Senin, 19 Februari 2024

Tiga Tipe Investor Pasar Modal, Manakah yang Cocok dengan Dirimu?

Ada berbagai tujuan seseorang memutuskan untuk mulai berinvestasi di pasar modal. Baik melalui instrumen investasi saham atau obligasi. Tentunya return keuntungan dari investasi cukup menggiurkan, tetapi perlu memahami bahwa ada risiko.


Setiap orang akan memiliki tingkat toleransi yang berbeda, saat suatu instrumen pasar modal mengalami penurunan. Sehingga secara umum, pilihan produk investasi akan berbeda. Namun, dalam jangka panjang risiko investasi lebih minim. Ada tiga tipe investor di pasar modal:


1. Menghindari Dampak Inflasi

Nilai uang di masa lalu, saat ini, dan masa depan berbeda. Hal ini dikarekan adanya inflasi. Berdasarkan data BPS selama 2022 terjadi inflasi sebenarnya 5,51%. 


Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. 


Berdasarkan data inflasi 5,51%. Maka perlu instrumen investasi yang returnnya lebih dari 5,51%. Misalnya, Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang diterbitkan pemerintah. Risiko relatif lebih rendah. 

Ada juga beberapa perusahaan big cap yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Memberikan return berupa dividen lebih dari, 5,51%. Selain itu juga ada potensi capital gain. Namun, tentu saja ada juga potensi capital loss. 


2. Mencapai Tujuan Keuangan

Ada juga tipe orang yang berinvestasi di pasar modal untuk tujuan keuangan jangka menengah dan panjang. Misalnya, mempersiapkan dana pensiun dan dana sekolah pendidikan anak.

Jangka waktu yang lebih panjang, tentunya memberikan risiko yang lebih rendah terhadap fluktuasi harga. Jika perkiraan imbal hasil rata-rata, obligasi 6% per tahun dan saham 15% per tahun. Sehingga untuk mencapai tujuan keuangan, instrumen pasar modal sering menjadi pilihan. 

3. Mendapatkan Penghasilan Tambahan dari Capital Gain 

Ada tipe orang yang berinvestasi, memang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari capital gain. Beberapa saham memang punya potensi kenaikan harga yang cukup besar. Bahkan ada yang harganya naik, hingga ratusan persen. Namun, tentu saja ada risiko yang lebih tinggi. Tentunya belum tentu cocok untuk setiap orang.

Pada akhirnya apapun tujuan berinvestasi di pasar modal. Baik sekedar menghindari inflasi, mencapai tujuan keuangan, atau mendapatkan penghasilan tambahan.

Pastikan memahami, bahwa ada potensi risiko dari setiap potensi keuntungan. Dari ketiga tipe investor pasar modal, manakah yang sesuai dengan kalian? 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pakaian Menawan Ramah Lingkungan, Cerita Batik Ecoprint KBA Pekayon

Langkah kecil yang kita lakukan, sedikit banyak akan berdampak pada lingkungan. Kain dari bahan pakaian yang dikenakan saat ini, mungkin mel...