Langsung ke konten utama

Tiga Tipe Investor Pasar Modal, Manakah yang Cocok dengan Dirimu?

Ada berbagai tujuan seseorang memutuskan untuk mulai berinvestasi di pasar modal. Baik melalui instrumen investasi saham atau obligasi. Tentunya return keuntungan dari investasi cukup menggiurkan, tetapi perlu memahami bahwa ada risiko.


Setiap orang akan memiliki tingkat toleransi yang berbeda, saat suatu instrumen pasar modal mengalami penurunan. Sehingga secara umum, pilihan produk investasi akan berbeda. Namun, dalam jangka panjang risiko investasi lebih minim. Ada tiga tipe investor di pasar modal:


1. Menghindari Dampak Inflasi

Nilai uang di masa lalu, saat ini, dan masa depan berbeda. Hal ini dikarekan adanya inflasi. Berdasarkan data BPS selama 2022 terjadi inflasi sebenarnya 5,51%. 


Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. 


Berdasarkan data inflasi 5,51%. Maka perlu instrumen investasi yang returnnya lebih dari 5,51%. Misalnya, Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang diterbitkan pemerintah. Risiko relatif lebih rendah. 

Ada juga beberapa perusahaan big cap yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Memberikan return berupa dividen lebih dari, 5,51%. Selain itu juga ada potensi capital gain. Namun, tentu saja ada juga potensi capital loss. 


2. Mencapai Tujuan Keuangan

Ada juga tipe orang yang berinvestasi di pasar modal untuk tujuan keuangan jangka menengah dan panjang. Misalnya, mempersiapkan dana pensiun dan dana sekolah pendidikan anak.

Jangka waktu yang lebih panjang, tentunya memberikan risiko yang lebih rendah terhadap fluktuasi harga. Jika perkiraan imbal hasil rata-rata, obligasi 6% per tahun dan saham 15% per tahun. Sehingga untuk mencapai tujuan keuangan, instrumen pasar modal sering menjadi pilihan. 

3. Mendapatkan Penghasilan Tambahan dari Capital Gain 

Ada tipe orang yang berinvestasi, memang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari capital gain. Beberapa saham memang punya potensi kenaikan harga yang cukup besar. Bahkan ada yang harganya naik, hingga ratusan persen. Namun, tentu saja ada risiko yang lebih tinggi. Tentunya belum tentu cocok untuk setiap orang.

Pada akhirnya apapun tujuan berinvestasi di pasar modal. Baik sekedar menghindari inflasi, mencapai tujuan keuangan, atau mendapatkan penghasilan tambahan.

Pastikan memahami, bahwa ada potensi risiko dari setiap potensi keuntungan. Dari ketiga tipe investor pasar modal, manakah yang sesuai dengan kalian? 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transfer Berbeda Bank, Tak Kunjung Sampai? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Proses transfer berbeda bank berapa lama ya? Pertanyaan yang kerap kali ditanyakan kepada saya. Terlebih bagi freelancer termasuk saya, momen menunggu pembayaran dari pemberi kerja adalah momen menegangkan. Kabar dari bagian keuangan perihal dimulai proses pembayaran, bagaikan menemukan oase di tengah padang gurun yang gersang. Namun, setelah ditunggu-tunggu seraya, memerika mutasi rekening. Kerapkali berujung pada di-PHP-in. Katanya sudah ditransfer, kok belum masuk juga ya? Jangan-jangan bagian keuangannya belum memproses. Perasaan menjadi gundah gulana dan galau, tagihan sudah "mengantri" untuk dibayarkan. Namun, apa daya saldo di rekening tabungan belum bertambah. Sampai suatu hari, saya mengujungi salah bank yang ada di Mal Kota Kasablanka. Untuk melakukan pencetakan buku tabungan. Saya masuk ke bank, satpam meminta saya mengambil nomor antrian. Saya duduk dan menunggu nomor dipanggil. Tiba saat nomor antrian saya dipanggil, saya menuju petugas teller. Saya se

Mencoba Kartu Flazz BCA JakLingko, Tarif Rp5.000 Transjakarta dalam Tiga Jam

Akhirnya tersedia juga kartu Flazz BCA edisi JakLingko. Untuk yang belum tahu, sistem JakLingko memberikan tarif penggunaan Transjakarta maksimal Rp5.000 dalam tiga jam. Selain Flazz BCA sebelumnya sudah tersedia kartu JakLingko kerjasama dengan bank lainnya. Kartu JakLingko Flazz BCA Selain dapat digunakan pada bus Transjakarta, kartu JakLingko dapat digunakan pada angkot atau mikrotrans di Jakarta. Tinggal tap in dan tap out pada alat tap.  Untuk mendapatkan kartu JakLingko Flazz BCA, saya menemukannya tersedia pada vending machine. Harga kartu Flazz BCA JakLingko sebesar Rp40ribu dengan isi saldo Rp15ribu. Pembayaran dapat dilakukan dengan scan QRIS dan uang tunai. Perjalanan saya dimulai dari Kota Tangerang menuju Jakarta menggunakan bus tujuan Poris-Bundaran Senayan. Durasi perjalanan berlangsung sekitar satu jam. Saya turun di halte Gelora Bung Karno, kemudian naik bus tujuan Kota dan turun di halte Bendungan Hilir. Perjalanan berlangsung sekitar sepuluh menit. Saat tap out dike

Apa Perbedaan Tahapan dan Tahapan Expresi?

Tahapan dan Tahapan BCA keduanya produk rekening Tabungan BCA. Namun apa saja perbedaan antara Tahapan dan Tahapan Expresi? Setelah saya mencari-cari informasi dari berbagai sumber, ini dia ternyata perbedaan rekening Tahapan dan Tahapan Expresi: 1. Setoran Awal Setoran awal Tahapan BCA minimal 500 ribu (lumayan besar ya) dan Tahapan Xpresi minimal 50 ribu ( ini lebih sesuai dengan kantong). 2. Jenis Kartu ATM yang Diberikan Kartu ATM Tahapan tersedia dalam 3 (tiga) pilihan, yaitu: Silver, Gold dan Platinum. Setiap kartu berbeda limit transaksinya. Kalau Tahapan Xpresi BCA kartu ATMnya terdiri dari berbagai pilihan multidesain dan juga bisa menggunakan foto pribadi. Kan seru nih kartu ATMnya ada foto sama teman, keluarga atau pacar (abaikan yang terakhir). Saat ini baru bisa pakai desain multidesain di cabang tertentu dan My BCA. Kalau pakai kartu ATM Tahapan Xpresi pernah mau pakai bayar di kasir supermarket dan kartunya ditolak. Katanya sih desain kartunya kok beda, setela