Langsung ke konten utama

Tetap Sehat dan Produktif pada Masa Pandemi? Begini Caranya

Tanpa terasa saat ini sudah memasuki bulan Oktober, sudah beberapa bulan pandemi berlangsung dan mengubah cara kita hidup. Hal yang menjadi utama saat ini adalah kesehatan, ada berbagai upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan. Namun, dalam keseharian kita harus tetap produktif bekerja. Langkah apa saja yang bisa kita lakukan agar tetap sehat dan produktif dalam berbagai aspek kesehatan? Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Menjaga Kesehatan Fisik

Menjaga kesehatan fisik menjadi bagian yang penting, sehingga kita bisa produktif dalam beraktivitas. Namun, selama berkegiatan di rumah saja kita perlu tetap terus aktif bergerak dengan rajin berolahraga secara teratur. Aktivitas olahraga bisa dilakukan di rumah saja dengan menyaksikan video yang ada pada YouTube. Jika merasa perlu bantuan, tak ada salahnya menggunakan jasa profesional seperti personal trainer.

Selain itu terapkan pola hidup bersih dan sehat. Dimulai dari konsumsi makanan bergizi seimbang, kurangi konsumsi gula, garam, dan lemak. Kemudian ada hal yang kadang terlupakan oleh kita, yaitu istirahat yang cukup minimal 8 jam. Masih ada waktu untuk bekerja esok hari, tak perlu memaksakan untuk menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam. 

Hal yang tidak kalah penting pada masa pandemi, yaitu melakukan vaksin sebagai upaya untuk mencegah diri kita terkena penyakit menular. Manfaat dari vaksin akan memberikan perlindungan terhadap tubuh kita, sehingga dapat terhindar dari penyakit menular yang berbahaya.



Vaksin harus dilakukan secara berkala dan rutin, misalnya vaksin influenza harus diulang setiap tahun. Jika ingin mencari tempat untuk vaksin bandung, bisa dicari dan dilakukan dengan mudah saat ini melalui Halodoc. Saya bisa menemukan layanan vaksinansi dewasa di Kota Bandung. Halodoc bisa diakses melalui website dan aplikasi dengan berbagai layanan kesehatan yang lengkap.


2. Kesehatan Mental

Selain kesehatan fisik ada hal lain yang tak kalah penting, yaitu kesehatan mental. Memang rasanya bosan selama berkegiatan di rumah saja, tidak bisa bertemu dengan teman-teman sebebas dahulu. Namun, pada sisi lain kita bisa menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Sehingga dapat membangun hubungan yang semakin baik dengan anggota keluarga.

Selain itu ada berbagai film yang bisa ditonton dan game yang bisa dimainkan, sehingga dapat mengisi waktu dengan kegiatan yang menyenangkan. Tak lupa untuk menyediakan waktu untuk "me-time" dengan memiliki ruang pribadi di rumah. Sehingga kita bisa mempunya untuk mencoba hal baru dan melakukan hal kreatif selama di rumah.

Jika memang perlu bekerja dengan fokus dalam keadaan tenang. Komunikasikan dengan anggota keluarga dengan memberikan pemahaman, bahwa sedang bekerja. Kemudian sejenak berikan waktu untuk jeda dari rutinitas kegiatan harian, sejenak melupakan masalah yang dihadapi.

Sehingga kesehatan mental bisa lebih terjaga pada masa pandemi. Jika masih merasakan kebosanan dan stres, bisa coba berbincang dengan teman dekat secara virtual. Jika masih merasakan stres juga, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

3. Kesehatan Keuangan

Aspek kesehatan yang perlu jadi perhatian juga adalah kesehatan keuangan. Jika kita masih berkesempatan untuk terus bekerja, tak ada salahnya untuk mempersiapkan lebih banyak dana darurat. Selain itu juga pertimbangkan memiliki asuransi kesehatan, jika belum memiliki. Perhatikan juga pengeluaran yang bisa dikurangi, sehingga dapat digunakan untuk fokus pada kebutuhan pokok saat ini.

