

Tahapan dan Tahapan BCA keduanya produk rekening Tabungan BCA. Namun apa saja perbedaan antara Tahapan dan Tahapan Expresi? Setelah saya mencari-cari informasi dari berbagai sumber, ini dia ternyata perbedaan rekening Tahapan dan Tahapan Expresi: 1. Setoran Awal Setoran awal Tahapan BCA minimal 500 ribu (lumayan besar ya) dan Tahapan Xpresi minimal 50 ribu ( ini lebih sesuai dengan kantong). 2. Jenis Kartu ATM yang Diberikan Kartu ATM Tahapan tersedia dalam 3 (tiga) pilihan, yaitu: Silver, Gold dan Platinum. Setiap kartu berbeda limit transaksinya. Kalau Tahapan Xpresi BCA kartu ATMnya terdiri dari berbagai pilihan multidesain dan juga bisa menggunakan foto pribadi. Kan seru nih kartu ATMnya ada foto sama teman, keluarga atau pacar (abaikan yang terakhir). Saat ini baru bisa pakai desain multidesain di cabang tertentu dan My BCA. Kalau pakai kartu ATM Tahapan Xpresi pernah mau pakai bayar di kasir supermarket dan kartunya ditolak. Katanya sih desain kartunya kok beda, setela