Mengingat kita belum tahu masa pandemi hingga kapan berlangsung, berjaga-jaga mempersiapkan diri menjadi langkah yang tepat. Selain itu juga tak lupa menyiapkan budget untuk memeriksakan kesehatan dan menjalani vaksinasi, seperti yang disebut pada poin kesehatan fisik. Sehingga dapat terhindar dari penyakit.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transfer Berbeda Bank, Tak Kunjung Sampai? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Proses transfer berbeda bank berapa lama ya? Pertanyaan yang kerap kali ditanyakan kepada saya. Terlebih bagi freelancer termasuk saya, momen menunggu pembayaran dari pemberi kerja adalah momen menegangkan. Kabar dari bagian keuangan perihal dimulai proses pembayaran, bagaikan menemukan oase di tengah padang gurun yang gersang. Namun, setelah ditunggu-tunggu seraya, memerika mutasi rekening. Kerapkali berujung pada di-PHP-in. Katanya sudah ditransfer, kok belum masuk juga ya? Jangan-jangan bagian keuangannya belum memproses. Perasaan menjadi gundah gulana dan galau, tagihan sudah "mengantri" untuk dibayarkan. Namun, apa daya saldo di rekening tabungan belum bertambah. Sampai suatu hari, saya mengujungi salah bank yang ada di Mal Kota Kasablanka. Untuk melakukan pencetakan buku tabungan. Saya masuk ke bank, satpam meminta saya mengambil nomor antrian. Saya duduk dan menunggu nomor dipanggil. Tiba saat nomor antrian saya dipanggil, saya menuju petugas teller. Saya se

Mencoba Kartu Flazz BCA JakLingko, Tarif Rp5.000 Transjakarta dalam Tiga Jam

Akhirnya tersedia juga kartu Flazz BCA edisi JakLingko. Untuk yang belum tahu, sistem JakLingko memberikan tarif penggunaan Transjakarta maksimal Rp5.000 dalam tiga jam. Selain Flazz BCA sebelumnya sudah tersedia kartu JakLingko kerjasama dengan bank lainnya. Kartu JakLingko Flazz BCA Selain dapat digunakan pada bus Transjakarta, kartu JakLingko dapat digunakan pada angkot atau mikrotrans di Jakarta. Tinggal tap in dan tap out pada alat tap.  Untuk mendapatkan kartu JakLingko Flazz BCA, saya menemukannya tersedia pada vending machine. Harga kartu Flazz BCA JakLingko sebesar Rp40ribu dengan isi saldo Rp15ribu. Pembayaran dapat dilakukan dengan scan QRIS dan uang tunai. Perjalanan saya dimulai dari Kota Tangerang menuju Jakarta menggunakan bus tujuan Poris-Bundaran Senayan. Durasi perjalanan berlangsung sekitar satu jam. Saya turun di halte Gelora Bung Karno, kemudian naik bus tujuan Kota dan turun di halte Bendungan Hilir. Perjalanan berlangsung sekitar sepuluh menit. Saat tap out dike

Apa Perbedaan Tahapan dan Tahapan Expresi?

Tahapan dan Tahapan BCA keduanya produk rekening Tabungan BCA. Namun apa saja perbedaan antara Tahapan dan Tahapan Expresi? Setelah saya mencari-cari informasi dari berbagai sumber, ini dia ternyata perbedaan rekening Tahapan dan Tahapan Expresi: 1. Setoran Awal Setoran awal Tahapan BCA minimal 500 ribu (lumayan besar ya) dan Tahapan Xpresi minimal 50 ribu ( ini lebih sesuai dengan kantong). 2. Jenis Kartu ATM yang Diberikan Kartu ATM Tahapan tersedia dalam 3 (tiga) pilihan, yaitu: Silver, Gold dan Platinum. Setiap kartu berbeda limit transaksinya. Kalau Tahapan Xpresi BCA kartu ATMnya terdiri dari berbagai pilihan multidesain dan juga bisa menggunakan foto pribadi. Kan seru nih kartu ATMnya ada foto sama teman, keluarga atau pacar (abaikan yang terakhir). Saat ini baru bisa pakai desain multidesain di cabang tertentu dan My BCA. Kalau pakai kartu ATM Tahapan Xpresi pernah mau pakai bayar di kasir supermarket dan kartunya ditolak. Katanya sih desain kartunya kok beda, setela